رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لا يَنْبَغِي لأحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ


"Ya Rabb-ku, ampunilah aku, dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan, yang tidak dimiliki oleh seorangpun juga sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha pemberi’."

Jumat, 12 September 2014

Waktu-Waktu yang Tepat Memohon Perlindungan Allah SWT dari Gangguan Jin



JIN (setan)  senantiasa  mengganggu  dan  “menyerang” manusia  khususnya orang mukmin dari berbagai sisi dan dalam berbagai keadaan. Untuk itu, agar usaha mereka tidak  berhasil  dan dapat dipatahkan, maka seorang mukmin harus mempunyai “senjata” khusus dalam menghadapi  mereka.
Mengenai “senjata” ini, Allah telah berfirman dalam surat al-A’raf ayat 199-200:

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

 “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah dari  pada   orang-orang yang  bodoh.  Dan  jika  kamu  ditimpa  sesuatu  godaan  syaitan  maka berlindunglah kepada  Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” 
(QS. Al-Araf: 199-200).

Adapun keadan atau situasi yang memungkinkan adanya gangguan jin adalah sebagai berikut;

a. Ketika masuk WC
Rasulullah Saw menganjurkan agar setiap kali masuk ke WC, terlebih dahulu membaca doa sebagai   permohonan  perlindungan  kepada  Allah  dari  gangguan  setan  laki-laki  dan  setan perempuan. Hal ini sebagaimana tertuang dalam hadits berikut ini:
Dari Zaid bin Arqam, Rasulullah Saw bersabda:
 “Sesungguhnya toilet-toilet itu dihuni oleh Jin.  Oleh  karena  itu,  apabila  seseorang  di antara  kalian masuk WC,  maka katakanlah: Allahumma Inni  audzubika minal khubutsi wal khabaits (Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari gangguan  jin  laki-laki  dan  jin  perempuan,”  
(HR.  Abu  Dawud,  Nasa’I,  Ibnu  Majah  dan Ahmad).

b. Ketika marah
Ketika seseorang marah, maka setan akan dengan mudah masuk dan menggodanya. Oleh karena itu, Rasulullah Saw mengajarkan bahwa ketika seseorang marah, hendaklah ia membaca ta’udz; audzubillahi minasyaithanir rajim. Hal ini sebagaimana dikatakan dalam sebuah hadits berikut ini:
Dari  Sulaiman  bin  Shurad  berkata:  “Ada  dua  orang  saling  memaki  di  hadapan Rasulullah, saat itu kami sedang duduk di sampingnya. Salah seorang dari keduanya memaki temannya  dengan  sangat  marah  sehingga  tampak  mukanya  memar  merah.  Rasulullah  Saw kemudian bersabda:
  “Sesungguhnya saya mengetahui sebuah kalimat yang apabila diucapkan, maka marah kalian akan  hilang, yaitu: Audzu billah minas syaithanir rajim (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk),” 
(HR. Bukhari Muslim).

c. Ketika berhubungan badan suami isteri
Rasulullah Saw juga menganjurkan agar sebelum melaksanakan hubungan badan, terlebih dahulu berdoa dan berlindung kepada Allah dari godaan setan. Dalam sebuah hadits dikatakan: Rasulullah  Saw  bersabda:
 “Apabila  salah  seorang  dari  kalian  hendak  menggauli isterinya kemudian sebelum menggaulinya ia membaca doa: “Bismillah, allahumma jannibnaas syaithan  wa  jannibis  syaithana  ma  razaqtana”  (Dengan  menyebut  nama  Allah,  ya  Allah jauhkanlah kami dari gangguan dan godaan setan serta jauhkanlah setan itu dari apa yang akan Eukau  anugerahkan  kepada  kami  (anak),  maka  apabila  dari  hubungan  tersebut  ditakdirkan membuahkan seorang anak, maka anak  itu tidak akan diganggu  oleh setan selamanya” 
(HR. Muttafaq ‘alaih).

d. Ketika turun dari lembah atau dari rumah
Rasulullah  Saw mengajarkan bahwa apabila  seseorang  keluar dari rumah, atau melewati lembah, tempat angker hendaklah membaca doa sebagaimana tercantum dalam hadits berikut: Rasulullah Saw bersabda:
 “Kalau saja seseorang di antara kalian keluar rumah lalu berdoa:  Audzu bikalimatillahit tammati min syarri ma khalaq (Aku berlindung kepada Allah dengan  perantaraan kalimah Allah yang sempurna dari kejahatan makhluknya), maka ia tidak akan diganggu sedikitpun sejak ia berada di rumah itu sampai ia meninggalkannya”
 (HR. Ibnu Majah dengan sanad yang shahih).

e. Ketika mendengar ringkikan keledai
Dalam hal ini Rasulullah bersabda: “Abu Hurairah berkata, Rasulullah Saw bersabda:
 “Apabila kalian mendengar ayam jantan berkukuruyuh (kongkorongok), maka mintalah karunia dari Allah, karena sesungguhnya ayam  itu  melihat  malaikat.  Dan  apabila  kalian  mendengar  ringkikan  keledai,  berlindunglah kepada Allah dari godaan dan tipu daya syaithan karena keledai itu telah melihat syaithan,”
 (HR. Bukhari Muslim).

f. Ketika hendak membaca al-Qur’an
Allah berfirman dalam surat an-Nahl ayat 98-99:

فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْءانَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَنِ الرَّجِيمِ

إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَنٌ عَلَى الَّذِينَ ءامَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ


 “Apabila kamu membaca Al-Qur`an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang- orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya” 
(QS. An-Nahl: 98-99).

Islampos