tag:blogger.com,1999:blog-50609855570213145872024-03-18T20:48:50.028-07:00 ISLAM AGAMA RAHMATبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمR Satrya Ahmad Karnadihardjahttp://www.blogger.com/profile/00752844957963564792noreply@blogger.comBlogger722125tag:blogger.com,1999:blog-5060985557021314587.post-77948392207120567222016-12-07T03:49:00.002-08:002016-12-07T03:49:51.852-08:00ADA KEBAIKAN DI BALIK DOA YANG BELUM DIKABULKAN<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzQOIeYGO3_aC0luqxaCh_u8_IHKb5I1aWAZtJH_ATm__4TKIWyQWqmjo2V6ntHYSkLkmcIlunaGc3nvVVOq0evuYtPFjGZE_uUq_aCgZ6vrgbGIVOxZIO1FXOd7yiMqPv3BOdnxLhqzU8/s1600/doa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzQOIeYGO3_aC0luqxaCh_u8_IHKb5I1aWAZtJH_ATm__4TKIWyQWqmjo2V6ntHYSkLkmcIlunaGc3nvVVOq0evuYtPFjGZE_uUq_aCgZ6vrgbGIVOxZIO1FXOd7yiMqPv3BOdnxLhqzU8/s640/doa.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,<br /><br />ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ<br /><br />“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghaafir: 60)<br />
<a name='more'></a><br />Ayat ini menerangkan karunia Allah yang besar dan kemurahan-Nya yang luas. Dia perintahkan para hamba-Nya untuk berdoa kepada-Nya dan menjamin dikabulkannya doa mereka. karenanya, perbanyaklah berdoa kepada Allah. <br /><br />Bagi seorang mukmin harus yakin bahwa Allah tidak akan mengecewakan doa hamba-Nya. Saat Allah perintahkan berdoa kepada hamba, maka Dia berkehendak mengabulkan doanya dan memberi permintaannya. Jangan putus asa. Dia maha tahu waktu tepat untuk mengabulkan doa dan pengabulan terbaik untuk hamba-Nya.<br /><br />Apabila doa hamba sesuai qadha’ dan mendatangkan kebaikan untuknya, maka Allah akan segera mengabulkan permintaannya di dunia. Jika Allah tidak mentakdirkan isi permintaannya, Allah simpan pahalanya di akhirat atau Allah hindarkan keburukan semisalnya dari dirinya.<br /><br />Dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,<br /><br />مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ : إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ ، وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ ، وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا<br /><br />“Tidaklah seorang muslim memanjatkan satu doa yang tidak mengandung dosa dan pemutusan silaturahim kecuali Allah memberinya salah satu dari tiga perkara: doanya tersebut dikabulkan segera, disimpan untuk nya di akhirat, atau dirinya akan dijauhkan dari keburukan yang senilai dengan permohonan yang dipintanya.” (HR. Ahmad dan dishahihkan Al-Hakim dan Al-Albani)<br /><br />Sesungguhnya berdoa lebih mulia dari materi yang diminta dalam doa. Karena berdoa termasuk ibadah yang Allah perintahkan dan cintai. Ketika kita berdoa berarti kita sedang beribadah kepada Allah dan mengerjakan sesuatu yang dicintai-Nya. Pastinya, Allah akan memberikan pahala, kecintaan, dan keridhaan kepada kita.<br /><br /> . . . Jika lama permintaan tak dikabulkan, kita husnudzan kepada Allah, Dia sedang memberi kesempatan kita untuk lebih banyak ibadah kepada-Nya. . .<br /><br />Terkadang, Allah tunda pengabulan doa hamba supaya ia semakin banyak berdoa kepada-Nya, karena Allah suka mendengar rintihan doa hamba tadi dan ingin memberi pahala lebih banyak untuknya.<br /><br />Allah menginginkan ibadah dari kita. Dia suka kalau kita berdoa kepada-Nya dan memperbanyak doa. Sementara kita –umumnya- lebih suka kepada hasil doa yang berisi kebutuhan dan kemashlahatan diri kita.<br /><br />Maka pasang 2 terget dalam berdoa; Pertama, sebagai ibadah yang Allah sukai. Kedua, mendapat kebaikan dari Allah.<br /><br />Jika demikian kita tidak akan pernah berputus asa dalam berdoa kepada Allah. Jika lama permintaan tak dikabulkan, kita husnudzan kepada Allah, Dia sedang memberi kesempatan kita untuk lebih banyak ibadah kepada-Nya.<br /><br />Waspada Saat Doa Langsung Dikabulkan<br /><br />Tertundanya pengabulan doa –hakikatnya- sinyal kebaikan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, karena Dia suka mendengar doa hamba tersebut.<br /><br />Hikmah lainnya dari ditangguhkannya doa, karena Allah menginginkan hamba tadi semakin banyak pahala dengan ia selalu berdoa kepada-Nya. Karena doa adalah ibadah. Siapa berdoa, dia sedang melakukan ibadah. Siapa beribadah maka akan diberi pahala atas ibadahnya tersebut.<br /><br />Berbeda dengan permintaan (dari urusan dunia) yang langsung dikabulkan, penjelasan Imam al-Baghawi di tafsirnya atas QS. Al-Baqarah: 186,<br /><br />ويعجل إعطاء من لا يحبه لأنه يبغض صوته<br /><br /> “Dan Allah segera memberi (permintaan) orang yang tidak disukai-Nya karena Allah membenci suaranya (rengekannya).”<br /><br />Doa Saat Terdesak Dikabulkan dengan Cepat<br /><br />Doa mukmin shalih dalam kondisi lapang dan tidak mendesak –biasanya- ditangguhkan kepada waktu yang tepat. Ditundanya doa tersebut untuk memberi kesempatan baginya agar terus berdoa sehingga semakin banyak mendapat pahala dan kecintaan dari Allah Ta’ala.<br /><br />Berbeda Jika dalam kondisi darurat (mendesak), Allah akan segera kabulkan doa hamba; seperti yang terombang-ambing di lautan, saat terancam, dan semisalnya. Ini seperti firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,<br /><br />أَمْ مَنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُوَيَكْشِفُ السُّوءَ<br /><br />“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya dan dan yang menghilangkan kesusahan.” (QS. Al-Naml: 62)<br /><br />وَإِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فِي الْبَحْرِ ضَلَّ مَنْ تَدْعُونَ إِلَّا إِيَّاهُ فَلَمَّا نَجَّاكُمْ إِلَى الْبَرِّ أَعْرَضْتُمْ وَكَانَ الْإِنْسَانُ كَفُورًا<br /><br />“Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia. Maka tatkala Dia menyelamatkan Kamu ke daratan, kamu berpaling. Dan manusia adalah selalu tidak berterima kasih.” (QS. Al-Isra’: 67)<br /><br />Contohnya, doa Nabi Musa saat terdesak dari kejaran Fir’aun dan bala tentaranya, maka Allah segera kabulkan doa Nabi Musa sehingga laut terbelah dan Musa luput dari kejaran musuh Allah.<br /><br />Begitu juga kisah Nabi Ibrahim saat akan dibakar. Beliau merasa tidak ada yang bisa menyemalatkannya kecuali pertolongan Allah, maka beliau berdoa kepada-Nya dan Allah segera mengabulkan doanya.<br /><br />Karenanya jika mendapat kondisi yang sangat sulit, terpepet, dan terdesak, segeralah berdoa kepada Allah dengan tulus dan ikhlas. Wallahu A’lam.<br />
<br />
<br />
<span style="color: white;"><span style="background-color: red;"><a href="http://www.voa-islam.com/read/doa/2016/11/17/47347/saat-doa-ditunda-pengabulannya-ada-kebaikan-besar-dibaliknya/#sthash.LrKAKFB9.dpbs"><b>VOA-Islam</b></a></span></span><br />
<div id="stcpDiv" style="left: -1988px; position: absolute; top: -1999px;">
<div style="text-align: justify;">
Allah <em>Subhanahu wa Ta'ala</em> berfirman,</div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: 12pt;">ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
“<em>Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri
dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.</em>” (QS. Ghaafir: 60)</div>
<div style="text-align: justify;">
Ayat ini menerangkan karunia Allah yang
besar dan kemurahan-Nya yang luas. Dia perintahkan para hamba-Nya untuk
berdoa kepada-Nya dan menjamin dikabulkannya doa mereka. karenanya,
perbanyaklah berdoa kepada Allah. </div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi seorang mukmin harus yakin bahwa
Allah tidak akan mengecewakan doa hamba-Nya. Saat Allah perintahkan
berdoa kepada hamba, maka Dia berkehendak mengabulkan doanya dan memberi
permintaannya. Jangan putus asa. Dia maha tahu waktu tepat untuk
mengabulkan doa dan pengabulan terbaik untuk hamba-Nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila doa hamba sesuai qadha’ dan
mendatangkan kebaikan untuknya, maka Allah akan segera mengabulkan
permintaannya di dunia. Jika Allah tidak mentakdirkan isi permintaannya,
Allah simpan pahalanya di akhirat atau Allah hindarkan keburukan
semisalnya dari dirinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari Abu Sa’id Al-Khudri <em>Radhiyallahu 'Anhu</em>, Rasulullah <em>Shallallahu 'Alaihi Wasallam</em> bersabda,</div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: 12pt;">مَا مِنْ
مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ
إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ : إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ
لَهُ دَعْوَتُهُ ، وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ ،
وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا</span></div>
<div style="text-align: justify;">
“<em>Tidaklah seorang muslim memanjatkan
satu doa yang tidak mengandung dosa dan pemutusan silaturahim kecuali
Allah memberinya salah satu dari tiga perkara: doanya tersebut
dikabulkan segera, disimpan untuk nya di akhirat, atau dirinya akan
dijauhkan dari keburukan yang senilai dengan permohonan yang dipintanya.</em>” (HR. Ahmad dan dishahihkan Al-Hakim dan Al-Albani)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sesungguhnya berdoa lebih mulia dari
materi yang diminta dalam doa. Karena berdoa termasuk ibadah yang Allah
perintahkan dan cintai. Ketika kita berdoa berarti kita sedang beribadah
kepada Allah dan mengerjakan sesuatu yang dicintai-Nya. Pastinya, Allah
akan memberikan pahala, kecintaan, dan keridhaan kepada kita.</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
. . . Jika lama permintaan tak
dikabulkan, kita husnudzan kepada Allah, Dia sedang memberi kesempatan
kita untuk lebih banyak ibadah kepada-Nya. . .</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Terkadang, Allah tunda pengabulan doa
hamba supaya ia semakin banyak berdoa kepada-Nya, karena Allah suka
mendengar rintihan doa hamba tadi dan ingin memberi pahala lebih banyak
untuknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah menginginkan ibadah dari kita. Dia
suka kalau kita berdoa kepada-Nya dan memperbanyak doa. Sementara kita
–umumnya- lebih suka kepada hasil doa yang berisi kebutuhan dan
kemashlahatan diri kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
Maka pasang 2 terget dalam berdoa; Pertama, sebagai ibadah yang Allah sukai. Kedua, mendapat kebaikan dari Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika demikian kita tidak akan pernah
berputus asa dalam berdoa kepada Allah. Jika lama permintaan tak
dikabulkan, kita husnudzan kepada Allah, Dia sedang memberi kesempatan
kita untuk lebih banyak ibadah kepada-Nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Waspada Saat Doa Langsung Dikabulkan</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tertundanya pengabulan doa –hakikatnya- sinyal kebaikan dari Allah <em>Subhanahu wa Ta'ala</em>, karena Dia suka mendengar doa hamba tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hikmah lainnya dari ditangguhkannya doa,
karena Allah menginginkan hamba tadi semakin banyak pahala dengan ia
selalu berdoa kepada-Nya. Karena doa adalah ibadah. Siapa berdoa, dia
sedang melakukan ibadah. Siapa beribadah maka akan diberi pahala atas
ibadahnya tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Berbeda dengan permintaan (dari urusan
dunia) yang langsung dikabulkan, penjelasan Imam al-Baghawi di tafsirnya
atas QS. Al-Baqarah: 186,</div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: 12pt;">ويعجل إعطاء من لا يحبه لأنه يبغض صوته</span></div>
<div style="text-align: justify;">
“<em>Dan Allah segera memberi (permintaan) orang yang tidak disukai-Nya karena Allah membenci suaranya (rengekannya).</em>”</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Doa Saat Terdesak Dikabulkan dengan Cepat</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Doa mukmin shalih dalam kondisi lapang
dan tidak mendesak –biasanya- ditangguhkan kepada waktu yang tepat.
Ditundanya doa tersebut untuk memberi kesempatan baginya agar terus
berdoa sehingga semakin banyak mendapat pahala dan kecintaan dari Allah
Ta’ala.</div>
<div style="text-align: justify;">
Berbeda Jika dalam kondisi darurat
(mendesak), Allah akan segera kabulkan doa hamba; seperti yang
terombang-ambing di lautan, saat terancam, dan semisalnya. Ini seperti
firman Allah <em>Subhanahu wa Ta'ala</em>,</div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: 12pt;">أَمْ مَنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُوَيَكْشِفُ السُّوءَ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
“<em>Atau siapakah yang memperkenankan
(doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya dan dan
yang menghilangkan kesusahan</em>.” (QS. Al-Naml: 62)</div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: 12pt;">وَإِذَا
مَسَّكُمُ الضُّرُّ فِي الْبَحْرِ ضَلَّ مَنْ تَدْعُونَ إِلَّا إِيَّاهُ
فَلَمَّا نَجَّاكُمْ إِلَى الْبَرِّ أَعْرَضْتُمْ وَكَانَ الْإِنْسَانُ
كَفُورًا</span></div>
<div style="text-align: justify;">
“<em>Dan apabila kamu ditimpa bahaya di
lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia. Maka
tatkala Dia menyelamatkan Kamu ke daratan, kamu berpaling. Dan manusia
adalah selalu tidak berterima kasih.</em>” (QS. Al-Isra’: 67)</div>
<div style="text-align: justify;">
Contohnya, doa Nabi Musa saat terdesak
dari kejaran Fir’aun dan bala tentaranya, maka Allah segera kabulkan doa
Nabi Musa sehingga laut terbelah dan Musa luput dari kejaran musuh
Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu juga kisah Nabi Ibrahim saat akan
dibakar. Beliau merasa tidak ada yang bisa menyemalatkannya kecuali
pertolongan Allah, maka beliau berdoa kepada-Nya dan Allah segera
mengabulkan doanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karenanya jika mendapat kondisi yang
sangat sulit, terpepet, dan terdesak, segeralah berdoa kepada Allah
dengan tulus dan ikhlas. Wallahu A’lam. </div>
- See more at:
http://www.voa-islam.com/read/doa/2016/11/17/47347/saat-doa-ditunda-pengabulannya-ada-kebaikan-besar-dibaliknya/#sthash.LrKAKFB9.dpuf</div>
Galih Gardhanyhttp://www.blogger.com/profile/00085477556047756261noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5060985557021314587.post-24805091378269157982016-12-06T07:52:00.002-08:002016-12-06T07:52:19.308-08:00Doa Antara Dua Sujud<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFb8irPuQCMw4GiaO1SQT5cmd-j7s1-esvuvKemsbjTnzBoJCwQuKMd2PVWjVb-5jDyn0LERHWoBlVrRtZO4webzWH8eP5uW0Kes4wgRWVZTDeVAocvLEdQrqNLyBIgSX3cyfhzD1jVyc4/s1600/sl_1-63.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFb8irPuQCMw4GiaO1SQT5cmd-j7s1-esvuvKemsbjTnzBoJCwQuKMd2PVWjVb-5jDyn0LERHWoBlVrRtZO4webzWH8eP5uW0Kes4wgRWVZTDeVAocvLEdQrqNLyBIgSX3cyfhzD1jVyc4/s640/sl_1-63.png" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
Sejenak mari renungkan satu per satu doa duduk di antara dua sujud yang kadang terlupakan.<br />
<br />
Pertama, <em>rabbighfirlii,</em> <em>wahai Tuhan ampunilah dosaku</em>.
Dosa adalah beban berat yang wajib dikurangi, bahkan dibuang. Karena
dosa, hati menjadi kotor, bahkan mati. Dosa pula yang menjadi sebab
seorang hamba malas beribadah. Perlu istighfar setiap waktu agar
dosa-dosa itu gugur. <br />
<br />
<br />
<a name='more'></a> Kedua, <em>warhamnii, sayangilah diriku.</em>
Tidak ada kasih sayang terindah di dunia ini selain kasih sayang Allah
SWT. Tidak pula kasih sayang manusia yang satu dengan yang lain, kasih
sayang orang tua kepada anak, suami kepada istri, bahkan seseorang atas
dirinya sendiri. Kasih sayang Allah SWT jauh di atas segala kasih
sayang.<br />
<br />
Ketiga, <em>wajburnii, tutuplah segala aibku.</em> Siapakah yang
mampu menutup aib seseorang selain Allah SWT? Bersyukur sebab meski aib
kita banyaknya tak terkira, Allah SWT telah menutupnya dari hadapan
manusia. Bayangkan andai setiap aib yang dilakukan manusia itu Allah SWT
tampakkan? <br /><br />Keempat, <em>warfa'nii, tinggikanlah derajatku.</em>
Siapakah yang mampu meninggikan derajat seorang hamba beriman kalau
bukan Allah SWT? Apa yang terjadi jika manusia tidak punya derajat? Atau
jika derajatnya sama dengan hewan? Lihatlah hewan ternak atau melata,
adakah di antara makhluk itu mempunyai derajat di hadapan manusia? Tidak
ada. Semua hewan tetap sama. <br /><br />Kelima, <em>warzuqnii, berikanlah aku rezeki</em>.
Jangankan makhluk bernama manusia, semut hitam kecil pun diberi rezeki
oleh Allah Taala, apalagi manusia yang Ia ciptakan sebagai wakil-Nya di
muka bumi ini. Sebagai seorang hamba, pasti kita membutuhkan rezeki dan
Allah adalah satu-satunya sumber rezeki itu. Untuk mendapatkan rezeki
yang berkah, seorang Muslim harus memperhatikan halal haramnya. Sebab,
dengan rezeki itulah ia akan semakin bersyukur kepada Allah SWT. <br /><br />Keenam, <em>wahdini, berikanlah aku petunjuk ke jalan kebahagiaan.</em>
Petunjuk adalah hal terpenting dalam hidup seorang hamba. Bagaimana
seseorang bisa melakukan kebaikan jika dia tidak mempunyai petunjuk?
Kita tidak hanya minta petunjuk yang berkaitan dengan akhirat, tapi juga
minta petunjuk agar terhindar dari mengambil keputusan yang salah untuk
kebahagiaan di dunia. <br /><br />Ketujuh, <em>wa'aafinii, berikanlah aku kesehatan.</em>
Bila seorang Muslim itu sehat fisik dan imannya, ia bisa memberi dan
menambah kemaslahatan bagi yang lain. Tetapi, tentu saja tidak bisa
berbuat kemaslahatan maksimal ketika Allah SWT mengujinya dengan sakit. <br /><br />Kedelapan, <em>wa'fuannii, Maafkan segala kesalahanku.</em>
Allah SWT Maha Pemaaf kepada setiap hamba-Nya. Sejatinya manusia tak
mendendam kepada manusia lain selama akidah keimanannya tidak diusik.
Islam dan umatnya cinta damai serta senang memaafkan. Karena itulah
contoh dari Rasulullah SAW dan para sahabatnya. <br /><br />Sayang, banyak
di antara kita saat membaca doa itu, hati dan pikirannya tidak sejiwa
karena tak paham maknanya. Bacalah perlahan dan hayati setiap maknanya
agar menjadi wasilah datangnya pertolongan Allah.<br />
<br />
<br />
<a href="http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/16/11/29/ohd9dt301-doa-antara-dua-sujud"><span style="color: white;"><span style="background-color: red;">Republika.co.id</span></span></a> Galih Gardhanyhttp://www.blogger.com/profile/00085477556047756261noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5060985557021314587.post-76939054999630119272016-10-25T10:51:00.002-07:002016-10-25T10:51:42.446-07:00HAK SEORANG IBU TERHADAP ANAK LAKI-LAKINYA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3jwyOuE_iecS81uAjh9Ba5szPJFfygvCTrBMpdz_rw3rgk5TY6680INEGWvwFv1DgxQ-OTvSIRJTrsqXzhI8LrnFPE1c-GVqaJaix_VnZK0tfJxxPMnoJr3rsd2igzLo2psyXE-CFg6MO/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="336" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3jwyOuE_iecS81uAjh9Ba5szPJFfygvCTrBMpdz_rw3rgk5TY6680INEGWvwFv1DgxQ-OTvSIRJTrsqXzhI8LrnFPE1c-GVqaJaix_VnZK0tfJxxPMnoJr3rsd2igzLo2psyXE-CFg6MO/s640/images.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px;">MEMBANGUN keluarga sakinah merupakan dambaan kita semua. Dasarnya adalah masing-masing anggota keluarga tersebut harus bertaqwa. Salah satu manifestasi taqwa ialah berbuat baik kepada orang tua (birrul walidain). Perlu disadari, bahwa pernikahan itu bukan hanya ikatan 2 orang anak manusia, tetapi mengikat 2 keluarga besar.</span><br />
<div dir="ltr" id="docs-internal-guid-5e9d86c8-fcf2-8f99-63b0-21984c1abda2" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Jadi pernikahan itu merupakan risalah agung membentuk ukhuwah yang luas yang dasarnya saling kenal (ta’aruf), saling memahami (tafahum), dan saling menolong (tafakul) antara suami-istri, keluarga suami dan keluarga istri. Bila masing-masing pihak ridha, maka nilai pernikahan yang sakinah serta diridhai orang tua akan terwujud.</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Sebelum menikah, seorang anak, baik laki-laki maupun perempuan mempunyai kewajiban yang besar kepada kedua orang tuanya, terutama kepada ibundanya. Bila seorang anak laki-laki yang telah menikah, maka kewajiban berbakti kepada ibu ini tidak hilang, jadi suami adalah hak ibunda.</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Bagaimana dengan anak perempuan yang telah menikah? Nah, bagi anak perempuan yang telah menikah, maka haknya suami. Jadi istri berkewajiban berbakti pada suami. Karena setelah Ijab kabul, berpindahlah hak dan kewajiban seorang ayah kepada suami dari anak wanitanya. Begitu besar kewajiban berbakti pada suami, sampai rasul pernah bersabda, “Bila boleh sesama manusia mengabdi (menyembah), maka aku akan menyuruh seorang istri mengabdi pada suaminya.”</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Ada seseorang yang datang menghadap Rasulullah dan bertanya, “Ya Rasulallah, siapakah orang yang lebih berhak dengan kebaikanku?” Jawab Rasulullah, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Jawabnya, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Jawabnya, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Jawabnya, “Ayahmu.” (Bukhari, Muslim, dan Ibnu Majah)</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Ada seseorang yang datang, disebutkan namanya Muawiyah bin Haydah r.a., bertanya: “Ya Rasulallah, siapakah orang yang lebih berhak dengan kebaikanku?” Jawab Rasulullah saw: “Ibumu.” Dengan diulang tiga kali pertanyaan dan jawaban ini.</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Pengulangan kata “ibu” sampai tiga kali menunjukkan bahwa ibu lebih berhak atas anaknya dengan bagian yang lebih lengkap, seperti al-bir (kebajikan), ihsan (pelayanan). Ibnu Al-Baththal mengatakan:</span><br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">“Bahwa ibu memiliki tiga kali hak lebih banyak daripada ayahnya. Karena kata ‘ayah’ dalam hadits disebutkan sekali sedangkan kata ‘ibu’ diulang sampai tiga kali. Hal ini bisa dipahami dari kerepotan ketika hamil, melahirkan, menyusui. Tiga hal ini hanya bisa dikerjakan oleh ibu, dengan berbagai penderitaannya, kemudian ayah menyertainya dalam tarbiyah, pembinaan, dan pengasuhan.</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Hal itu diisyaratkan pula dalam firman Allah swt., “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun –selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun–, bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (Luqman: 14)</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Allah swt. menyamakan keduanya dalam berwasiat, namun mengkhususkan ibu dengan tiga hal yang telah disebutkan di atas.</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Imam Ahmad dan Bukhari meriwayatkan dalam Al-Adabul Mufrad, demikian juga Ibnu Majah, Al Hakim, dan menshahihkannya dari Al-Miqdam bin Ma’di Kariba, bahwa Rasulullah saw. bersabda:</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">“Sesunguhnya Allah swt. telah berwasiat kepada kalian tentang ibu kalian, kemudian berwasiat tentang ibu kalian, kemudian berwasiat tentang ibu kalian, kemudian berwasiat tentang ayah kalian, kemudian berwasiat tentang kerabat dari yang terdekat.”</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Hal ini memberikan kesan untuk memprioritaskan kerabat yang didekatkan dari sisi kedua orang tua daripada yang didekatkan dengan satu sisi saja. Memprioritaskan kerabat yang ada hubungan mahram daripada yang tidak ada hubungan mahram, kemudian hubungan pernikahan. Ibnu Baththal menunjukkan bahwa urutan itu tidak memungkinkan memberikan kebaikan sekaligus kepada keseluruhan kerabat.</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Dari hadits ini dapat diambil pelajaran tentang ibu yang lebih diprioritaskan dalam berbuat kebaikan dari pada ayah. Hal ini dikuatkan oleh hadits Imam Ahmad, An-Nasa’i, Al-Hakim yang menshahihkannya, dari Aisyah r.a. berkata:</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">“Aku bertanya kepada Nabi Muhammad saw., siapakah manusia yang paling berhak atas seorang wanita?” Jawabnya, “Suaminya.” “Kalau atas laki-laki?” Jawabnya, “Ibunya.”</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Demikian juga yang diriwayatkan Al-Hakim dan Abu Daud dari Amr bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya, bahwa ada seorang wanita yang bertanya:</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">“Ya Rasulallah, sesungguhnya anak laki-lakiku ini, perutku pernah menjadi tempatnya, air susuku pernah menjadi minumannya, pangkuanku pernah menjadi pelipurnya. Dan sesungguhnya ayahnya menceraikanku, dan hendak mencabutnya dariku.” Rasulullah saw. bersabda, “Kamu lebih berhak daripada ayahnya, selama kamu belum menikah.”</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Maksudnya menikah dengan lelaki lain, bukan ayahnya, maka wanita itu yang meneruskan pengasuhannya, karena ialah yang lebih spesifik dengan anaknya, lebih berhak baginya karena kekhususannya ketika hamil, melahirkan dan menyusui.</span></div>
<br /><br /><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">ISLAMPOS.COM</span>Galih Gardhanyhttp://www.blogger.com/profile/00085477556047756261noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5060985557021314587.post-27766526471069974392016-10-25T09:27:00.000-07:002016-10-25T09:27:06.100-07:00BERAKHIRNYA KERAJAAN ISLAM DI SPANYOL<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaxlzJMuhmBaLc0YBcV_oraCyjBxHVpnFP3-fDGpADzPoU2WsN07l2Ol5TqHKnuTFNhbxQa-d-v6KHBdE_M4O_bO212KUeqRbS1Rp2l5w2UBleHfUi25A_pu83vlY_3cqh4SwmBmIhGMRn/s1600/mongols14.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="440" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaxlzJMuhmBaLc0YBcV_oraCyjBxHVpnFP3-fDGpADzPoU2WsN07l2Ol5TqHKnuTFNhbxQa-d-v6KHBdE_M4O_bO212KUeqRbS1Rp2l5w2UBleHfUi25A_pu83vlY_3cqh4SwmBmIhGMRn/s640/mongols14.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<div dir="ltr" id="docs-internal-guid-5e9d86c8-fca1-b597-0de5-c06791da1414" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Pada tahun 711, umat Islam mulai memasuki semenanjung Iberia. Dengan misi mengakhiri kekuasaan tiran, Raja Roderick. Umat Islam di bawak kepemimpinan Thariq bin Ziyad menyeberangi lautan yang memisahkan Maroko dan daratan Spanyol. Tujuh tahun kemudian, sebagian besar wilayah semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal sekarang) berhasil diduduki oleh umat Islam. Dan kekuasaan tersebut berlanjut selama lebih dari 700 tahun.</span></div>
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Pada tahun 900-an M, Islam mencapai puncak kejayaannya di tanah Andalusia. Lebih dari 5 juta muslim tinggal di daerah tersebut, dengan prosentase mencapai 80% penduduk. Kerajaan yang kuat kala itu, Dinasti Umayah II menjadi penguasa tunggal di daerah tersebut dan menjadi kerajaan yang paling maju dan palign stabil kondisi sosialnya di daratan Eropa. Namun, masa keemasan sosial dan politik ini tidaklah abadi. Pada tahun 1000-an M, kerjaan ini runtuh dan terpecah-pecah menjadi beberapa negara kecil yang disebut tha-ifah.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Thaifah-thaifah muslim ini adalah wilayah yang memiliki otonomi masing-masing sehingga sangat rentan diserang oleh kerajaan-kerajaan Kristen Eropa yang berada di wilayah Utara. Sepanjang dua ratus tahun berjalan, satu per satu thaifah berhasil ditaklukkan oleh kerajaan-kerajaan Kristen Eropa (Reconquista). Dan akhirnya pada tahun 1240-an M, hanya tersisa satu kerajaan Islam saja di benua biru tersebut, di ujung Selatan tanah Andalusia, itulah Kerajaan Granada.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Tulisan yang singkat ini akan memaparkan bagaimana kerajaan Islam terakhir di Eropa ini runtuh.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">Emirat Granada</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Selama terjadinya reconquista, kerajaan Islam satu per satu jatuh ke wilayah kekuasaan kerajaan Kristen yang melakukan penyerangan dari Utara. Dimulai dari tahun 1000-an hingga 1200-an, kota-kota utama semisal Cordoba, Sevilla, Toledo bergiliran dikuasai. Gerakan al-Murabitun dan Muwahidun (yang kemudian menjadi sebuah daulah pen.) di Afrika Utara, turut memiliki andil membantu Kristen Eropa, meskipun perpecahan umat Islam adalah faktor utama yang menyebabkan keruntuhan Islam di Eropa.</span><br />
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhk_SGxRvGCf6GqPYHvgsCyXNHV8c6b9D3uI62GYsrlQzuvUc-74fuZ1b8fJs78d6_NHKgYKkiyZ1TEN3YjDOuEvSyroHOxq-7FrP61BJ3jaG91yMFuCmkAmlRAL1TxHdRJ3RMQg36OuQU/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="428" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhk_SGxRvGCf6GqPYHvgsCyXNHV8c6b9D3uI62GYsrlQzuvUc-74fuZ1b8fJs78d6_NHKgYKkiyZ1TEN3YjDOuEvSyroHOxq-7FrP61BJ3jaG91yMFuCmkAmlRAL1TxHdRJ3RMQg36OuQU/s640/images.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Granada</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Pada era tersebut, tahun 1200-an, Granada sempat berhasil menghindarkan diri dari penaklukkan kerajaan-kerajaan Eropa. Setelah jatuhnya Kota Cordoba, Granada menyepakati perjanjian dengan Kerajaan Castile, salah satu kerajaan Kristen yang terkuat di Eropa. Perjanjian tersebut berisikan kesediaan dan ketundukan Granada dengan membayar upeti berupa emas kepada Kerajaan Castile setiap tahunnya. Timbal baliknya, Castile menjamin independensi Granada dalam urusan dalam negeri mereka dan lepas dari ancaman invasi Castile.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Selain membayar upeti, faktor lain yang membantu Granada terhindar dari penklukkaan adalah letak geografisnya. Kerajaan ini terletak di kaki pegunungan Sierra Nevada yang menjadi benteng alami melindungi kerajaan dari invasi pihak-pihak luar.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">Peperangan Kerajaan Granada</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Selama lebih dari 250 tahun, Granada tetap tunduk kepada Castile dengan membayar upeti. Namun dikelilingi oleh kerajaan-kerajaan Kristen yang tidak bersahabat tetap saja membuat Granada dalam keadaan terancam. Mereka tidak pernah aman dari ancaman penaklukkan.</span></div>
<br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Suratan takdir tentang keruntuhan Granada pun dimulai, ketika Raja Ferdinand dari Aragon menikah dengan Putri Isabella dari Castile. Pernikahan ini menyatukan dua kerajaan terkuat di semenanjung Iberia yang merajut cita-cita yang satu, menaklukkan Granada dan menghapus jejak-jejak Islam di benua biru.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Tahun 1482 pertempuran antara Kerajaan Kristen Spanyol dan emirat Granada pun dimulai. Meskipun secara jumlah dan kekuatan materi Granada kalah jauh, namun semangat juang masyarakat muslim Granada sangatlah besar, mereka berperang dengan penuh keberanian. Sejarawan Spanyol mengatakan, “Orang-orang muslim mencurahkan seluruh jiwa raga mereka dalam peperangan, mereka layaknya seseorang pemberani dengan tekad yang kuat mempertahankan diri mereka, istri, dan anak-anak mereka.” Demikian juga masyarakat sipil Granada, mereka turut serta dalam peperangan dengan gagah berani, mempertahankan tanah air mereka dan mempertahankan eksistensi Islam di tanah Eropa.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Saat itu, orang-orang Kristen bersatu padu, tidak lagi berpecah belah sebagaimana keadaan mereka di masa lalu. Beda halnya dengan Granada yang malah menghadapi pergolakan politik. Para pemimpin muslim dan para gubernur cenderung saling sikut, memiliki ambisi yang berbeda-beda, dan berusaha saling melengserkan satu sama lain. Di antara mereka ada yang berperan sebagai mata-mata Kristen dengan iming-iming imbalan kekayaan, tanah, dan kekuasaan. Lebih parah dari itu, pada tahun 1483, Sultan Muhammad, anak dari Sultan Granada, mengadakan pemberontakan terhadap ayahnya sehingga memicu terjadinya perang sipil.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Raja Ferdinand benar-benar memanfaatkan situasi ini untuk membuat Granada kian lemah, ia mendukung pemberontakan Sultan Muhammad melawan ayah dan anggota keluarganya. Pasukan-pasukan Kristen dikerahkan oleh Ferdinand turut berperang bersama Sultan Muhammad menghadapi anggota keluarganya. Akhirnya Sultan Muhammad berhasil menaklukkan anggota kerajaan dan menguasai Granada. Namun kekuasaannya ini hanya terbatas di wilayah Kota Granada saja, karena pasukan Kristen menekan dan mengambil wilayah-wilayah pedesaannya.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">Akhir dari Granada</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Tidak lama setelah menguasai Granada, Sultan Muhammad mendapat surat dari Raja Ferdinand untuk menyerahkan Granada ke wilayah kekuasaannya. Sang sultan pun terkejut dengan permintaan Raja Ferdinand, karena ia menyangka Raja Ferdinand akan memberikan wilayah Granada kepadanya dan membiarkannya menjadi raja di wilayah tersebut.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Akhirnya </span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">Sultan Muhammad</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"> sadar bahwa ia hanya dimanfaatkan sebagai pion oleh Ferdinand untuk melemahkan dan mempermudah jalan pasukan Kristen menaklukkan Granada. Muhammad berusaha untuk menggalang kekuatan dengan bersekutu bersama prajurit Islam di Afrika Utara dan Timur Tengah untuk memerangi kekuatan Kristen Eropa. Namun bantuan yang diharapkan Muhammad tidaklah sesuai dengan harapannya. Turki Utsmani hanya mengirimkan sekelompok kecil angkatan laut yang tidak berpengaruh banyak terhadap kekuatan Kristen Eropa.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Pada tahun 1491, Granada dikepung oleh pasukan-pasukan Raja Ferdinand dan Ratu Isabella. Dari menara istananya, Muhammad melihat pasukan Kristen dalam jumlah yang besar telah mengepung dan bersiap menyerang Granada. Muhammad pun dipaksa untuk menandatangani surat penyerahan Granada kepada pasukan sekutu Kristen. Peristiwa ini terjadi pada November 1491</span></div>
<br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Pada tanggal 2 Januari 1492, pasukan Kristen memasuki Kota Granada. Pasukan-pasukan ini memasuki istana Alhambra, mereka memasang bendera-bendera dan simbol-simbol kerajaan Kristen Eropa di dinding-dinding istana sebagai tanda kemenangan, dan di menara tertinggi istana Alhambra mereka pancangkan bendera salib agar rakyat Granada mengetahui siapa penguasa mereka sekarang. Keadaan saat itu benar-benar mencekam, rakyat muslim Granada tidak berani keluar dari rumah-rumah mereka dan jalanan pun lengang dari hiruk pikuk manusia.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Setelah itu, Sultan Muhammad diasingkan. Beberapa saat perjalanan, di puncak gunung, ia menoleh kepada bekas wilayahnya sambil menitikkan air mata. Ibunya yang melihat keadaan itu tidak simpatik kepada putranya, bahkan ia memarahinya dengan mengatakan, “Jangan engkau menangis seperti perempuan, karena engkau tidak mampu mempertahankan Granada layaknya seorang laki-laki”.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Orang-orang Kristen menjanjikan toleransi dan kedamaian terhadap masyarakat Islam Granada, walaupun kemudian perjanjian itu mereka batalkan sendiri. Ribuan umat Islam terbunuh dan yang lainnya mengungsi menyeberang lautan menuju wilayah Afrika Utara.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Itulah akhir dari peradaban Islam di Spanyol yang telah berlangsung lebih dari tujuh abad lamanya. Cahaya Islam menghilang dari daratan tersebut dengan terusir dan tewasnya umat Islam di sana, kemudian diganti dengan pendatang-pendatang Kristen yang menempati wilayah tersebut.</span></div>
<br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Semoga apa yang telah terjadi di Spanyol dapat dijadikan pelajaran sehingga tidak terjadi di negara yang mayoritas penduduknya Muslim seperti Indonesia.</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Amiin..</span></div>
<br />
<br />
<br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">Kisahmuslim.com</span></div>
<br />Galih Gardhanyhttp://www.blogger.com/profile/00085477556047756261noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5060985557021314587.post-58674333079207723452016-10-22T09:17:00.001-07:002016-10-22T09:17:31.986-07:00PERBUATAN KHIANAT PENYEBAB KESUSAHAN DI DUNIA DAN AKHIRAT<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkSskspoiNEyjzd8-lRJpKSO6J3PdSorg88kBEDDz2Lz9u-mSUgZ2zXAmm3GM9Y3fT2hb1qG_HwoZnZ1BsjOe0PYsrZQQDgnt-0sRw5Ab0aJRwdIPuOoQ263qWnnNgcjQ2hZvDxLLCKBL3/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkSskspoiNEyjzd8-lRJpKSO6J3PdSorg88kBEDDz2Lz9u-mSUgZ2zXAmm3GM9Y3fT2hb1qG_HwoZnZ1BsjOe0PYsrZQQDgnt-0sRw5Ab0aJRwdIPuOoQ263qWnnNgcjQ2hZvDxLLCKBL3/s640/images.jpg" width="558" /></a></div>
<br />
<br />
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Ada satu jenis lagi perbuatan yang menyebabkan kesulitan hidup di dunia bahkan di akhirat yaitu : KHIANAT</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<br />
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Pada saat ini masyarakat Indonesia sedang menyaksikan bagaimana orang-orang yang berkhianat koruptor, manipulator (dsb) dengan jabatan yang telah diamanahkan bangsa kepadanya di nodai oleh suatu perbuatan khianat terhadap tugas-tugasnya dan kekuasaan yang dipegangnya. </div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Para pemegang amanah itu tidak menjalankan amanat sebaik-baiknya tetapi tragisnya dilain pihak mereka terus berusaha mempertahankan amanat yang diberikan kepadanya dengan berbagai cara, Walhasil ketika perbuatan khianat itu terbuka hijabnya yang selama ini tertutupi, maka tidak saja dirinya yang hancur karena malu, hilang martabat dan hartanya, hancur pula perasaan keluarga dan orang-orang disekelilingnya.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Allah berfirman :</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
“ Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad ) dan juga janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahu<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">i</span> (Al Anfaal : 27)</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Al Wahidi – semoga Allah merahmatinya – mengatakan , Ayat ini diturunkan kepada Abu Lubabah ketika Rasulullah Saw mengutusnya ke Bani Quraizhah, saat mereka dikepung. Sedang keluarga dan anaknya ada di dalamnya. Kemudian mereka berkata kepada Abu Lubabah, “ Wahai Abu Lubabah, apa pendapatnmu jika kita memakai keputusan Sa’ad demi kepentingan kita ? “ Kemudian Abu Lubabah mengisyaratkan kelehernya, maksudnya ia akan disembelih, maka jangan kalian melakukan hal tersebut. Perbuatan itu adalah khianat kepada Allah dan RasulNya. Abu Lubabah berkata “ Kakiku masih tetap berada pada tempat itu, sampai aku sendiri menyadari bahwa aku telah khianat kepada Allah dan Rasul-Nya . Allah berfirman ,</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
“ Dan sesungguhnya Allah tidak meridhai tipu daya orang yang berkhianat (QS Yusuf : 52)</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Maksudnya Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang yang khianat atas amanat yang dibebankan kepadanya. Ini berarti bahwa Allah akan membeberkan aibnya’ pada akhir nanti dengan dijauhkannya hidayah dari Allah.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Allah berfirman :</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Akan tetapi jika (tawanan-tawanan itu ) bermaksud hendak berkhianat kepadamu, maka sesugguhnya mereka telah berkhianat kepada Allah sebelum ini, lalu Allah menjadikan(mu) berkuasa terhadap mereka. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha bijaksana (Al Anfaal : 71)</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Meskipun para tawanan itu hendak mengkhianatimu, wahai Muhammad dengan menampakkan seakan-akan baik dalam perkataannya dan mereka beriman, tetapi sebenarnya mereka telah mengkhianati Allah, sebelum terjadi peperangan ini yaitu perang Badar .</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Allah berfirman,</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
“ Hai orang-orang beriman , janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan juga janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui (al Anfaal :27)</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Maksudnya, janganlah kalian mengkhianati agama kalian dan Rasul kalian dengan membocorkan rahasia-rahasia kaum Mukminin. Dan mengkhianati apa yang telah diamanatkan kepada kalian berupa taklif-taklif syari, kewajiban-kewajiban agama , sebagaimana firman Allah.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
“<b style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit , bumi dan gunung-gunung , maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan bodoh </b>(Al Azhaab : 72)</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Ibnu Abbas berkata,” khianat kepada Allah itu berupa perbuatan meninggalkan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan dan khianat kepada Rasulullah saw berupa perbuatan meninggalkan sunah-sunah yang telah beliau gariskan dan melakukan maksiat terhadapnya. Begitu juga khianat terhadap amanat, yaitu amal-amal yang telah Allah percayakan kepada hamba-hambaNya</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Allah berfirman :</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
“Dan jika kamu khawatir terjadinya pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur ., sungguh Allah tidak menyukai orang yang berkhianat ” (Al Anfaal ’58)</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Makna yang dimaksud adalah jika kalian khawatir terhadap suatu kaum akan berbuat khianat , maka cabutlah perjanjian yang telah engkau sepakati dan katakanlah kepada mereka bahwa kami telah mencabut perjanjian dengan kalian , sekarang kami memerangi kalian . agar mereka tahu pentingnya hal tersebut sehingga mereka akan sama-sama menyadari keutamaan bersamamu dengan ilmunya itu. Janganlah kalian memerangi mereka sedangkan diantara kalian dan mereka ada perjanjian , dan mereka menaruh percaya kepada kalian , hingga perbuatan ini dianggap sebagai tindak pengkhianatan dan mengingkari janji. “ Innallaha laa yuhibbul khaainin” ungkapan ini sebagai alasan diperintahkannya membatalkan perjanjian ,karena Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat khianat dan tidak dapat dipercaya.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Allah berfirman</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
“….dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah) karena membela orang-orang yang khianat” <b style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">( An Nisaa : 105)</b></div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“ Dan janganlah kamu berdebat untuk membela orang –orang yang mengkhianati dirinya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa (an Nisaa; 107)</b></div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Maksudnya janganlah kalian berdebat untuk membela orang yang mengkhianati dirinya dengan melakukan maksiat. Bahwa Alah tidak menyukai orang yang sangat suka berkhianat, tenggelam dalam jurang kemaksiatan dan dosa.</b></div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Rasulullah saw bersabda;</b></div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tidak ada iman bagi orang yang tidak dapat diamanati . Tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati perjanjian</b></div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> (Hr Ahmad. Al Bazzaar, ath Tharani dan Ibnu Hibban)</b></div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Khianat akibatnya akan jelek dalam segala hal. Bahkan dalam suatu kondisi akan lebih jelek dari yang lainnya. Orang yang berkhianat dalam suatu hutan , tidak sama dengan orang yang berkhianat terhadap sanak saudara, harta dan melakukan pebuatan-perbuatan dosa besar. Rasulullah saw bersabda,” Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga; jika ia berbicara akan berdusta, jika berjanji ia mengingkari dan jika dipercaya , ia akan berkhianat (HR Bukhari dan Muslim)</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Rasullah saw bersada “ Allah berkata, Aku menjadi fihak yang ketiga dari dua orang yang bersepakat, selama tidak ada salah satunya yang khianat. Di dalam hadits itu juga disebutkan Perkara pertama kali yang akan diangkat dari manusia adalah amanah. Dan yang terakhir kali yang tersisa adalah shalat. Barangkali orang yang melakukan shalat itu tidak akan mendapat kebaikan sedikit pun ( Hr bu Dawud dan Al Hakim).</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Rasulullah saw juga bersabda, “ Jauhkanlah kalian dari amanat, karena ia adalah akhlak yang paling tercela (Hr abu Dawud , An Na- Nasa’I, dan Ibnu Maajah)</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Rasulullah saw bersabda,” Beginilah ahli neraka, beliau menyebutkan seeorang yang tidak diragukan sifat tamaknya dan jika ia diamanati maka pasti akan khianat.”</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Ibnu Mas’ud r.a. berkat,” Di hari Kiamat akan didatangkan orang yang khianat dengan amanahnya. Kemudian dikatakan kepadanya,” tunaikan amanahmu.” Kemudian ia berkata, bagaiamana mungkin aku bisa wahai Tuhanku, sedang dunia telah sirna? Beliau berkata,” kemudian amanah itu berwujud seperti sesuatu ketika ia diambil dari neraka jahanam dan dikatakan kepdanya,” turun dan ambillah ia, kemudian keluar darinya.” Beliau berkata,” Kemudian ia turun dan mengambilnya dengan digendong di pundaknya , yang beratnya melebihi berat gunung di dunia. Sehingga ketika ia mengira bahwa ia telah selamat, tiba-tiba ia tergelincir kembali. Tergelincir dalam neraka selama-lamanya. “ Kemudian beliau berkata, shalat adalah amanah. Wudhu adalah amanah. Mandi wajib adalah amanah. Timbangan adalah amanah. Maka berikanlah semua titipan itu.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b>Eramuslim.com</b></div>
Galih Gardhanyhttp://www.blogger.com/profile/00085477556047756261noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5060985557021314587.post-8676310142180106972016-10-22T09:05:00.004-07:002016-10-22T09:05:59.392-07:00RAHASIA DIBALIK SHALAT TAHAJUD<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQjsV415Z1nLyqnNanh7YP77aj_xt4dTqjOWdVEYG3FIZVCu6RzYLU0JO5ol6aV_u_qhvuklRerZYLKSDtRRujmatl3WXqx_JkMrlrx0cl9qfJgz6kXPvtP8E5y1zqEX0wN_tlzpC2vrAC/s1600/gerakan-sholat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="528" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQjsV415Z1nLyqnNanh7YP77aj_xt4dTqjOWdVEYG3FIZVCu6RzYLU0JO5ol6aV_u_qhvuklRerZYLKSDtRRujmatl3WXqx_JkMrlrx0cl9qfJgz6kXPvtP8E5y1zqEX0wN_tlzpC2vrAC/s640/gerakan-sholat.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Salat Tahajjud (Qiyamul Lail) merupakan salah satu salat sunnah yang paling utama setelah salat fardu. Banyak hadis yang menganjurkan kepada kaum muslim untuk mengisi waktu malam mereka dengan beribadah kepada Allah SWT.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Rasulullah SAW bersabda,<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> “Sebaik-baik puasa sesudah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Allah, yaitu Muharram, dan sebaik-baik salat sesudah salat fardu adalah salat malam”</span>. (HR Muslim dari Abu Hurairah RA).</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Keutamaan salat malam ini antara lain, Allah akan memberikan kedudukan yang terpuji bagi hambanya yang menjalankan salat Tahajjud, baik di dunia atau pun di akhirat, sebagaimana firman-Nya, <span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”.(QS Al-Isra ayat 79).</span></div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Orang yang dapat menjaga salat malam adalah hamba Allah yang benar-benar bertakwa kepada Allah. Mereka akan memperoleh kebaikan, rahmat dan ampunan dari Allah. Selain itu mereka yang melaksanakan salat Tahajjud akan dipuji oleh Allah dan akan dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang taat kepada-Nya. Sebagaimana di dalam Alquran surat Al-Furqaan ayat 63-64, Allah berfirman,<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri (salat malam) untuk Tuhan mereka”.</span></div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Pada buku The Miracle of Night Sholat Tahajjud, karangan Ustadz Hasan Albany menjelaskan, salat Tahajjud memiliki beberapa keutamaan-keutamaan apabila seorang mukmin melaksanakan salat malam tersebut, seperti melatih kesabaran, mempertebal keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Selain itu sebagai sarana yang tepat untuk bermunajat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya. Dengan melaksanakan salat Tahajjud dapat menebus dosa, masuk surga dengan mudah dan selamat, serta dapat mengusir penyakit dari tubuh.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Rasulullah SAW bersabda, “Hendaklah kalian mendirikan salat malam karena salat malam adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, pendekatan diri kepada Tuhan kalian, penebus dosa, dan pengusir penyakit dari tubuh”. (HR. Tirmidzi dan Thabarani).</span></div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Pada suatu ketika, Rasulullah selalu mengetuk pintu rumah Fatimah dan Ali bin Abi Thalib pada malam hari. Beliau menyuruh mereka untuk bangun dan melaksanakan salat malam. Hal ini menunjukkan bahwa salat malam adalah sesuatu yang sangat mulia, hingga Rasulullah membangunkan Fatimah dan suaminya untuk bangun malam.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Sikap Rasulullah tersebut menunjukkan betapa pentingnya pendidikan keluarga dengan mengajak anak-anak kita untuk melakukan salat malam bersama.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Rasulullah merasakan akan pentingnya salat malam. Beliau sangat bersungguh-sungguh dalam melaksanakan salat malam, dengan selalu menjaga dan menekuninya. Beliau berharap agar umat muslim selalu menjaga salat malam dan menekuninya.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Nabi Muhammad SAW melakukan salat malam hingga kedua kakinya membengkak. Maka, ditanyakan kepadanya,’Apakah engkau dibebani dengan ini, bukankah Allah telah mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang akan datang?’ Beliau menjawab,’Tidakkah aku boleh menjadi hamba yang bersyukur?”. (HR. Bukhari-Muslim dari Mughirah bin Syu’bah).</span></div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></span></div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b>Eramuslim.com</b></span></div>
Galih Gardhanyhttp://www.blogger.com/profile/00085477556047756261noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5060985557021314587.post-45786366551261626822016-10-21T19:52:00.000-07:002016-10-21T19:52:17.201-07:00PARA PEMIMPIN YANG SEBAIKNYA DITOLAK<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfyIm9L9sMnqD0nDpc77H0EKcF5XwuSF4btD2GjrSEfAeC0U2zqiZSHL2uUvzqKdFZroM5SYBGip7wBEFMd4_Mcb5SxOrGYBSNHFI4OezI0U3K6qGypjwU_5hEHei6Mgm-PKH_izScfHKv/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfyIm9L9sMnqD0nDpc77H0EKcF5XwuSF4btD2GjrSEfAeC0U2zqiZSHL2uUvzqKdFZroM5SYBGip7wBEFMd4_Mcb5SxOrGYBSNHFI4OezI0U3K6qGypjwU_5hEHei6Mgm-PKH_izScfHKv/s640/images.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<span style="color: #444444; font-family: arial, sans-serif; font-size: 28.4484px;">Di antara </span><span style="border: 0px; color: #444444; font-family: arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nubuwwah</span><span style="color: #444444; font-family: arial, sans-serif; font-size: 28.4484px;">(prediksi Nabi Muhammad S</span><span style="border: 0px; color: #444444; font-family: arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">hollallahu ’alaih wa sallam</span><span style="color: #444444; font-family: arial, sans-serif; font-size: 28.4484px;">) ialah persoalan para pemimpin yang sebaiknya ditolak.</span><br />
<span style="color: #444444; font-family: arial, sans-serif; font-size: 28.4484px;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="color: #444444; font-family: arial, sans-serif; font-size: 28.4484px;">Dalam hadits tersebut digambarkan bahwa suatu ketika di masa yang akan datang bakal muncul para pemimpin yang dikenal di tengah masyarakat namun tidak disetujui karena sikap dan perilakunya yang zalim dan fasiq. Kemudian Nabi </span><span style="border: 0px; color: #444444; font-family: arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">shollallahu ’alaih wa sallam</span><span style="color: #444444; font-family: arial, sans-serif; font-size: 28.4484px;"> memberi tahu kita bagaimana sikap yang semestinya ditegakkan bila para pemimpin seperti itu muncul. Untuk lebih jelasnya inilah tex hadits itu secara lengkap:</span><br />
<span style="color: #444444; font-family: arial, sans-serif; font-size: 28.4484px;"><br /></span>
<div class="ArabCenter" dir="ltr" style="border: 0px; color: #444444; direction: rtl; font-family: "KFGQPC Uthman Taha Naskh", KFGQPC_Naskh, "traditional arabic"; font-size: 26px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 46px; margin-bottom: 0.5em; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَتَكُونُ أُمَرَاءُ</div>
<div class="ArabCenter" dir="ltr" style="border: 0px; color: #444444; direction: rtl; font-family: "KFGQPC Uthman Taha Naskh", KFGQPC_Naskh, "traditional arabic"; font-size: 26px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 46px; margin-bottom: 0.5em; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
فَتَعْرِفُونَ وَتُنْكِرُونَ فَمَنْ عَرَفَ بَرِئَ وَمَنْ أَنْكَرَ سَلِمَ</div>
<div class="ArabCenter" dir="ltr" style="border: 0px; color: #444444; direction: rtl; font-family: "KFGQPC Uthman Taha Naskh", KFGQPC_Naskh, "traditional arabic"; font-size: 26px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 46px; margin-bottom: 0.5em; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
وَلَكِنْ مَنْ رَضِيَ وَتَابَعَ قَالُوا أَفَلَا نُقَاتِلُهُمْ قَالَ لَا مَا صَلَّوْا</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Rasulullah</span> <span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">shollallahu ’alaih wa sallam</span><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> bersabda: </span></div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Akan muncul pemimpin-pemimpin yang kalian kenal, tetapi kalian tidak menyetujuinya. </span><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Orang yang membencinya akan terbebaskan (dari tanggungan dosa). Orang yang tidak menyetujuinya akan selamat. Orang yang rela dan mematuhinya tidak terbebaskan(dari tanggungan dosa).” Mereka bertanya: ”Apakah kami perangi mereka?” Nabi <span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">shollallahu ’alaih wa sallam</span> bersabda: ”Tidak, selagi mereka masih sholat.”</span> </div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(HR Muslim 3445)</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Dengan jelas Nabi <span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">shollallahu ’alaih wa sallam</span><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span>menyatakan bahwa orang yang membenci para pemimpin yang zalim dan fasiq itu akan terbebaskan dari tanggungan dosa. Orang yang tidak menyetujui mereka akan selamat. Berarti hadits ini menegaskan sikap yang semestinya dimiliki seorang mukmin ketika berhadapan dengan pemimpin yang memiliki penyimpangan akhlak. Berbeda sekali dengan anggapan sebagian orang yang mengatakan bahwa di dalam ajaran Islam bagaimanapun perilaku seorang pemimpin ummat harus tetap mematuhinya dan menganggapnya sebagai <span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ulil amri minkum</span>(pemegang urusan di kalangan orang-orang beriman). Hadits ini jelas membantah anggapan naif tersebut.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Lalu dengan tegas Nabi <span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">shollallahu ’alaih wa sallam</span><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">memperingatkan mereka yang rela dan mematuhi para pemimpin zalim dan fasiq itu. Beliau mengatakan bahwa </span><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">”Orang yang rela dan mematuhinya tidak terbebaskan(dari tanggungan dosa).” </span>Di sinilah ajaran Islam memandang bahwa urusan menyerahkan loyalitas dan kepatuhan bukanlah perkara ringan. Sebab tidak saja si pemimpin berdosa karena kezaliman dan kefasikannya. Tetapi rakyat ikut menanggung dosa juga bila mereka tetap rela atas kezaliman dan kefasikan pemimpin tersebut, apalagi kemudian mematuhinya. Sehingga Allah melarang seorang beriman untuk mentaati siapapun dan apapun tanpa ilmu dan kesadaran akan mana yang benar dan mana yang batil.<br />
<br /></div>
<div class="ArabCenter" dir="ltr" style="border: 0px; color: #444444; direction: rtl; font-family: "KFGQPC Uthman Taha Naskh", KFGQPC_Naskh, "traditional arabic"; font-size: 26px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 46px; margin-bottom: 0.5em; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ</div>
<div class="ArabCenter" dir="ltr" style="border: 0px; color: #444444; direction: rtl; font-family: "KFGQPC Uthman Taha Naskh", KFGQPC_Naskh, "traditional arabic"; font-size: 26px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 46px; margin-bottom: 0.5em; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.”</span> (QS Al-Israa 36)</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Namun suatu hal yang memang Nabi <span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">shollallahu ’alaih wa sallam</span><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span>juga anjurkan ialah agar ummat jangan berfikiran untuk memeranginya selagi si pemimpin tersebut masih sholat. Menarik untuk diperhatikan ialah pandangan Imam Nawawi mengomentari potongan hadits ini <span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">”Apakah kami perangi mereka?” Nabi <span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">shollallahu ’alaih wa sallam</span>bersabda: ”Tidak, selagi mereka masih sholat.” </span>Beliau menulis sebagai berikut:<br />
<br /></div>
<div class="ArabCenter" dir="ltr" style="border: 0px; color: #444444; direction: rtl; font-family: "KFGQPC Uthman Taha Naskh", KFGQPC_Naskh, "traditional arabic"; font-size: 26px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 46px; margin-bottom: 0.5em; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
وَأَمَّا قَوْله : ( أَفَلَا نُقَاتِلهُمْ ؟ قَالَ : لَا ، مَا صَلَّوْا )</div>
<div class="ArabCenter" dir="ltr" style="border: 0px; color: #444444; direction: rtl; font-family: "KFGQPC Uthman Taha Naskh", KFGQPC_Naskh, "traditional arabic"; font-size: 26px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 46px; margin-bottom: 0.5em; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
فَفِيهِ مَعْنَى مَا سَبَقَ أَنَّهُ لَا يَجُوز الْخُرُوج عَلَى الْخُلَفَاء</div>
<div class="ArabCenter" dir="ltr" style="border: 0px; color: #444444; direction: rtl; font-family: "KFGQPC Uthman Taha Naskh", KFGQPC_Naskh, "traditional arabic"; font-size: 26px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 46px; margin-bottom: 0.5em; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
بِمُجَرَّدِ الظُّلْم أَوْ الْفِسْق مَا لَمْ يُغَيِّرُوا شَيْئًا مِنْ قَوَاعِد الْإِسْلَام<b style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 35.345px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> .</b></div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Maknanya ialah tidak dibenarkan keluar dari kepemimpinan khilafah hanya semata berdasarkan kezaliman dan kefasiqan selama para pemimpin itu tidak merubah sesauatupun dari kaedah-kaedah Al-Islam.</span></div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Ulama salaf ini dengan jelas sekali menggaris-bawahi bahwa selagi pemimpin masih menegakkan secara formal sistem kekhalifahan dan tidak merubah sesuatupun dari kaedah kaedah ajaran Al-Islam, maka tidak dibenarkan bagi seorang mukmin meninggalkan atau keluar dari kepemimpinan tersebut, walaupun akhlaq pemimpinnya zalim dan fasiq.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Saudaraku, permasalahan kita ummat Islam dewasa ini adalah bahwa bukan saja negeri-negeri Islam dipimpin oleh sebagian besar pemimpin yang berkepribadian zalim dan fasiq, tetapi sudah jelas mereka tidak menegakkan sistem kekhalifahan dan bahkan nyata benar bahwa kaedah-kaedah Islam telah banyak yang dirubah, baik oleh sang pemimpin tertinggi maupun oleh kepemimpinan kolektif kolaborasi lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Untuk membuktikan kebenaran sinyalemen di atas tidaklah sulit. Karena dalam realitas keseharian terlalu banyak contoh kasus yang membenarkannya daripada membantahnya. Sungguh benarlah kita dewasa ini sedang menjalani masa fitnah sebagaimana telah disinyalir Rasulullah<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> shollallahu ’alaih wa sallam</span>.<br />
<br /></div>
<div class="ArabCenter" dir="ltr" style="border: 0px; color: #444444; direction: rtl; font-family: "KFGQPC Uthman Taha Naskh", KFGQPC_Naskh, "traditional arabic"; font-size: 26px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 46px; margin-bottom: 0.5em; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
بَادِرُوا فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي</div>
<div class="ArabCenter" dir="ltr" style="border: 0px; color: #444444; direction: rtl; font-family: "KFGQPC Uthman Taha Naskh", KFGQPC_Naskh, "traditional arabic"; font-size: 26px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 46px; margin-bottom: 0.5em; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
كَافِرًا وَيُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنْ الدُّنْيَا</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bersegeralah beramal sebelum datangnya fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki diwaktu pagi masih mukmin dan diwaktu sore telah kafir, dan diwaktu sore masih beriman dan paginya sudah menjadi kafir, ia menjual agamanya demi kesenangan dunia.“</span>(HR Ahmad 8493)<br />
<br /></div>
<div class="ArabCenter" dir="ltr" style="border: 0px; color: #444444; direction: rtl; font-family: "KFGQPC Uthman Taha Naskh", KFGQPC_Naskh, "traditional arabic"; font-size: 26px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 46px; margin-bottom: 0.5em; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا</div>
<div class="ArabCenter" dir="ltr" style="border: 0px; color: #444444; direction: rtl; font-family: "KFGQPC Uthman Taha Naskh", KFGQPC_Naskh, "traditional arabic"; font-size: 26px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 46px; margin-bottom: 0.5em; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Ya Rabb kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir”.</span> (QS Al-Baqarah 250).</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b>www.eramuslim.com</b></div>
Galih Gardhanyhttp://www.blogger.com/profile/00085477556047756261noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5060985557021314587.post-50398915715041894292016-10-21T19:25:00.002-07:002016-10-21T19:25:38.505-07:00PEDANG DAN PENYEBARAN ISLAM<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6qJ6qn1qGjgVvcVIl2WhMDkLBzknZmoFSUCV6IMqSZ6Mp1ruJUG7AoxDHxUVFozWYIrk5sNyWUd2VnvDopHjW1FKmAVCcpRxeVsXHPhMAMsH5zbnnIh1n7zF7sEhsY6CFhGyXa0-InpY4/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="502" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6qJ6qn1qGjgVvcVIl2WhMDkLBzknZmoFSUCV6IMqSZ6Mp1ruJUG7AoxDHxUVFozWYIrk5sNyWUd2VnvDopHjW1FKmAVCcpRxeVsXHPhMAMsH5zbnnIh1n7zF7sEhsY6CFhGyXa0-InpY4/s640/images.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Sejak hari-hari ketika kaisar Romawi Kristen untuk melemparkan singa-singa, hubungan antara kaisar dan kepala-kepala gereja telah mengalami banyak perubahan. </div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Konstantinus Agung yang menjadi kaisar pada tahun 306 – tepatnya 1700 tahun lalu – mendorong praktik kekristenan di kekaisaran, termasuk Palestina. Pada abad-abad berikutnya, gereja terpecah menjadi Timur (Ortodoks) dan Barat (Katolik). Di Barat, Uskup Roma, yang mendapat gelar Paus, menuntut kaisar menerima superioritas.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Pertikaian antara kaisar dan para paus memainkan peranan sentral dalam sejarah Eropa dan memecah belah rakyat. Pertikaian tersebut mengalami pasang surut. Beberapa kaisar diberhentikan atau digulingkan oleh paus, sementara beberapa paus diberhentikan atau dikucilkan kaisar. Salah seorang kaisar, Henry IV, “berjalan ke Canossa”, berdiri selama tiga hari tanpa alas kaki di salju di depan istana Paus, sampai Paus berkenan untuk membatalkan ekskomunikasi-nya.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tapi ada saat-saat kaisar dan paus hidup dalam damai satu sama lain. Kita menyaksikan periode seperti hari ini. Antara Paus sekarang, dan kaisar sekarang, Obama, terdapat sebuah harmoni indah. Seperti terungkap dalam pidato Paus yang membangkitkan badai seluruh dunia, berjalan seiring dengan perang salib terhadap “Islamofascism”, dalam konteks “benturan peradaban”.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Bahkan dalam ceramah Paus terdahulu , Benekditus di sebuah universitas Jerman, Paus Ke-265 menjelaskan apa yang ia lihat sebagai sebuah perbedaan besar antara Kristen dan Islam: sementara Kristen didasarkan pada akal, Islam menolak itu. Sementara Kristen melihat logika tindakan Tuhan, umat Islam menyangkal bahwa ada suatu logika dalam tindakan-tindakan Allah.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Dalam rangka untuk membuktikan ketiadaan logika dalam Islam, Paus menyatakan bahwa Nabi Muhammad memerintahkan para pengikutnya untuk menyebarkan agama mereka dengan pedang. Menurut Paus, yang tidak masuk akal, karena iman lahir dari jiwa, bukan dari tubuh. Bagaimana pedang dapat mempengaruhi jiwa?</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Untuk mendukung hal ini, Paus mengutip dari seorang kaisar Byzantium. Pada akhir abad ke-14, Kaisar Manuel II Palaeologus bercerita tentang sebuah perdebatannya dengan seorang sarjana Muslim yang tidak disebutkan namanya. Dalam argumen yang panas, sang kaisar (menurut dirinya sendiri) melemparkan kata-kata berikut kepada lawan:</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
“Tunjukkan pada saya hanya apa yang dibawa Muhammad yang masih baru, dan di sana Anda akan menemukan perbuatan jahat dan tidak manusiawi, seperti perintahnya untuk menyebarkan keyakinan dengan pedang.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Pernyataan ini menimbulkan tiga pertanyaan: (a) Mengapa kaisar tersebut mengatakan demikian? (b) Apakah pernyataannya ini benar? (c) Mengapa Paus yang sekarang mengutipnya?</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Ketika Manuel II menulis bukunya, ia adalah kepala kekaisaran yang hampir runtuh. Dia menganggap kekuasaan di 1391 hanya tinggal beberapa provinsi. Itu pun sudah di bawah ancaman Turki. Pada waktu yang sama, Turki Utsmani telah mencapai tepi sungai Donau. Mereka telah menaklukkan Bulgaria dan bagian utara Yunani, dan telah dua kali mengalahkan pasukan yang dikirim oleh Eropa untuk menyelamatkan Kekaisaran Romawi Timur.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tanggal 29 Mei 1453, hanya beberapa tahun setelah kematian Manuel, ibukotanya, Konstantinopel (sekarang Istanbul), jatuh ke Turki, dan berakhirlah kerajaan yang telah berlangsung selama lebih dari seribu tahun.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Selama masa pemerintahannya, Manuel berkeliling Eropa dalam usaha untuk menghidupkan dukungan. Dia berjanji untuk mempersatukan kembali gereja. Ada kecurigaan bahwa ia menulis risalah agama untuk mendorong negara-negara Kristen melawan Turki dan meyakinkan mereka untuk memulai perang salib baru. Tujuannya adalah praktis, teologi melayani politik.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Dalam pengertian ini, kutipan tersebut persis seperti pernyataan ketika presiden AS yang lalu, George Bush II. Dia juga ingin menyatukan dunia Kristen untuk melawan Islam yang disebutnya “Poros Setan”. Selain itu, Turki lagi-lagi mengetuk pintu Eropa, kali ini secara damai. Sudah umum diketahui bahwa Paus mendukung kekuatan-kekuatan sahabat dengan masuknya Turki ke dalam Uni Eropa.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Apakah ada kebenaran dalam argumen Manuel?</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Paus sendiri menyampaikannya dalam bentuk peringatan. Sebagai seorang teolog yang serius dan ternama, ia tidak mampu memalsukan teks-teks tertulis. Oleh karena itu, dia mengakui bahwa Al-Quran secara khusus melarang penyebaran iman dengan kekerasan. Dia mengutip surat Al-Baqarah ayat 257 yang mengatakan: “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam).”</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Bagaimana seseorang dapat mengabaikan pernyataan tegas seperti itu? Paus hanya berpendapat bahwa perintah itu telah diletakkan oleh Nabi pada awal kenabian, masih lemah dan tak berdaya. Tapi kemudian ia memerintahkan penggunaan pedang dalam menyampaikan akidah.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Perintah semacam itu tidak ada dalam Alquran. Benar, Muhammad menyerukan penggunaan pedang dalam perang melawan suku-suku yang berlawanan – Kristen, Yahudi dan lain-lain – di Arabia, ketika ia membangun negara. Tapi itu adalah tindakan politik, bukan agama; dasarnya adalah pertarungan memperebutkan wilayah, bukan untuk penyebaran Islam.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Yesus berkata: “Kamu akan mengenali mereka dari buah-buahan.” Perlakuan Islam terhadap agama-agama lain harus dinilai dengan sebuah pertanyaan sederhana: bagaimana penguasa Muslim berperilaku selama lebih dari seribu tahun, ketika mereka memiliki kekuasaan untuk “menyebarkan iman dengan pedang”?</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Selama berabad-abad umat Islam menguasai Yunani. Apakah orang-orang Yunani menjadi Muslim? Apakah ada yang mencoba untuk mengislamkan mereka? Sebaliknya, orang Yunani Kristen memegang posisi tertinggi di pemerintahan Ottoman. Bulgaria, Serbia, Rumania, Hongaria dan negara Eropa lainnya hidup di bawah kekuasaan Ottoman dengan berpegang teguh doktrin agama Kristen mereka. Tidak ada yang memaksa mereka untuk menjadi Muslim dan mereka semua tetap taat Kristen.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Benar, orang-orang Albania memeluk Islam, dan begitu pula orang-orang Bosnia. Tapi tak seorang pun berpendapat bahwa mereka melakukan ini di bawah tekanan.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tahun 1099, Tentara Salib menaklukkan Yerusalem dan membantai penduduk Muslim dan Yahudi tanpa pandang bulu, dalam nama Yesus yang lembut. Pada waktu itu, 400 tahun Palestina di bawah kekuasaan Muslim, Kristen masih mayoritas di negeri ini. Selama periode panjang ini, tidak ada upaya untuk memaksakan Islam pada mereka. Hanya setelah pengusiran Pasukan Salib dari negeri, apakah mayoritas penduduk mulai mengadopsi bahasa Arab dan keyakinan Muslim – dan mereka adalah nenek moyang sebagian besar orang Palestina hari ini.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tidak ada bukti apapun dari setiap upaya untuk memaksakan Islam pada orang Yahudi. Seperti diketahui, di bawah kekuasaan Islam orang-orang Yahudi Spanyol menikmati kebebasan, sesuatu yang tidak dinikmati orang-orang Yahudi di tempat lain hingga hari ini. Penyair seperti Yehuda Halevy menulis dalam bahasa Arab, seperti juga Maimonides besar. Di masa Spanyol Islam, banyak orang Yahudi yang menjadi menteri, penyair, dan ilmuwan. Di masa Islam berkuasa di Toledo, orang-orang Kristen, Yahudi dan Muslim bekerja-sama menerjemahkan filsafat Yunani kuno dan teks-teks ilmiah. Itu adalah masa keemasan. Bagaimana ini mungkin terjadi seandainya Nabi menyerukan Islam dengan pedang?</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Apa yang terjadi setelah itu bahkan lebih kuat indikasinya. Ketika Katolik merebut kembali Spanyol dari kaum Muslim, mereka menerapkan politik teror keagamaan. Orang-orang Yahudi dan Muslim diberi pilihan yang sulit: menjadi Kristen, atau dihukum mati, atau hengkang dari Spanyol. Dan kemana ratusan ribu Yahudi yang menolak untuk meninggalkan agama mereka itu melarikan diri? Hampir seluruhnya diterima dengan tangan terbuka di negara-negara Muslim. The Sephardi Jews (orang-orang Yahudi Spanyol) menetap di seluruh dunia Muslim, dari Maroko di Barat hingga Irak di Timur, dari Bulgaria (saat itu bagian dari Kekaisaran Ottoman) di utara sampai Sudan di selatan.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Mereka tidak mengenal sama sekali siksaan seperti Inkuisisi, api auto-da-fe, the pogrom, pengusiran massal yang mengerikan seperti terjadi di hampir seluruh wilayah Kristen, hingga Holocaust. Mengapa? Karena Islam secara tegas melarang setiap penganiayaan terhadap Ahli Kitab. Dalam masyarakat Islam ada tempat khusus yang disediakan untuk orang-orang Yahudi dan Kristen. Mereka tidak menikmati hak-hak yang sepenuhnya sama, tapi hampir. Mereka harus membayar pajak khusus, tetapi dibebaskan dari dinas militer.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 28.4484px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b>ERAMUSLIM</b></div>
Galih Gardhanyhttp://www.blogger.com/profile/00085477556047756261noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5060985557021314587.post-19796723618170053112016-10-21T19:01:00.002-07:002016-10-21T19:01:42.396-07:00KETIKA RASULULLAH SAW KESIANGAN SHALAT SUBUH<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8ExE49vYs6yDIPhOwIqOi2cOfD7OXgNXxy_2VRe32xe6uOP3sANkMALRlwBqMwEP9EeV-aa-LTzxnFM41E9dkr3Pg7qn6hvGlrquu8k2sZqywCKbwW1gQn4NujYez-UOfuXX5_RBIiNr9/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="456" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8ExE49vYs6yDIPhOwIqOi2cOfD7OXgNXxy_2VRe32xe6uOP3sANkMALRlwBqMwEP9EeV-aa-LTzxnFM41E9dkr3Pg7qn6hvGlrquu8k2sZqywCKbwW1gQn4NujYez-UOfuXX5_RBIiNr9/s640/images.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px;">DIRIWAYATKAN dari Abu Qatadah RA, yang berkata: Pada suatu malam kami menempuh perjalanan bersama Nabi SAW, sebagian orang mengatakan: “Ya Rasulullah! Sebaiknya kita beristirahat menjelang pagi ini.”</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px;"></span><br />
<a name='more'></a><br /><br />
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24.8px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Rasulullah SAW bersabda: “Aku khawatir kalian tidur nyenyak sehingga melewatkan shalat subuh.” Kata Bilal: “Saya akan membangunkan kalian.”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24.8px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Disaat semua terlelap, Bilal berusaha tetap terjaga dengan bersandar pada hewan tunggangannya. Namun Ia justru ikut tertidur dengan pulasnya sehingga tidak sadar jika waktu sudah menunjukan lewat Subuh.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24.8px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Nabi yang bangun duluan kaget bukan kepalangan karena melihat busur tepian matahari sudah muncul. Nabi Muhammad SAW berkata: </div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24.8px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
“Hai Bilal! Mana bukti ucapanmu?</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24.8px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Bilal menjawab: “Saya tidak pernah tidur sepulas malam ini.”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24.8px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah mengambil nyawamu kapanpun Dia mau dan mengembalikannya kapanpun Dia mau. Hai Bilal! bangunlah dan suarakan azan.”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24.8px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Kemudian Rasul dan rombongan mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat meski matahari agak meninggi sedikit dan bersinar putih, (Hadits Shahih Imam Bukhari, nomor 595).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24.8px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Dari kisah di atas, diketahui jika Nabi Muhammad SAW sudah memberikan teladan bagi umatnya yang kesiangan shalat shubuh. Namun hal ini bukan berarti kita tidak mempersiapkan diri untuk bangun lebih pagi.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24.8px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24.8px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b>Islampos</b></div>
Galih Gardhanyhttp://www.blogger.com/profile/00085477556047756261noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5060985557021314587.post-31509485334293615562016-10-21T18:50:00.003-07:002016-10-21T19:02:12.300-07:00JADILAH ORANG KAYA YANG DICINTAI ALLAH SWT<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-pIWhpMoC7oNQH9lIWDvkjMqBkw6y2J2_zTRurZ3xUimV4GusdizesbVusyLLpZuiLESktDBDhVs0XkrhO_nNpt3VV2474dxwEOmoVMLhzhY-c8bhDjk9v0qje2Uy7uAzpb3ocILs-qKy/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="428" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-pIWhpMoC7oNQH9lIWDvkjMqBkw6y2J2_zTRurZ3xUimV4GusdizesbVusyLLpZuiLESktDBDhVs0XkrhO_nNpt3VV2474dxwEOmoVMLhzhY-c8bhDjk9v0qje2Uy7uAzpb3ocILs-qKy/s640/images.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: "lato" , sans-serif; font-size: 16px;">Betapapun kayanya hidup kita, rasanya tidak akan pernah berarti jika kita tidak dicintai Allah. Mendapatkan ujian harta yang banyak bukanlah hal yang mudah. Maka dari itu banyak di antara kita yang mempunyai banyak harta akhirnya lalai dan terjerumus ke dalam kemaksiatan.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: "lato" , sans-serif; font-size: 16px;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: "lato" , sans-serif; font-size: 16px;"><br /></span>
<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24.8px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tapi, bukan berarti menjadi orang kaya tidak mempunyai kesempatan untuk beramal shaleh. Justru ketika kita menjadi orang kaya, maka terbukalah kesempatan kita untuk membantu orang lain. Terbuka pulalah kesempatan untuk menjadi hamba Allah yang dicintai-Nya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24.8px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
“Sesungguhnya Allah mencintai hamba-Nya yang bertakwa, yang kaya (berkecukupan), dan tidak menampakkannya,” (HR. Muslim dan Ibnu Hibban)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24.8px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Orang yang kaya yang bertakwa merupakan sosok sempurna, selain mereka memiliki kelebihan dari segi materi orang yang demikian ini juga memiliki kekayaan hati untuk senantiasa mengikuti perintah Allah SWT.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24.8px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tentu saja agak sulit untuk menemukan orang yang demikian. Sebab, kebanyakan orang yang sudah mendapatkan kekayaan seolah lupa akan perintah agama. Bahkan banyak di antara mereka yang terjerumus dalam lembah kesesatan karena kekayaan tersebut.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24.8px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Banyak orang yang sudah memiliki kekayaan berlimpah namun tetap saja merasa tidak puas. Mereka justru terus mencari cara untuk menumpuk harta agar semakin banyak dengan cara apapun termasuk perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24.8px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Selain itu, Allah juga mencintai hamba-Nya yang kaya namun tidak menampakkannya. Maksudnya adalah orang tersebut tidak pamer dan tidak sombong atas kekayaan yang dimilikinya tersebut. Namun, kriteria ini juga lumayan sulit untuk ditemui pada era sekarang ini.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24.8px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Banyak kita jumpai fenomena orang kaya yang suka memamerkan hartanya kepada orang lain. Hal ini banyak ditemukan di media sosial, ada orang kaya yang berfoto dengan mobil, uang, ataupun memamerkan segala perhiasan mereka agar dilihat khalayak ramai. Padahal yang demikian itu tidak ada faedahnya sama sekali.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24.8px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Ketahuilah bahwa orang kaya yang sombong itu termasuk dalam golongan orang yang dibenci oleh Allah SWT. Maka dari itu, apabila kita diberi kelebihan berupa harta tetaplah menjadi orang yang rendah hati.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24.8px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Selain kriteria di atas, Allah SWT juga mencintai orang kaya yang tetap rendah hati, dermawan (gemar bersedekah). Sudah sepantasnya apabila diberikan kelebihan kita membagikannya sedikit kepada orang yang memerlukan. Sebab, dalam harta kita tersebut terdapat jatah kaum miskin yang seharusnya diberikan.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24.8px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24.8px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b>Islampos</b></div>
Galih Gardhanyhttp://www.blogger.com/profile/00085477556047756261noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5060985557021314587.post-24981968610768437132016-10-21T07:20:00.002-07:002016-10-21T19:03:24.246-07:00ETIKA ISTRI BERBICARA DENGAN SUAMI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJonAVizUYfSg_cHLa1zWm8c1yq_srKJzINc_U9foYB6a9MuaB9nMRcSf6jToSvheYcx_cWfNcMQaQ4ymyGiZsJpJEvGsqKqZc7XA6pe4rQoQReCz3EVFDhQJS0O11QBw3RJ5KMRjdYlWE/s1600/unnamed.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJonAVizUYfSg_cHLa1zWm8c1yq_srKJzINc_U9foYB6a9MuaB9nMRcSf6jToSvheYcx_cWfNcMQaQ4ymyGiZsJpJEvGsqKqZc7XA6pe4rQoQReCz3EVFDhQJS0O11QBw3RJ5KMRjdYlWE/s640/unnamed.png" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Currents-Regular-Sans, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; padding: 0px 15px;">
<span class="blocktext" style="box-sizing: border-box;">Pasang surut hubungan suami istri dalam membina hubungan rumah tangga merupakan sesuatu yang wajar. Pertengkaran antara dua pasangan menjadi bumbu penyedap rumah tangga.</span><br />
<span class="blocktext" style="box-sizing: border-box;"></span><br />
<a name='more'></a><span class="blocktext" style="box-sizing: border-box;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Currents-Regular-Sans, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; padding: 0px 15px;">
<span class="blocktext" style="box-sizing: border-box;">Hanya, ada kalanya kaum ibu yang sudah lelah dengan pekerjaan rumah tangga melampiaskan kekesalan kepada suaminya. Tanpa sadar, sang istri pun membentak suami dengan suara yang tinggi. Bagaimana sebenarnya etika istri untuk berbicara kepada suaminya? <br style="box-sizing: border-box;" /><br style="box-sizing: border-box;" />Mengumpat suami atau sebaliknya merupakan perbuatan yang tercela. Menurut hadis yang diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, berkata kasar dan jelek kepada suami adalah bentuk kefasikan. Tindakan itu semestinya dihindari oleh siapa pun, tak terkecuali istri kepada suami. Mencela atau memaki, sebagaimana ditegaskan hadis dari Abdullah bin Mas'ud di riwayat yang lain, tidak termasuk karakter seorang mukmin.<br style="box-sizing: border-box;" /><br style="box-sizing: border-box;" />Suami yang sudah lelah mencari nafkah sudah selayaknya mendapat perlakuan yang baik dari istri. Sikap lembut istri akan membuat keringat suami setelah bekerja kering seketika. Kelembutan istri pun menjadi perlambang rasa syukur terhadap nafkah yang didapat suami seberapa pun kecilnya.<br style="box-sizing: border-box;" /><br style="box-sizing: border-box;" />Rasulullah SAW pernah bersabda tentang neraka yang kebanyakan dipenuhi para perempuan. Dalam hadis riwayat Bukhari Muslim tersebut, Rasulullah SAW menjelaskan penyebab populasi perempuan yang banyak di neraka. "Karena mereka tidak mau mengakui kebaikan suaminya dan tidak bersyukur kepada suaminya, tidak berterima kasih dengan apa yang telah suami berikan, dan karena kesalahan sepele suami lalu istri berkata, 'Tidak pernah aku dapat kebaikan apa pun darimu'." <br style="box-sizing: border-box;" /><br style="box-sizing: border-box;" />Dalam istilah fikih, pembangkangan seorang istri terhadap suami disebut dengan nusyuz. Bahtul Masail Nahdlatul Ulama menjelaskan, "pembangkangan" merujuk pada ketidaksediaan istri untuk berhubungan suami-istri dan tindakan perlawanan istri terhadap suami.<br style="box-sizing: border-box;" /><br style="box-sizing: border-box;" />Bila tampak tanda-tanda pembangkangan dari seorang istri, seperti berakhlak buruk dan merasa lebih tinggi dari suami, suami harus menasihatinya dan mengingatkannya akan sanksi yang Allah siapkan di akhirat. Tak hanya itu, suami pun berkewajiban mengingatkan tentang mudharat di dunia sesuai dalam syariat yang akan menderanya, seperti gugur kewajiban nafkah dari suami. Bila istri masih saja membangkang, suami boleh memilih pisah ranjang.<br style="box-sizing: border-box;" /><br style="box-sizing: border-box;" />Meski demikian, suami tidak boleh mendiamkan istrinya. Ingatlah sabda Rasulullah SAW yang berbunyi, "Seorang Muslim tidak halal mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari." Hanya, bila istri terus pada pembangkangannya, suami boleh memukulnya dengan pukulan yang tidak menyakitkan dan melukai. Kalau terpaksa juga memukul, ia tidak boleh memukul wajah karena larangan Rasulullah SAW terhadap pemukulan anggota tubuh yang vital sehingga berdampak bahaya yang luar biasa. <br style="box-sizing: border-box;" /><br style="box-sizing: border-box;" />Karena itu, istri harus menghormati posisi suami dalam hidup berumah tangga. Sejumlah keutamaan yang dimiliki suami dan istri mestinya menuntun bahtera rumah tangga ke arah ridha Allah SWT. Ketaatan istri kepada suami menjadi sebuah keutamaan yang disabdakan Rasulullah SAW. Seandainya, kata Rasulullah SAW di sabdanya yang dinukilkan oleh Imam at-Tirmidzi, ada sosok yang lebih pantas untuk bersujud di hadapannya, maka niscaya kepada suamilah seorang istri itu dituntut bersimpuh.<br style="box-sizing: border-box;" /><br style="box-sizing: border-box;" />Tiap masalah yang terjadi dan berdampak pada gesekan antarkeduanya harus diselesaikan dengan bijak, bukan dengan umpatan dan kata kasar. Meski demikian, menurut Syekh Shalih Ibn al-Utsaimin, jika suami berlaku kasar dan cenderung jauh dari ketakwaan, istri berhak untuk tidak memenuhi sejumlah kewajibannya sebagai pendamping. Misal, bila suami suka bermaksiat misalnya. "Barang siapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu." (QS al-Baqarah [2]: 194). Tetapi, tetap dalam koridor yang diperbolehkan.<br style="box-sizing: border-box;" /><br style="box-sizing: border-box;" />Kekerasan fisik ataupun nonfisik berupa ucapan-ucapan tak sedap di telinga atau perasaan bukan cara yang tepat dalam mengurai masalah rumah tangga. Sikap saling terbuka, hormat-menghormati, dan tetap menjaga etika dibutuhkan kala menghadapi persoalan. Membalas keburukan dengan kebaikan adalah keutamaan yang tak ternilai harganya, sekalipun memang sulit dilakukan.<br style="box-sizing: border-box;" /><br style="box-sizing: border-box;" />Maka, sudah selayaknya seorang istri mengingat kembali sebuah hadis Rasulullah SAW tentang kriteria perempuan salehah. "Ingatlah, bagaimana jika kuberitahukan kepadamu simpanan yang paling baik bagi seseorang? Yaitu wanita salehah. Jika suami memandangnya, maka dia membuatnya senang, jika suami menyuruhnya maka dia menaatinya, dan jika suami tidak ada di sisinya maka dia menjaganya "(HR Abu Dawud).<br style="box-sizing: border-box;" /><br style="box-sizing: border-box;" />Sebaliknya, suami pun berkewajiban bersabar saat menjalin hubungan dalam rumah tangga. Allah SWT berpesan kepada para suami lewat surah an-Nisaa' ayat 19, "Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." </span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Currents-Regular-Sans, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; padding: 0px 15px;">
<span class="blocktext" style="box-sizing: border-box;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Currents-Regular-Sans, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; padding: 0px 15px;">
<span class="blocktext" style="box-sizing: border-box;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Currents-Regular-Sans, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; padding: 0px 15px;">
<span class="blocktext" style="box-sizing: border-box;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Currents-Regular-Sans, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; padding: 0px 15px;">
<span class="blocktext" style="box-sizing: border-box;">Republika.co.id</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Galih Gardhanyhttp://www.blogger.com/profile/00085477556047756261noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5060985557021314587.post-52487844490642202582016-10-05T03:20:00.000-07:002016-10-05T03:20:00.950-07:00KEUTAMAAN MENYAYANGI ANAK YATIM<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh9FeEF5uEjqtAS7x4_nCgKgv55DXtevnQFqr5kld0lBfzKx7lVkBNBtVmlQGLwAw89aG-f2OuXCeICCN6WHDfc-TSXjiDur695VCwFjCrc6yTT5ZXz4v_PuSas9TUQzDxxhMOPyZeIisN/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="478" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh9FeEF5uEjqtAS7x4_nCgKgv55DXtevnQFqr5kld0lBfzKx7lVkBNBtVmlQGLwAw89aG-f2OuXCeICCN6WHDfc-TSXjiDur695VCwFjCrc6yTT5ZXz4v_PuSas9TUQzDxxhMOPyZeIisN/s640/images.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">CrazyToonWorld</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div dir="ltr" id="docs-internal-guid-5e9d86c8-9458-1818-a60e-67657a3915b1" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br /></span></div>
<div dir="ltr" id="docs-internal-guid-5e9d86c8-9458-1818-a60e-67657a3915b1" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Artinya : “</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"> [1].</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<a name='more'></a><br class="kix-line-break" /><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan dan pahala orang yang menyantuni anak yatim, sehingga imam Bukhari mencantumkan hadits ini dalam bab: keutamaan orang yang mengasuh anak yatim.</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Beberapa faidah penting yang terkandung dalam hadits ini:</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Makna hadits ini: orang yang menyantuni anak yatim di dunia akan menempati kedudukan yang tinggi di surga dekat dengan kedudukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam [2].</span><br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"> Arti “menanggung anak yatim” adalah mengurusi dan memperhatikan semua keperluan hidupnya, seperti nafkah (makan dan minum), pakaian, mengasuh dan mendidiknya dengan pendidikan Islam yang benar.</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Yang dimaksud dengan anak yatim adalah seorang anak yang ditinggal oleh ayahnya sebelum anak itu mencapai usia dewasa.</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Keutamaan dalam hadits ini belaku bagi orang yang menyantuni anak yatim dari harta orang itu sendiri atau harta anak yatim tersebut jika orang itu benar-benar yang mendapat kepercayaan untuk itu.</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Demikian pula, keutamaan ini berlaku bagi orang yang menyantuni anak yatim yang punya hubungan keluarga dengannya atau anak yatim yang sama sekali tidak punya hubungan keluarga dengannya.</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan mengasuh anak yatim, yang ini sering terjadi dalam kasus “anak angkat”, karena ketidakpahaman sebagian dari kaum muslimin terhadap hukum-hukum dalam syariat Islam, di antaranya:</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Larangan menisbatkan anak angkat/anak asuh kepada selain ayah kandungnya, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:</span></div>
<br />
<div dir="rtl" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 41.3879px; vertical-align: baseline;">ادْعُوهُمْ لآبَائِهِمْ هُوَ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ فَإِنْ لَمْ تَعْلَمُوا آبَاءَهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَمَوَالِيكُمْ وَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ فِيمَا أَخْطَأْتُمْ بِهِ وَلَكِنْ مَا تَعَمَّدَتْ قُلُوبُكُمْ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا</span><span style="font-family: Arial; font-size: 41.3879px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">“Panggillah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak (kandung) mereka; itulah yang lebih adil di sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu”</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"> </span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">(</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">QS al-Ahzaab: 5</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">).</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Anak angkat/anak asuh tidak berhak mendapatkan warisan dari orang tua yang mengasuhnya, berbeda dengan kebiasaan di zaman Jahiliyah yang menganggap anak angkat seperti anak kandung yang berhak mendapatkan warisan ketika orang tua angkatnya meninggal dunia.</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Anak angkat/anak asuh bukanlah mahram , sehingga wajib bagi orang tua yang mengasuhnya maupun anak-anak kandung mereka untuk memakai hijab yang menutupi aurat di depan anak tersebut, sebagaimana ketika mereka di depan orang lain yang bukan mahram, berbeda dengan kebiasaan di masa Jahiliyah.</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">Pahala Mengasuh Anak Yatim Piatu</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Berbahagialah orang-orang yang di rumahnya terdapat anak yatim karena Rasulullah memberikan jaminan pertama, memiliki pahala yang setaraf dengan jihad. Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Barang siapa yang mengasuh tiga anak yatim, maka bagaikan bangun pada malam hari dan puasa pada siang harinya, dan bagaikan orang yang keluar setiap pagi dan sore menghunus pedangnya untuk berjihad di jalan Allah. Dan kelak di surga bersamaku bagaikan saudara, sebagaimana kedua jari ini, yaitu jari telunjuk dan jari tengah.” </span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">(</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">H.R. Ibnu Majah</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">)</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Kedua, mendapat perlindungan di hari kiamat. Rasulullah Saw. bersabda, “Demi Allah yang mengutusku dengan kebenaran, di hari kiamat Allah Swt. tidak akan mengazab orang yang mengasihi anak yatim, dan bersikap ramah kepadanya, serta bertutur kata yang manis. Dia benar-benar menyayangi anak yatim dan memaklumi kelemahannya, dan tidak menyombongkan diri pada tetangganya atas kekayaan yang diberikan Allah kepadanya.” </span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">(</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">H.R. Thabrani</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">)</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Ketiga, masuk surga dengan mudah. Rasulullah Saw. bersabda, </span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">“Barang siapa yang memelihara anak yatim di tengah kaum muslimin untuk memberi makan dan minum, maka pasti Allah memasukkannya ke dalam surga, kecuali jika ia telah berbuat dosa yang tidak dapat diampuni</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">.” </span></div>
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">(</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">H.R. Tirmidzi</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">)</span>Galih Gardhanyhttp://www.blogger.com/profile/00085477556047756261noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5060985557021314587.post-23412943323180385892016-10-05T02:28:00.002-07:002016-10-05T02:28:47.824-07:00KEUTAMAAN BER SHALAWAT<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM5Mlo2EOHqNpUmCXI6BEGWeef01aLyzT4s0pa8cxHae5vxx77sAJ7Iza7shXfeVHzaUYnzUjDOQftmfKT_94QwC4JlaXaFiSPxkg2xmtxW6XNV7N10bU-Av-yVe-hwy-uoW5pmey7Rsf6/s1600/images.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM5Mlo2EOHqNpUmCXI6BEGWeef01aLyzT4s0pa8cxHae5vxx77sAJ7Iza7shXfeVHzaUYnzUjDOQftmfKT_94QwC4JlaXaFiSPxkg2xmtxW6XNV7N10bU-Av-yVe-hwy-uoW5pmey7Rsf6/s640/images.png" width="640" /></a></div>
<br />
<div dir="ltr" id="docs-internal-guid-5e9d86c8-9428-ec30-e32f-6ddf946e52c0" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Salah satu refleksi dari kecintaan seseorang kepada Baginda Nabi Muhammad SAW adalah membaca shalawat untuknya. Hal ini dipertegas dalam Alquran surah al-Ahzab</span></div>
<div dir="ltr" id="docs-internal-guid-5e9d86c8-9428-ec30-e32f-6ddf946e52c0" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<a name='more'></a><br /><br />
<br />
