رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لا يَنْبَغِي لأحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ


"Ya Rabb-ku, ampunilah aku, dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan, yang tidak dimiliki oleh seorangpun juga sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha pemberi’."

Minggu, 11 September 2016

BELAJAR KETAATAN DARI KELUARGA NABI IBRAHIM



Allah telah memuliakan beberapa bulan dari bulan – bulan yang ada. Salah satu bulan mulia itu adalah bulan Dzulhijjah. Banyak syari’at mulia yang hanya diperintahkan Allah pada bulan ini. diantaranya adalah ibadah Haji dan berqurban. Adalah sebuah renungan baik bagi kita orang tua, dari sepenggal kisah pengorbanan dan ketaatan yang luar biasa itu datang dari sebuah keluarga—ayah, ibu dan anak—yang taat. 
Keteladanan Nabiyullah Ibrahim as. dan putranya Nabi Ismail as. saat keduanya menjalankan perintah Allah SWT dengan penuh ketaatan dan ketundukan. Dengan keikhlasannya Nabi Ibrahim as. melaksanakan perintah untuk menyembelih putranya. Ismail pun begitu tunduk pada perintah Tuhannya sehingga rela mengorbankan jiwa dan raganya. Keduanya merasa ridha dan yakin akan perintah Allah SWT hingga tak sedikit pun tampak rasa enggan, ragu, apalagi menolak.

PSIKOLOGI UCAPAN



Ucapan yang keluar dari nafs yang penuh gejolak dan hati yang buruk akan menggerakkan dan membangkitkan keburukan dari lawan bicaranya. Oleh karena itu, pada saat berbicara hendaknya manusia memperhatikan nafs-nya ataupun nafs orang lain agar tercapai kebaikan dan ketenangan. Betapa indah ucapan sayidina Ali kwh ketika menjelaskan rahasia ucapan: