رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لا يَنْبَغِي لأحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ


"Ya Rabb-ku, ampunilah aku, dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan, yang tidak dimiliki oleh seorangpun juga sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha pemberi’."

Senin, 08 September 2014

Arwah Gentayangan Karena Tali Jenazah Tidak Dibuka


 SETIAP manusia pasti akan meniggalkan kehidupannya di dunia. Dan kepergiannya itu tidak akan membawa apa-apa. Hanya amal yang pernah kita perbuat yang akan mengikuti kita. Hal itulah yang menjadi
pertimbangan kita di alam kubur nantinya. Ketika waktu ajal telah menghampiri seseorang, maka saat akan dikubur seseorang itu akan dikafani, dengan berbentuk seperti pocong.

Manusia yang meninggal akan dikebumikan, dalam penguburan manusia berbeda dengan penguburan hewan, terdapat sebuah aturan-aturan khusus, seperti memandikan, mengafani, menshalati, mengubur, dan mendoakan.

Terkadang yang menjadi perdebatan adalah mengenai hukum tali jenazah. Beredar anggapan bahwa, jika tali jenazah tidak dibuka maka mayit akan menjadi arwah gentayangan berupa pocong. Tak ada dalam hadist yang menerangkan bahwa Nabi memerintahkan untuk membuka tali jenazah.

Membuka tali jenazah itu tidak mengapa dan tidak di buka juga tidak mengapa. Apabila memang ada sebuah kejadian dalam kehidupan kita, ada yang melihat sosok pocong yang muncul, itu bukanlah arwah dari almarhum/almarhumah. Karena manusia yang sudah mati tidak akan kembali ke dunia dan belum ke surga. Akan tetapi mereka menjalani hidup di alam kubur.

Masalah penampakan pocong tadi itu merupakan perwujudan jin kafir yang ingin menyesatkan manusia, hingga menimbulkan sebuah khurafat dan syirik.

Sehingga, manusia berbuat sesuatu yang tidak diperintahkan oleh Allah dan RasulNya. Seperti halnya mewajibkan bahwa hukum tali pocong itu harus dilepas, padahal itu salah. Kita sebagai Muslim yang beriman, jangan sampai mengerjakan syirik, tahayul, khurafat, dan bid’ah.


Islampos