<div dir="rtl" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 44.8369px; vertical-align: baseline;">إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا</span><span style="font-family: Arial; font-size: 44.8369px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">"</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">(</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">QS. Al-Ahzab[33] - 56</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">)</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Bershalawat artinya, jika datang dari Allah berarti pemberian rahmat, dari malaikat berarti memintakan ampunan, dan jika dari orang-orang mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat.</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Membaca shalawat, selain sebagai perintah secara langsung dari Allah SWT—yang Dia dan para malaikat mencontohkannya—juga memiliki banyak keutamaan yang akan didapat oleh orang-orang yang mengamalkannya.</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Pertama, dikabulkan doanya. Rasulullah SAW bersabda, "Apabila salah seorang di antara kamu membaca shalawat, hendaklah dimulai dengan mengagungkan Allah Azza wa Jalla dan memuji-Nya. Setelah itu, bacalah shalawat kepada Nabi. Dan setelah itu, barulah berdoa dengan doa yang dikehendaki." </span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">(</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">HR Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">).</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Dalam hadis yang lain, "</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">Setiap doa akan terhalang (untuk dikabulkan) hingga dibacakan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya."</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"> </span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">(</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">HR Thabrani</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">).</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Kedua, dijanjikan pahala berlipat. Rasuullah SAW bersabda, "</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">Barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali."</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"> </span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">(</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa’i</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">).</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Ketiga, diangkat derajatnya. </span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">Pada suatu pagi Rasulullah tampak bahagia seperti terlihat dari kecerahan wajahnya. Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, pagi ini Engkau tampak bahagia seperti terlihat dari kecerahan wajahmu." Beliau bersabda, "Memang benar. Semalam aku ditemui oleh seorang utusan Tuhanku Yang Maha Agung. Dia berkata, 'Barang siapa di antara umatmu yang bershalawat kepadamu sekali, maka Allah menuliskan baginya sepuluh kebaikan, menghapuskan dari dirinya sepuluh keburukan, meninggikannya sebanyak sepuluh derajat, dan mengembalikan kepadanya sepuluh derajat pula'."</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"> </span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">(</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">HR Ahmad</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">).</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Keempat, dikumpulkan di surga bersama Nabi. Rasulullah SAW bersabda, "</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku." </span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">(</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">HR Tirmidzi</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">).</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Kelima, mendapatkan syafaat Nabi. Rasulullah SAW bersabda, "</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">Sesungguhnya orang yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Lalu, mintalah kepada Allah wasilah untukku karena wasilah adalah sebuat tempat di surga yang tidak akan dikaruniakan, melainkan kepada salah satu hamba Allah. Dan, aku berharap bahwa akulah hamba tersebut. Barang siapa memohon untukku wasilah, maka ia akan meraih syafaat." </span></div>
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">(</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">HR Muslim</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">).</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Semoga Allah meringankan lisan kita untuk selalu membaca shalawat kepada Nabi SAW dan meraih keutamaannya. Amin!</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><b>Republika.co.id</b></span>Galih Gardhanyhttp://www.blogger.com/profile/00085477556047756261noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5060985557021314587.post-79466220751396130142016-10-05T00:14:00.000-07:002016-10-05T00:14:45.903-07:00NABI MUHAMMAD DISEBUTKAN DI KITAB UMAT KRISTEN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtERatia6Hnx8NBk02b13HVqfLNRensXBU8gJetQs3I4NX1e-wqMzWAC80EfFSf1t3I-Cx5l8K3BjNGwnJfOSPncSozuAHIdtwITrZ_tMBq1f__xHeexHjXmfcSSU6E6gubg8eq-ij30Yc/s1600/images.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtERatia6Hnx8NBk02b13HVqfLNRensXBU8gJetQs3I4NX1e-wqMzWAC80EfFSf1t3I-Cx5l8K3BjNGwnJfOSPncSozuAHIdtwITrZ_tMBq1f__xHeexHjXmfcSSU6E6gubg8eq-ij30Yc/s640/images.png" width="640" /></a></div>
<br />
<div dir="ltr" id="docs-internal-guid-5e9d86c8-93ac-f54c-7056-865fa5d5b97e" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;"><br /></span></div>
<div dir="ltr" id="docs-internal-guid-5e9d86c8-93ac-f54c-7056-865fa5d5b97e" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">Nabi Muhammad (saw) dalam Perjanjian Lama</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Semua nubuat yang disebutkan dalam Perjanjian Lama tentang kedatangan Muhammad (saw) di bawah ini berlaku untuk orang-orang Yahudi dan juga berlaku untuk orang-orang Kristen.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<a name='more'></a><br class="kix-line-break" />
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">1. MUHAMMAD (SAW) dinubuatkan DI KITAB ULANGAN </span><br />
<br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Tuhan berbicara kepada Musa di Kitab Ulangan 18:18</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">"Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya."</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Orang-orang Kristen mengatakan bahwa nubuat ini mengacu pada Yesus (Isa as) karena Yesus (Isa as) sama seperti Musa (as). Musa (as) adalah seorang Yahudi, dan Yesus (as) adalah seorang Yahudi. Musa (as) adalah seorang Nabi dan Yesus (as) juga seorang Nabi.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Jika hanya ditetapkan dua persyaratan agar nubuat ini terpenuhi, maka semua nabi dari Bibel yang muncul setelah Musa (as) seperti Salomo (Sulaiman as), Yesaya, Yehezkiel, Daniel, Hosea, Yoel, Malachi, Yohanes Pembaptis (Yahya as), dll akan memenuhi nubuat ini karena mereka semua adalah orang Yahudi dan merupakan nabi.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Namun sebenarnya, Nabi Muhammad (saw) lah yang cocok memenuhi nubuat ini karena beliau sama seperti Musa (as):</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">i) Keduanya memiliki ayah dan ibu, sementara Yesus (Isa as) lahir secara mukjizat tanpa seorang ayah. (Matius 1:18, Lukas 1:35 dan Al-Qur'an[3]: 42-47)</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">ii) Keduanya menikah dan memiliki anak. Yesus (Isa as) menurut Bibel tidak menikah dan tidak punya anak.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">iii) Keduanya meninggal di dunia, sementara Yesus (Isa as) telah diangkat hidup-hidup. (Qs. 4: 157-158)</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Muhammad (saw) berasal dari saudara-saudara dari Musa (saw) karena bangsa Arab adalah saudara-saudara bangsa Yahudi. Abram (Ibrahim as) memiliki dua putra: Ismael (Ismail as) dan Ishak as. Orang-orang Arab adalah keturunan Ismael (Ismail as) dan orang-orang Yahudi adalah keturunan Ishak (as).</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Tuhan berfirman: Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Nabi Muhammad (saw) adalah seorang yang buta huruf dan wahyu yang diterimanya dari Allah swt disebarkannya kepada orang-orang dengan kata-kata yang sama persis.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">"seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.” (Ulangan 18:18)</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">iv) Keduanya (Muhammad s.a.w dan Musa a.s) selain menjadi nabi juga menjadi pemimpin/raja dari umat mereka masing-masing. Sedangkan Yesus (as) berkata, "Kerajaanku bukan dari dunia ini;." (Yohanes 18:36).</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">v) Keduanya diterima sebagai nabi oleh orang-orang mereka di masa hidup mereka, tetapi Yesus (as) ditentang oleh umatnya. orang. Yohanes 1:11 menyatakan, "Ia datang kepada milik kepunyaannya, tetapi orang-orang kepunyaannya itu tidak menerimanya."</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">iv) Keduanya membawa hukum baru dan peraturan baru bagi umat mereka. Sementara Yesus (as) menurut Bibel tidak membawa hukum baru. (Matius 5: 17-18).</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">2. Disebutkan dalam kitab Ulangan pasal 18:19</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"> </span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">"Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban."</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">3. Muhammad (saw) dinubuatkan dalam kitab Yesaya</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Berikut ini adalah ayat dalam kitab Yesaya 29:12</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">"dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: "Baiklah baca ini," maka ia akan menjawab: "Aku tidak dapat membaca."</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Hal ini sama seperti yang disebutkan dalam Al-Qur'an Surat Al-A’raf[7]: 157 yang menjelaskan bahwa Nabi Muhammad s.a.w bersifat ummi (buta huruf).</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">"(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi (buta huruf) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka."</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Itulah mengapa ketika Malaikat Gabriel (Jibril as) memerintahkan Muhammad (saw) dengan mengatakan “Bacalah!", maka beliau menjawab, "Saya tidak bisa membaca" sama seperti ayat dalam kitab Yesaya 29:12 di atas.</span></div>
<br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">4. Nabi Muhammad (saw) disebutkan namanya dalam Perjanjian Lama</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"> </span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Nabi Muhammad (saw) disebutkan namanya dalam Kidung Agung 5:16. Berikut ini adalah Kidung Agung 5:16 dalam bahasa Ibrani beserta terjemahan bahasa Indonesianya:</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">"Hikko Mamittakim kami kullo Muhammadim Zehdoodeh wa bayna Zehraee Yerusalem."</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">"Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem. "</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Dalam bahasa Ibrani, imbuhan “im” ditambahkan untuk menunjukkan penghormatan. Begitu juga imbuhan “im” ditambahkan setelah nama Nabi Muhammad (saw) sehingga dalam ayat di atas menjadi Muhammadim. Dalam Bibel terjemahan bahasa Indonesia kata “Muhammadim” sebagai nama Nabi Muhammad di atas telah diterjemahkan menjadi " segala sesuatu padanya menarik ", tapi dalam Perjanjian Lama bahasa Ibrani, kita bisa melihat nama Nabi Muhammad (saw) ada disana.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">5. Nabi Muhammad (saw) dalam Perjanjian Baru.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Sebelumnya, mari kita baca ayat Quran berikut:</span></div>
<br />
<div dir="rtl" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 41.3879px; vertical-align: baseline;">وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُبِينٌ</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 41.3879px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span></div>
<br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">"Dan (ingatlah) ketika 'Isa ibnu Maryam (Yesus putra Maria) berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">(QS.[61].6)</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Menarik untuk diamati karena dalam ayat di atas, Yesus a.s memberikan kabar tentang kedatangan Nabi Muhammad. Dan apa yang dikatakan Yesus a.s tentang nubuat kedatangan Nabi Muhammad dapat kita temukan dalam ayat-ayat Bibel berikut:</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">1. Bibel - Yohanes 14:16</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">"Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain, supaya ia menyertai kamu selama-lamanya."</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">2. Bibel - Yohanes 15:26</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"> </span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">"Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. "</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">3. Bibel - Yohanes 16:7</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"> </span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">" Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu."</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">"Ahmed" atau "Muhammad" yang berarti "orang yang terpuji" atau "yang terpuji" adalah terjemahan dari kata Yunani “Periclytos.” Dalam Yohanes 14:16, 15:26, dan 16: 7, terjemahan bahasa Indonesianya menerjemahkan “Parakletos” menjadi “Penghibur.” Sebenarnya terjemahan yang lebih tepat untuk kata Yunani “Parakletos” adalah “teman yang baik” atau “penasihat.” Parakletos adalah kata Yunani yang berasal dari kata Periclytos. Dengan demikian, Yesus (as) sebenarnya menyebutkan nama Ahmed. Bahkan kata Yunani “Paraclete” mengacu pada Nabi Muhammad (saw) yang merupakan rahmat bagi semua makhluk.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Sebagian orang Kristen mengatakan bahwa Penghibur yang disebutkan dalam nubuat-nubuat ini mengacu pada Roh Kudus. Mereka tidak sadar bahwa dalam ayat di atas (Yohanes 16:7) dikatakan bahwa Yesus (as) harus pergi dahulu barulah Penghibur itu datang. Sementara itu, Bibel menyatakan bahwa Roh Kudus sudah ada di bumi sebelum Yesus (as) lahir, dan ketika Yesus (as) ada di dalam rahim Elizabeth, dan lagi ketika Yesus (as) telah dibaptis, dll. Oleh karena itu nubuat ini dapat dipastikan merupakan nubuat untuk Nabi Muhammad SAW.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">4. Bibel - Yohanes 16:12-14</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"> </span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">"Masih banyak hal yang harus kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila ia datang, yaitu Roh Kebenaran, ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab ia tidak akan berkata-kata dari dirinya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarnya itulah yang akan dikatakannya dan ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan aku, sebab ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya daripadaku."</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Roh Kebenaran, yang dibicarakan Yesus dalam ayat ini tidak lain tidak bukan adalah Nabi Muhammad s.a.w.</span></div>
<br />
<br />
<br />
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">LAMPUISLAM.ORG</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span>Galih Gardhanyhttp://www.blogger.com/profile/00085477556047756261noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5060985557021314587.post-31775120648703497542016-10-04T23:45:00.001-07:002016-10-04T23:45:27.192-07:00KISAH PASUKAN MALAIKAT YANG MENOLONG RASULULLAH SAW<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgES4f5cSui1B7fzXb5SM3pFCDldsUzupewEPQ_nhvxZdYZMep1J_q9KwiuzgknpWrCn4q9dV8iasiWd9HLlCiZmM2SOBmYfO_9aOlQKltee4c7TvMrIiIPuyLo9YtTzPTKwtrMkZlZPV7z/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="368" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgES4f5cSui1B7fzXb5SM3pFCDldsUzupewEPQ_nhvxZdYZMep1J_q9KwiuzgknpWrCn4q9dV8iasiWd9HLlCiZmM2SOBmYfO_9aOlQKltee4c7TvMrIiIPuyLo9YtTzPTKwtrMkZlZPV7z/s640/images.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div dir="ltr" id="docs-internal-guid-5e9d86c8-9393-156c-19e9-e29d10549662" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Pertolongan atau ma’unah Allah akan senantiasa datang kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki. Bahkan ketika dalam hitungan matematis tidak ada harapan lagi bagi kita dan kita hampir putus asa, justru ma’unah Allah-lah yang akan datang. Bagi Allah, semuanya mudah adanya, tergantung apakah manusia mau memohon kepada-Nya dan berusaha atau tidak. Dan apabila memohon dengan berdo’a sesuai aturan yang ada, ditambah dengan usaha yang gigih, maka Allah tidak akan menolaknya.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Ketika Islam mulai berkembang dan ada perintah dari Allah untuk menyebarkan agama tauhid ini, maka tugas tersebut cukup berat. Hal ini dikarenakan bila dilihat dari segi jumlah, kaum Muslim sangatlah sedikit dan kalah jauh dengan jumlah orang-orang kafir Quraisy. Tapi menghadapi perintah agama yang langsung diturunkan oleh Allah, tentu hal ini tidak bisa ditawar-tawar lagi.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Ketika perintah ini diturunkan dan Rasulullah beserta umat Muslim saat itu mendapatkan penindasan yang bertubi-tubi dari kaum kafir Quraisy, maka Nabi Muhammad beserta pengikutnya diperintahkan untuk melakukan perlawanan balik, meskipun hal itu harus ditempuh dengan cara berperang. Perintah agama ini kemudian dipenuhi oleh kaum Muslim. Dan untuk menambah kekuatan pasukan Muslim, maka Allah mengirimkan bala bantuan berupa malaikat sebanyak 3.000 pasukan saat terjadinya perang Uhud. Hal ini sebagaimana tertera dalam Al-Qur’an:</span></div>
<br />
<div dir="rtl" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 41.3879px; vertical-align: baseline;">إِذْ تَقُولُ لِلْمُؤْمِنِينَ أَلَنْ يَكْفِيَكُمْ أَنْ يُمِدَّكُمْ رَبُّكُمْ بِثَلاثَةِ آلافٍ مِنَ الْمَلائِكَةِ مُنْزَلِينَ</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 41.3879px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">“Yakni ketika kamu mengatakan kepada para Mukmin, ‘Apakah tidak mencukupi bagi kamu bahwa Allah mengirim bala bantuan kepadamu yaitu 3.000 malaikat yang diturunkan?” </span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">(</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">QS. Ali ‘Imran: 124</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">)</span></div>
<br />
<div dir="rtl" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 41.3879px; vertical-align: baseline;">بَلَى إِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا وَيَأْتُوكُمْ مِنْ فَوْرِهِمْ هَذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُمْ بِخَمْسَةِ آلافٍ مِنَ الْمَلائِكَةِ مُسَوِّمِينَ</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 41.3879px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">“Bahkan jika kamu sabar dan tidak melarikan diri ketika menghadang mereka (kaum musyrikin) dan mereka datang kepada kamu dengan bergegas-gegas di waktu ini, niscaya Allah mengirimkan bala bantuan kepada kamu, yaitu 5.000 malaikat yang terlatih.” </span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">(</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">QS. Ali ‘Imran: 125</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">)</span></div>
<br />
<br />
<br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Disebutkan di dalam Al-Qur’an bahwa Allah pernah mengirim bala bantuan kepada tentara Islam di Perang Badar. Hal ini sebagaimana ditegaskan Allah subhanahu wa ta’ala di dalam Al-Qur’an:</span></div>
<br />
<br />
<div dir="rtl" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 41.3879px; vertical-align: baseline;">إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلائِكَةِ مُرْدِفِينَ</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 41.3879px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">“</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">Ingatlah olehmu, ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, maka Allah memperkenankan do’amu. Titah-Nya: Sesungguhnya Aku membantu kamu dengan seribu malaikat yang satu sama lain saling bonceng-membonceng.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"> </span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">(</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">QS. Al-Anfal: 9</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">)</span></div>
<br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwasanya menjelang terjadinya perang Badar, Rasulullah duduk sepanjang malam di dalam kemahnya. Sambil menundukkan kepala, beliau berdo’a hingga sorbannya jatuh ke tanah. Kemudian turunlah ayat di atas sebagai jawaban, bahwa do’a beliau telah dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Allah menegaskan kembali pernyataan ini dalam firman-Nya:</span></div>
<br />
<br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 41.3879px; vertical-align: baseline;">إِذْ يُوحِي رَبُّكَ إِلَى الْمَلائِكَةِ أَنِّي مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِينَ آمَنُوا سَأُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوا فَوْقَ الأعْنَاقِ وَاضْرِبُوا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍ</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 41.3879px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">“</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">Ingatlah, ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, titah-Nya: Sesungguhnya Aku bersama kalian, maka tetapkanlah semua hati mereka yang telah beriman, dengan jalan menghilangkan was-was (berperang bersama mereka sambil bahu-membahu). Akan Aku campakkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir. Maka pancunglah dengan pedang batang leher mereka, dan potonglah semua anak jari mereka.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"> </span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">(</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">QS. Al-Anfal: 12</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">)</span></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">LAMPUISLAM.ORG</span>Galih Gardhanyhttp://www.blogger.com/profile/00085477556047756261noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5060985557021314587.post-88065277727149495512016-10-04T22:32:00.000-07:002016-10-04T22:32:36.103-07:00BERPRASANGKA BAIK KEPADA ALLAH SWT<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKamfWvGZrZRo4b0LJ4fljxiUewlrb7kZsurqvJ9Vh_NK4Ks5uD29YmHVki6VbuxK_X9xfOpe2TUDiSlmMZvaIl0tr2xiua3zvTxqEyw1qG0PA6hIUt67ihq5eE2lltjCrIMNKPcXmkqGA/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKamfWvGZrZRo4b0LJ4fljxiUewlrb7kZsurqvJ9Vh_NK4Ks5uD29YmHVki6VbuxK_X9xfOpe2TUDiSlmMZvaIl0tr2xiua3zvTxqEyw1qG0PA6hIUt67ihq5eE2lltjCrIMNKPcXmkqGA/s640/images.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<div dir="ltr" id="docs-internal-guid-5e9d86c8-934f-6b7b-4a09-2bea37eeea60" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Alhamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu 'Anhu, berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda 3 hari sebelum wafatnya,</span><br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 39.6634px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 39.6634px; vertical-align: baseline;">لَا يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلَّا وَهُوَ يُحْسِنُ الظَّنَّ بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">“Janganlah salah seorang kalian meninggal kecuali dia ber husnudzon kepada Allah ‘Azza wa Jalla.” </span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">(</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">HR. Muslim</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">)</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Menjadi wasiat terakhir beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam menunjukkan pentingnya perkara ini. Bisa juga dikatakan, husnudzan kepada Allah menentukan balasan baik kepada hamba dari-Nya. Sebaliknya, su’udzon (berprasangka buruk) menentukan balasan buruk dari-Nya.</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: Allah Ta'ala berfirman,</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 41.3879px; vertical-align: baseline;">أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي</span><span style="font-family: Arial; font-size: 41.3879px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">"Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan bersama nya selama ia mengingatKu."</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"> </span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">(</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">HR. Al-Bukhari dan Muslim</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">)</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Di redaksi Ahmad disebutkan firman Allah Ta’ala di hadits Qudsi :</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 41.3879px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 41.3879px; vertical-align: baseline;">أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ، إِنْ ظَنَّ بِي خَيْرًا فَلَهُ ، وَإِنْ ظَنَّ شَرًّا فَلَهُ</span><span style="font-family: Arial; font-size: 41.3879px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">“Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, jika ia berprasangka baik kepadaKu maka bagi-Nya kebaikan dan jika berprasangka buruk kepada-Ku maka baginya keburukan.”</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Ber Husnudzan kepada Allah di akhir hayat berarti tidak berputus asa dari rahmat Allah, ampunan, maaf, dan pertolongan-Nya. Berarti hadits tersebut melarang berputus asa dari rahmat Allah. Sebaliknya, menyuruh agar menguatkan harapan kepada Allah di akhir hayat.</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Imam Nawawi di Syarh Sahih Muslim menyebutkan perkataan Al-Qadhi ‘Iyadh, “dikatakan maknanya ber husnudzan dengan ampunan Allah untuk nya apabila ia beristighfar, bila bertaubat diterima taubatnya, bila berdoa di kabulkan doa nya, dan dicukupkan bila meminta. Pendapat lain, maksudnya harapan dan harapan maaf, inilah yang lebih benar.</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Secara umum, husnudzan kepada Allah ‘Azza wa Jalla berarti berprasangka baik dengan sesuatu yang layak bagi Allah berupa yakin pengabulan doa, diterima taubat, jaminan atas dosa, maaf atas kesalahan, dan pemenuhan janji dari Allah. Pokoknya segala sesuatu yang menjadi tuntutan Nama-nama dan sifat Allah ‘Azza wa Jalla.</span></div>
<br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Jika hamba mampu mempertahankan husnudzan kepada Allah di akhir hayatnya pasti Allah perkenankan keinginan dan harapannya.</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Abdullah bin Mas’ud berkata, “Demi Allah yang tiada tuhan (hak) kecuali hanya Dia, tidaklah seorang ber husnudzan kepada Allah kecuali Allah beri kepadanya apa yang diprasangkakannya itu, yang demikian itu karena kebaikan berada di tangan-Nya...”</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Karena sebab itu, jika seseorang mengalami sakit di usia lanjutnya –diperkirakan menghantarkan kepada kematian- hendaknya ia melihat bahwa sakit tersebut sebagai anugerah Allah kepada dirinya untuk hapuskan kesalahan dan ampuni dosanya. Juga sakit tersebut sebagai sarana dirinya untuk bersabar sehingga meraih pahala besar tanpa batas,</span></div>
<br />
<div dir="rtl" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 41.3879px; vertical-align: baseline;">إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;"> </span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahala mereka tanpa batas.”</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"> </span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">(QS. Al-Zumar: 10)</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Sakit yang diderita bukan sebagai pesan buruk dari kepadanya, namun sebagai bentuk cinta Allah supaya dirinya kembali kepada Allah dan merendahkan diri kepada-Nya serta berpaling dari semua makhluk. Karena dia yang kuasa turunkan sakit, dan kuasa pula mengangkat sakit tersebut. Sehingga dengan sakit ia semakin dekat kepada Allah.</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Dengan kondisi tersebut ia siapkan diri bertemu dengan Allah dengan harapan ampunan, maaf, dan rahmat dari-Nya. Perjumpaan dengan Allah bukan sesuatu yang ia takutkan. Berpisah dari dunia bukan perkara yang menyedihkan baginya. Sebaliknya, perjumpaan dengan Allah senantiasa ia rindukan. “siapa suka berjumpa dengan Allah, Allah suka berjumpa dengan-Nya.”</span></div>
<br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Semoga Allah meneguhkan saya dan Anda sekalian saat datang kematian; senantiasa husnudzan kepada Allah dan tidak pernah berputus asa dari-Nya. Amiin.</span></div>
<br /><br /><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">VOA-ISLAM</span>Galih Gardhanyhttp://www.blogger.com/profile/00085477556047756261noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5060985557021314587.post-62621295912652760652016-10-04T21:04:00.001-07:002016-10-04T21:04:07.648-07:00SERAKAH<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiM7keYZ0-JpWbNaUEmBE0c9wFrF41vpf-CEMT7nClQ94Tzq_QNXkShekIuwjQspxQDAfwqtkYjQZpoNmsrFeup4e9Bh6Zg0eHre9mrO3K5afHMVAnGmMVkK2F5HJsgAPbeBRFxRg2zMIk/s1600/greed.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="526" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiM7keYZ0-JpWbNaUEmBE0c9wFrF41vpf-CEMT7nClQ94Tzq_QNXkShekIuwjQspxQDAfwqtkYjQZpoNmsrFeup4e9Bh6Zg0eHre9mrO3K5afHMVAnGmMVkK2F5HJsgAPbeBRFxRg2zMIk/s640/greed.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div dir="rtl" id="docs-internal-guid-5e9d86c8-92ff-6113-85a1-5ccd9c12d95b" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 39.6634px; vertical-align: baseline;">زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ</span><span style="font-family: Arial; font-size: 39.6634px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)."</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"> </span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">(</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">QS. Ali Imran [3]:14</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">)</span></div>
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Setiap manusia selalu dihiasi dengan hawa nafsu, yakni keinginan untuk memuaskan dirinya sendiri. Seorang laki-laki memiliki nafsu untuk mendapatkan perempuan, demikian pula sebaliknya (perempuan ingin laki-laki), nafsu atas anak, harta, makanan, dan lain sebagainya. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang paling baik.</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Manusia selalu punya keinginan yang bermacam-macam. Semua hal yang indah-indah, bagus, dan menarik perhatiannya, maka dia ingin sekali memilikinya. Ketika melihat sepeda bagus, dirinya ingin sepeda tersebut. Saat menyaksikan ada sepeda motor keren, dia ingin memiliki sepeda motor yang keren tersebut. </span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Ketika ada mobil yang mewah, dalam hatinya dia ingin sekali memilikinya. Ketika ada pesawat terbang supercepat, dia ingin sekali naik pesawat terbang supercepat laksana kilat itu. Pendek kata, manusia selalu merasa kurang, tak pernah merasa puas. </span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Sudah memiliki satu, ia ingin yang kedua. Sudah punya dua, dia ingin yang ketiga. Maka benarlah sabda Rasulullah SAW;</span></div>
<br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"> </span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">“Seandainya manusia diberi satu lembah yang penuh dengan emas, maka ia akan menginginkan lembah yang kedua semisal itu. Jika diberi lembah kedua, ia pun masih menginginkan lembah ketiga. Perut manusia tidaklah akan penuh melainkan dengan tanah. Allah tentu menerima taubat bagi siapa saja yang bertaubat.”</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"> </span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">(</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">HR Bukhari No 6438</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">)</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">. </span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Kita bisa menyaksikan berbagai peristiwa atau kejadian dewasa ini. Seorang pengusaha yang memiliki kekayaan sangat berlimpah, tetapi karena merasa dirinya masih kekurangan, maka ia pun menyuap seorang pejabat. Pejabat yang sudah punya kekayaan berlimpah dan memiliki beragam usaha, tetap saja merasa kurang hingga akhirnya dia menerima uang suap. </span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Seorang hakim yang tugasnya memutuskan perkara, namun karena dirinya merasa kekurangan, maka akhirnya dia mempermainkan hukum dan menerima suap. Seorang ilmuwan atau agamawan pun, ketika hawa nafsu serakah sudah menyelimuti segenap jiwa raganya, maka dia menjadi buta hati. Itulah nafsu. </span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Manusia selalu tergoda untuk menambah, menambah, dan terus menambah. Ia belum merasa puas dengan apa yang sudah diterimanya. Akibatnya pun jelas, ketika dirinya tidak bisa mengendalikan nafsunya dengan baik, maka segala cara dilakukannya untuk menumpuk kekayaan demi kepuasan pribadinya. Ia tak peduli dengan nasib orang lain. </span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Bila nafsu sudah menguasai jiwa dan raganya, maka hatinya akan menjadi buta, telinganya menjadi tuli, pikirannya pun menjadi tumpul. Ia tak melihat bahwa dirinya sudah punya kelebihan. Dia tak mendengar jika di sekitarnya banyak orang yang membutuhkan pertolongannya. Pikiran dan nalarnya sudah tak berfungsi normal akibat otaknya sudah dipenuhi nafsu keserakahan. </span></div>
<br />
<div dir="rtl" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 41.3879px; vertical-align: baseline;">وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالأنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ</span><span style="font-family: Arial; font-size: 41.3879px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">“</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Meraka itulah orang-orang yang lalai.”</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"> </span></div>
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">(</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">QS al-A’raf [7]: 179</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">).</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial;"><span style="font-size: 30.6249px;"><b>Republika.co.id</b></span></span>Galih Gardhanyhttp://www.blogger.com/profile/00085477556047756261noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5060985557021314587.post-21824316633075244902016-10-02T20:50:00.000-07:002016-10-02T20:50:12.328-07:00KISAH IMAM AL- BUKHARI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_BmnWNl-C7hAQi3nT6qmpJRYSGvSFqAWBXzp18BQllXLORRiDwJtO_WGoaF8ZRWzSq59srfSbmaXA3LnjY6_y5PhIJSYtlb9xNrbwMTbsth3vKcN8btTTTHL90I-fgejsrbHeatxL4WoU/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="462" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_BmnWNl-C7hAQi3nT6qmpJRYSGvSFqAWBXzp18BQllXLORRiDwJtO_WGoaF8ZRWzSq59srfSbmaXA3LnjY6_y5PhIJSYtlb9xNrbwMTbsth3vKcN8btTTTHL90I-fgejsrbHeatxL4WoU/s640/images.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<span style="font-family: arial; font-size: 18.9695px;">Negeri Bukhara sebagai negeri muara sungai Jihun yang terletak di sebelah utara Afghanistan dan sebelah selatan Ukraina adalah negeri yang banyak melahirkan imam-imam Ahlul hadits dan Ahlul fiqh.</span><br />
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Negeri itu menyimpan kenangan sejarah perjuangan para imam-imam Muslimin dalam berbagai bidang ilmu-ilmu Al-Qur’an dan Al-Hadits.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Dapat disebutkan di sini, para Imam Ahlul Hadits yang lahir dan dibesarkan di negeri Bukhara antara lain adalah:</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Al-Imam Abdullah bin Muhammad Abu Ja’far Al-Musnadi Al-Bukhari yang meninggal dunia di negeri tersebut pada hari Kamis bulan Dzulqa’dah tahun 220 H. dan kemudian juga lahir di Bukhara, Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Al-Bukhari yang lahir pada tahun 194 Hijriyah dan wafat pada tahun 256 H di sebuah desa bernama Khortanak menuju arah Samarkan.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Juga lahir dan dibesarkan di negeri ini Al-Imam Abi Naser Ahmad bin Muhammad bin Al-Husain Al-Kalabadzi Al-Bukhari yang lahir tahun 323 H dan meninggal tahun 398 H. dan masih banyak lagi deretan para imam-imam besar Ahli hadits yang menghiasi indahnya sekarah negeri Bukhara.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Tetapi di masa kini kaum Muslimin di dunia, apabila disebut Imam Bukhari, maka yang dipahami hanyalah Imam Ahlul Hadits dari negeri Bukhara yang bernama Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Bardizbah Al-Bukhari. Karena karya beliau yang amat masyhur di kalangan kaum Muslimin di dunia ialah: Al-Jami’us Shahih Al-Musnad min Haditsi Rasulillah wa Sunanihi wa Ayyamihi yang kemudian terkenal dengan nama kitab Shahih Al-Bukhari. Kata “Bukhari” itu sendiri maknanya ialah: Orang dari negeri Bukhara. Jadi kalau dikatakan “Imam Bukhari” maknanya ialah seorang tokoh dari negeri Bukhara.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">Al-Bukhari Di Masa Kecil</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Nasab kelengkapan dari tokoh yang sedang kita bincangkan ini adalah sebagai berikut: Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Bardizbah. Kakek (Zoroaster) sebagai agama asli orang-orang Persia yang menyembah api. Sang kakek tersebut meninggal dalam keadaan masih beragama Majusi. Putra dari Bardizbah yang bernama Al-Mughirah kemudian masuk Islam di bawah bimbingan gubernur negeri Bukhara Yaman Al-Ju’fi sehingga Al-Mughirah dengan segenap anak cucunya dinisbatkan kepada kabilah Al-Ju’fi. Dan ternyata cucu dari Al-Mughirah ini di kemudian hari mengukir sejarah yang agung, yaitu sebagai seorang Imam Ahlul Hadits.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Al-Imam Al-Bukhari lahir pada hari Jum’at tanggal 13 Syawal 194 H di negeri Bukhara di tengah keluarganya yang cinta ilmu sunnah Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam. Karena ayah beliau bernama Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah adalah seorang ulama Ahli hadits yang meriwayatkan hadits-hadits Nabi dari Imam Malik bin Anas, Hammad bin Zaid, dan sempat pula berpegang tangan dengan Abdullah bin Mubarak. Riwayat-riwayat Ismail bin Ibrahim tentang hadits Nabi tersebar di kalangan orang-orang Iraq.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Ayah Al-Bukhari meninggal dunia ketika beliau masih kecil. Di saat menjelang wafatnya, Ismail bin Ibrahim sempat membesarkan hati anaknya yang masih kecil sembari menyatakan kepadanya: “Aku tidak mendapati pada hartaku satu dirham pun dari harta yang haram atau satu dirham pun dari harta yang syubhat.” Tentu anak yang ditumbuhkan dari harta yang bersih dari perkara haram atau syubhat akan lebih baik dan mudah dididik kepada yang baik. Sehingga sejak wafatnya sang ayah, Al-Bukhari hidup sebagai anak yatim dalam dekapan kasih sayang ibunya.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Muhammad bin Ismail mendapat perhatian penuh dari ibunya. Sejak usianya yang masih muda dia telah hafal Al-Qur’an dan tentunya belajar membaca dan menulis. Kemudian pada usia sepuluh tahun, Muhammad kecil mulai bersemangat mendatangi majelis-majelis ilmu hadits yang tersebar di berbagai tempat di negeri Bukhara. Pada usia sebelas tahun, dia sudah mampu menegur seorang guru ilmu hadits yang salah dalam menyampaikan urut-urutan periwayatan hadits (yang disebut sanad).</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Usia kanak-kanak beliau dihabiskan dalam kegiatan menghafal ilmu dan memahaminya sehingga ketika menginjak usia remaja –enam belas tahun–, beliau telah hafal kitab-kitab karya imam-imam Ahli hadits dari kalangan tabi’it tabi’in (generasi ketiga umat Islam), seperti karya Abdullah bin Al-Mubarak, Waqi’ bin Al-Jarrah, dan memahami betul kitab-kitab tersebut.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Usia kanak-kanak Muhammad bin Ismail telah berlalu dengan agenda belajar yang amat padat. Kesibukannya di masa kanak-kanak dalam menghafal dan memahami ilmu, mengantarkannya kepada masa remaja yang cemerlang dan menakjubkan. Kini ia menjadi remaja yang amat diperhitungkan orang di majelis manapun dia hadir. Karena dalam usia belasan tahun seperti ini dia telah hafal di luar kepala tujupuluh ribu hadits lengkap dengan sanadnya di samping tentunya Al-Qur’an tiga puluh juz.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">Melanglang Buana Menuntut Ilmu</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Di awal usianya yang ke delapan belas, Al-Bukhari diajak ibunya bersama kakaknya bernama Ahmad bin Ismail berangkat ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Perjalanan jauh antara negeri Bukhara dengan Mekkah menunggang unta, keledai dan kuda adalah pengalaman baru baginya. Sehingga dia terbiasa dengan berbagai kesengsaraan perjalanan jauh mengarungi padang pasir, gunung-gunung dan lembahnya yang penuh keganasan alam. Dalam kondisi yang demikian, dia merasa semakin dekat kepada Allah dan dia benar-benar menikmati perjalanan yang memakan waktu berbulan-bulan itu.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Sesampainya di Makkah, Al-Bukhari mendapati kota Makkah penuh dengan ulama Ahli Hadits yang membuka halaqah-halaqah ilmu.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Tentu yang demikian ini semakin menggembirakan beliau. Oleh karena itu, setelah selsai pelaksanaan ibadah haji, beliau tetap tinggal di Makkah sementara kakak kandungnya kembali ke Bukhara bersama ibunya.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Beliau bolak-balik antara Makkah dan Madinah, kemudian akhirnya mulai menulis biografi para tokoh. Sehingga lahirlah untuk pertama kalinya karya beliau dalam bidang ilmu hadits yang berjudul Kitabut Tarikh. Ketika kitab karya beliau ini mulai tersebar ke seluruh penjuru dunia Islam, ramailah pembicaraan orang tentang tokoh ilmu hadits tersebut dan semua orang amat mengaguminya. Sampai-sampai seorang Imam Ahli Hadits di masa itu yang bernama Ishaq bin Rahuyah membawa Kitabut Tarikh karya Al-Bukhari ini ke hadapan gubernur negeri Khurasan yang bernama Abdullah bin Thahir Al-Khuza’i, sembari mengatakan: “Wahai tuan gubernur, maukah aku tunjukkan kepadamu atraksi sihir?” Kemudian ditunjukkan kepadanya kitab ini.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Maka gubernur pun membaca kitab tersebut dan beliau sangat kagum dengannya. Sehingga tuan gubernur pun mengatakan: “Aku tidak mengerti bagaimana dia bisa mengarang kitab ini.” Al-Imam Al-Bukhari pun akhirnya menjadi amat terkenal di berbagai negeri Islam. Ketika Al-Imam Al-Bukhari berkeliling ke berbagai negeri tersebut, beliau mendapati betapa para ulama Ahlul Hadits di setiap negeri tersebut sangat menghormatinya. Beliau berkeliling ke berbagai negeri pusat-pusat ilmu hadits seperti Mesir, Syam, Baghdad (Iraq), Bashrah, Kufah dan lain-lainnya.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Di saat berkeliling ke berbagai negeri itu, beliau suatu hari duduk di majlisnya Ishaq bin Rahuyah. Di sana ada satu saran dari hadirin untuk kiranya ada upaya mengumpulkan hadits-hadits Nabi dalam satu kitab. Dengan usul ini mulailah Al-Imam Al-Bukhari menulis kitab shahihnya dan kitab tersebut baru selesai dalam tempo enam belas tahun sesudah itu. Beliau menuliskan dalam kitab ini hadits-hadits yang diyakini shahih oleh beliau setelah menyaring dan meneliti enam ratus ribu hadits.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Beliau pilih daripadanya tujuh ribu dua ratus tujupuluh lima hadits shahih dan seluruhnya dikumpulkan dalam satu kitab dengan judul Al-Jami’us Shahih Al-Musnad min Haditsi Rasulillah wa Sunani wa Ayyamihi yang kemudian terkenal dengan nama kitab Shahih Al-Bukhari. Kitab ini pun mendapat pujian dan sanjungan dari berbagai pihak di seantero negeri-negeri Islam. Sehingga ketokohan beliau dalam ilmu hadits semakin diakui kalangan luas dunia Islam. Para imam-imam Ahli Hadits sangat memuliakannya, seperti Imam Ahmad bin Hanbal, Ali bin Al-Madini, Yahya bin Ma`in dan lain-lainnya.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">Imam Al-Bukhari Disanjung Di Mana-Mana</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Karya-karya beliau dalam bidang hadits terus mengalir dan beredar di dunia Islam. Kepiawaian beliau dalam menyampaikan keterangan tentang berbagai kepelikan di seputar ilmu hadits di berbagai majelis-majelis ilmu bersinar cemerlang sehingga beliau dipuji dan diakui keilmuannya oleh para gurunya dan para ulama yang setara ilmunya dengan beliau, lebih-lebih lagi oleh para muridnya. Beliau menimba ilmu dari seribu lebih ulama dan semua mereka selalu mempunyai kesan yang baik, bahkan kagum terhadap beliau.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Al-Imam Al-Hafidh Abil Hajjaj Yusuf bin Al-Mizzi meriwayatkan dalam kitabnya yang berjudul Tahdzibul Kamal fi Asma’ir Rijal beberapa riwayat pujian para ulama Ahli hadits dan sanjungan mereka terhadap Muhammad bin Ismail Al-Bukhari. Di antara beberapa riwayat itu antara lain ialah pernyataan Al-Imam Mahmud bin An-Nadhir Abu Sahl Asy-Syafi’i yang menyatakan: “Aku masuk ke berbagai negeri yaitu Basrah, Syam, Hijaz dan Kufah. Aku melihat di berbagai negeri tersebut bahwa para ulamanya bila menyebutkan Muhammad bin Ismail Al-Bukhari selalu mereka lebih mengutamakannya daripada diri-diri mereka.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Karena itu majelis-majelis ilmu Al-Imam Al-Bukhari selalu dijejali ribuan para penuntut ilmu. Dan bila beliau memasuki suatu negeri, puluhan ribu bahkan ratusan ribu kaum Muslimin menyambutnya di perbatasan kota karena beberapa hari sebelum kedatangan beliau, telah tersebar berita akan datangnya Imam Ahlul Hadits, sehingga kaum Muslimin pun berjejal-jejal berdiri di pinggir jalan yang akan dilewati beliau hanya untuk sekedar melihat wajah beliau atau kalau bernasib baik, kiranya dapat bersalaman dengan beliau.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Al-Imam Muhammad bin Abi Hatim meriwayatkan bahwa Hasyid bin Ismail dan seorang lagi (tidak disebutkan namanya), keduanya menceritakan: “Para ulama Ahli Hadits di Bashrah di jaman Al-Bukhari masih hidup merasa lebih rendah pengetahuannya dalam hadits dibanding Al-Imam Al-Bukhari. Padahal beliau ini masih muda belia. Sehingga pernah ketika beliau berjalan di kota Bashrah, beliau dikerumuni para penuntut ilmu. Akhirnya beliau dipaksa duduk di pinggir jalan dan dikerumuni ribuan orang yang menanyakan kepada beliau berbagai masalah agama. Padahal wajah beliau masih belum tumbuh rambut pada dagunya dan juga belum tumbuh kumis.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">Datanglah Badai Menghempas</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Muhammad bin Ismail Al-Bukhari dielu-elukan dan disanjung orang di mana-mana. Pujian penuh ketakjuban datang dari segala penjuru negeri, dan beliau dijadikan rujukan para ulama di masa muda belia. Di saat penuh kesibukan ibadah dan ilmu yang menghiasi detik-detik kehidupan Al-Bukhari, pada sebagian orang muncul iri dengki terhadap berbagai kemuliaan yang Allah limpahkan kepadanya.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Badai itu bermula dari kedatangan beliau pada suatu hari di negeri Naisabur dalam rangka menimba ilmu dari para imam-imam Ahli Hadits di sana. Kedatangan beliau ke negeri tersebut bukanlah untuk pertama kalinya. Beliau sebelumnya sudah berkali-kali berkunjung ke sana karena Nasaibur termasuk salah satu pusat markas ilmu sunnah. Lagi pula di sana terdapat guru beliau, seorang Ahli Hadits yang bernama Muhammad bin Yahya Adz-Dzuhli. Pada suatu hari tersebarlah berita gembira di Naisabur bahwa Muhammad bin Ismail Al-Bukhari akan datang ke negeri tersebut untuk tinggal padanya beberapa lama.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Bahkan Al-Imam Muhammad bin Yahya Adz-Dzuhli mengumumkan secara khusus di majelis ilmunya dengan menyatakan: “Barangsiapa ingin menyambut Muhammad bin Ismail besok, silakan menyambutnya karena aku akan menyambutnya.” Maka masyarakat luas pun bergerak mengadakan persiapan untuk menyambut kedatangan Imam besar Ahli Hadits di kota mereka.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Di hari kedatangan Imam Al-Bukhari itu, ribuan penduduk Naisabur bergerombol di pinggir kota untuk menyambutnya. Di antara yang berkerumun menunggu kedatangan beliau itu ialah Al-Imam Muhammad bin Yahya Adz-Dzuhli bersama para ulama lainnya.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Diriwayatkan oleh Muhammad bin Ya’qub Al-Akhram bahwa ketika Al-Bukhari sampai di pintu kota Naisabur, yang menyambutnya sebanyak empat ribu orang berkuda, di samping yang menunggang keledai dan himar serta ribuan pula yang berjalan kaki.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Imam Muslim bin Al-Hajjaj menceritakan: “Ketika Muhammad bin Ismail datang ke Naisabur, semua pejabat pemerintah dan semua ulama menyambutnya di batas negeri.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Ketika Al-Imam Muhammad bin Ismail Al-Bukhari sampai di Naisabur, para penduduk menyambutnya dengan penyambutan yang demikian besar dan agung. Beribu-ribu orang berkerumun di tempat tinggal beliau setiap harinya untuk menanyakan kepada beliau berbagai masalah agama dan khususnya berbagai kepelikan tentang hadits. Akibatnya berbagai majelis ilmu para ulama yang lainnya menjadi sepi pengunjung. Dari sebab ini mungkin timbul ketidakenakan di hati sebagian ulama itu terhadap Al-Bukhari.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Di hari ketiga kunjungan beliau ke Naisabur, terjadilah peristiwa yang amat disesalkan itu. Diceritakan oleh Ahmad bin Adi peristiwa itu terjadi sebagai berikut:</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Telah menceritakan kepadaku sekelompok ulama bahwa ketika Muhammad bin Ismail sampai ke negeri Naisabur dan orang-orang pun berkumpul mengerumuninya, maka timbullah kedengkian padanya dari sebagian ulama yang ada pada waktu itu. Sehingga mulailah diberitakan kepada para ulama Ahli hadits bahwa Muhammad bin Ismail berpendapat bahwa lafadh beliau ketika membaca Al-Qur’an adalah makhluk.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Pada suatu majelis ilmu, ada seseorang berdiri dan bertanya kepada beliau: “Wahai Abu Abdillah (yakni Al-Bukhari), apa pendapatmu tentang orang yang menyatakan bahwa lafadhku ketika membaca Al-Qur’an adalah makhluk? Apakah memang demikian atau lafadh orang yang membaca Al-Qur’an itu bukan makhluk?”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Mendengar pertanyaan itu, beliau berpaling karena tidak mau menjawabnya. Akan tetapi si penanya mengulang-ulang terus pertanyaannya hingga sampai ketiga kalinya seraya memohon dengan sangat agar beliau menjawabnya. Al-Bukhari pun akhirnya menjawab dengan mengatakan: “Al-Qur’an kalamullah (perkataan Allah) dan bukan makhluk. Sedangkan perbuatan hamba Allah adalah makhluk, dan menguji orang dalam masalah ini adalah perbuatan bid’ah.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Dengan jawaban beliau ini, si penanya membikin ricuh di majelis dan mengatakan tentang Al-Bukhari: “Dia telah menyatakan bahwa lafadhku ketika membaca Al-Qur’an adalah makhluk.” Akibatnya orang-orang di majelis itu menjadi ricuh dan mereka pun segera membubarkan diri dari majelis itu dan meninggalkan beliau sendirian. Sejak itu Al-Bukhari duduk di tempat tinggalnya dan orang-orang pun tidak lagi mau datang kepada beliau.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Al-Khatib Al-Baghdadi meriwayatkan dari Ahmad bin Muhammad bin Ghalib dengan sanadnya dari Muhammad bin Khasynam menceritakan: “Setelah orang meninggalkan Al-Bukhari, orang-orang yang meninggalkan beliau itu sempat datang kepada beliau dan mengatakan: “Engkau mencabut pernyataanmu agar kami kembali belajar di majelismu.” Beliau menjawab: “saya tidak akan mencabut pernyataan saya kecuali bila mereka yang meninggalkanku menunjukkan hujjah (argumentasi) yang lebih kuat dari hujjahku.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Kata Muhammad bin Khasynam: “Sungguh aku amat kagum dengan tegarnya dan kokohnya Al-Bukhari dalam berpegang dengan pendirian.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Kaum Muslimin di Naisabur gempar dengan kejadian ini dan akhirnya arus fitnah melibatkan pula Al-Imam Muhammad bin Yahya Adz-Dzuhli sehingga beliau menyatakan di majelis ilmu beliau yang kini telah ramai kembali setelah orang meninggalkan majelis Al-Bukhari: “Ketahuilah, sesungguhnya siapa saja yang masih mendatangi majelis Al-Bukhari, dilarang datang ke majelis kita ini. Karena orang-orang di Baghdad telah memberitakan melalui surat kepada kami bahwa orang ini (yakni Al-Bukhari) mengatakan bahwa lafadhku ketika membaca Al-Qur’an adalah makhluk. Kata mereka yang ada di Baghdad bahwa Al-Bukhari telah dinasehati untuk jangan berkata demikian, tetapi dia terus mengatakan demikian. Oleh karena itu, jangan ada yang mendekatinya dan barangsiapa mendekatinya maka janganlah mendekati kami.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Tentu saja dengan telah terlibatnya Imam Adz-Dzuhli, fitnah semakin meluas. Hal ini terjadi karena Adz-Dzuhli adalah imam yang sangat berpengaruh di seluruh wilayah Khurasan yang beribukota di Naisabur itu. Bahkan lebih lanjut Al-Imam Adz-Dzuhli menegaskan: “Al-Qur’an adalah kalamullah (yakni firman Allah) dan bukan makhluk dari segala sisinya dan dari segala keadaan. Maka barangsiapa yang berpegang dengan prinsip ini, sungguh dia tidak ada keperluan lagi untuk berbicara tentang lafadhnya ketika membaca Al-Qur’an atau omongan yang serupa ini tentang Al-Qur’an.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Barangsiapa yang menyatakan bahwa Al-Qur’an itu makhluk, maka sungguh dia telah kafir dan keluar dari iman, dan harus dipisahkan dari istrinya serta dituntut untuk taubat dari ucapan yang demikian. Bila dia mau taubat maka diterima taubatnya. Tetapi bila tidak mau taubat, harus dipenggal lehernya dan hartanya menjadi rampasan Muslimin serta tidak boleh dikubur di pekuburan kaum Muslimin. Dan barangsiapa yang bersikap abstain dengan tidak menyatakan Al-Qur’an sebagai makhluk dan tidak pula menyatakan Al-Qur’an bukan makhluk, maka sungguh dia telah menyerupai orang-orang kafir. Barangsiapa yang menyatakan “lafadhku ketika membaca Al-Qur’an adalah makhluk”, maka sungguh dia adalah Ahli Bid’ah (yakni orang yang sesat). Tidak boleh duduk bercengkrama dengannya dan tidak boleh diajak bicara. Oleh karena itu, barangsiapa setelah penjelasan ini masih saja mendatangi tempatnya Al-Bukhari, maka curigailah ia karena tidaklah ada orang yang tetap duduk di majelisnya kecuali dia semadzhab dengannya dalam kesesatannya.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Dengan pernyataan Adz-Dzuhli seperti ini, berdirilah dari majelis itu Imam Muslim bin Hajjaj dan Ahmad bin Salamah. Bahkan Imam Muslim mengirimkan kembali kepada Adz-Dzuhli seluruh catatan riwayat hadits yang didapatkannya dari Imam Adz-Dzuhli, sehingga dalam Shahih Muslim tidak ada riwayat Adz-Dzuhli dari berbagai sanad yang ada padanya.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Sikap Imam Muslim bin Hajjaj dan Ahmad bin Salamah yang seperti itu menyebabkan Adz-Dzuhli semakin marah sehingga beliau pun menyatakan: “Orang ini (yakni Al-Bukhari) tidak boleh bertempat tinggal di negeri ini bersama aku.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Kemarahan Adz-Dzuhli seperti ini sangat menggusarkan Ahmad bin Salamah, salah seorang pembela Al-Bukhari. Dia segera mendatangi Al-Bukhari seraya mengatakan: “Wahai Abu Abdillah (yakni Al-Bukhari), orang ini (yakni Adz-Dzuhli) sangat berpengaruh di Khurasan, khususnya di kota ini (yakni kota Naisabur). Dia telah terlalu jauh dalam berbicara tentang perkara ini sehingga tak seorang pun dari kami bisa menasehatinya dalam perkara ini. Maka bagaimana pendapatmu?”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Al-Imam Al-Bukhari amat paham kegusaran muridnya ini sehingga dengan penuh kasih sayang beliau memegang jenggot Ahmad bin Salamah dan membaca surat Ghafir 44 yang artinya: “Dan aku serahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya.” Kemudian beliau menunduk sambil berkata: “YA Allah, sungguh Engkau tahu bahwa aku tinggal di Naisabur tidaklah bertujuan jahat dan tidak pula bertujuan dengan kejelekan. Engkau juga mengetahui ya Allah, bahwa aku tidak mempunyai ambisi untuk memimpin. Hanyasaja karena aku terpaksa pulang ke negeriku karena para penentangku telah menguasai keadaan. Dan sungguh orang ini (yakni Adz-Dzuhli) membidikku semata-mata karena hasad (dengki) terhadap apa yang Allah telah berikan kepadaku daripada ilmu.” Wajah beliau sendu menyimpan kekecewaan yang mendalam. Dan dia menatap Ahmad bin Salamah dengan mantap sambil berkata: “wahai Ahmad, aku akan meninggalkan Naisabur besok agar kalian terlepas dari berbagai problem akibat omongannya (yakni omongan Adz-Dzuhli) karena sebab keberadaanku.” Segera setelah itu Al-Bukhari berkemas-kemas untuk mempersiapkan keberangkatannya besok kembali ke negeri Bukhara.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Rencana Al-Bukhari untuk pulang ke negeri Bukhara sempat diberitakan oleh Ahmad bin Salamah kepada segenap kaum Muslimin di Naisabur, tetapi mereka tidak ada yang berselera untuk melepasnya di batas kota. Sehingga Al-Imam Al-Bukhari dilepas kepulangannya oleh Ahmad bin Salamah saja dan beliau berjalan sendirian menempuh jalan darat yang jauh menuju negerinya yaitu Bukhara. “Selamat tinggal Naisabur, rasanya tidak mungkin lagi aku berjumpa denganmu.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">Badai Di Negeri Bukhara</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Di negeri Bukhara telah tersebar berita bahwa Imam Muhammad bin Ismail Al-Bukhari sedang menuju Bukhara. Penduduk Bukhara melakukan berbagai persiapan untuk menyambutnya di pintu kota. Bahkan diceritakan oleh Ahmad bin Mansur Asy-Syirazi bahwa dia mendengar dari berbagai orang yang menyaksikan peristiwa penyambutan Al-Bukhari di negeri Bukhara, dikatakan bahwa masyarakat membangun gapura penyambutan di tempat yang berjarak satu farsakh (kurang lebih 5 km) sebelum masuk kota Bukhara. Dan ketika Al-Imam Muhammad bin Ismail Al-Bukhari telah sampai di gapura “selamat datang” tersebut, beliau mendapati hampir seluruh penduduk negeri Bukhara menyambutnya dengan penuh suka cita, sampai-sampai disebutkan bahwa penduduk melemparkan kepingan emas dan perak di jalan yang akan diinjak oleh telapak kaki Al-Bukhari. Mereka berdiri di kedua sisi jalan masuk kota Bukhara sambil berebut memberikan buah anggur yang istimewa kepada sang Imam Ahlul Hadits yang amat mereka cintai itu.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Tetapi suka cita penduduk negeri Bukhara ini tidak berlangsung lama. Beberapa hari setelah itu para ahli fikih mulai resah dengan beberapa perubahan pada cara beribadah orang-orang Bukhara. Yang berlaku di negeri tersebut adalah madzhab Hanafi, sedangkan Al-Bukhari mengajarkan hadits sesuai dengan pengertian Ahli Hadits yang tidak terikat dengan madzhab tertentu sehingga yang nampak pada masyarakat ialah sikap-sikap yang diajarkan oleh Ahli Hadits, dan bukan pengamalan madzhab Hanafi. Orang dalam beriqamat untuk shalat jamaah tidak lagi menggenapkan bacaan qamat seperti adzan, tetapi membaca qamat dengan satu-satu sebagaimana yang ada dalam hadits-hadits shahih. Ketika bertakbir dalam shalat semula tidak mengangkat tangan sebagaimana madzhab Hanafi, sekarang mereka bertakbir dengan mengangkat tangan.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Dengan berbagai perubahan ini keresahan para ulama fiqih tambah menjadi-jadi sehingga tokoh ulama fiqih di negeri tersebut yang bernama Huraits bin Abi Wuraiqa’ menyatakan tentang Al-Imam Al-Bukhari: “Orang ini pengacau. Dia akan merusakkan kehidupan keagamaan di kota ini. Muhammad bin yahya telah mengusir dia dari Naisabur, padahal dia imam Ahli Hadits.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Maka Huraits dan kawan-kawannya mulai berusaha untuk mempengaruhi gubernur Bukhara agar mengusir Al-Imam Muhammad bin Ismail Al-Bukhari ini. Gubernur negeri ini yang bernama Khalid bin Ahmad As-Sadusi Adz-Dzuhli.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Gubernur Khalid pernah meminta Al-Bukhari untuk datang ke istananya guna mengajarkan kitab At-Tarikh dan Shahih Al-Bukhari bagi anak-anaknya. Tetapi Al-Imam Al-Bukhari menolak permintaan gubernur tersebut dengan mengatakan: “Aku tidak akan menghinakan ilmu ini dan aku tidak akan membawa ilmu ini dari pintu ke pintu. Oleh karena itu bila anda memerlukan ilmu ini, maka hendaknya anda datang saja ke masjidku, atau ke rumahku. Bila sikapku yang demikian ini tidak menyenangkanmu, engkau adalah penguasa. Silakan engkau melarang aku untuk membuka majelis ilmu ini agar aku punya alasan di sisi Allah di hari kiamat bahwa aku tidaklah menyembunyikan ilmu (tetapi dilarang oleh penguasa untuk menyampaikannya).” Tentu gubernur Khalid dengan jawaban ini sangat kecewa. Maka berkumpullah padanya penghasutan Huraits bin Abil Wuraqa’ dan kawan-kawan serta kekecewaan pribadi gubernur ini. Huraits dan gubernur Khalid akhirnya sepakat untuk membikin rencana mengusir Muhammad bin Ismail dari Bukhara. Lebih-lebih lagi telah datang surat dari Al-Imam Muhammad bin Yahya Adz-Dzuhli dari Naisabur kepada gubernur Khalid bin Ahmad As-Sadusi Adz-Dzuhli di Bukhara yang memberitakan bahwa Al-Bukhari telah menampakkan sikap menyelisihi sunnah Nabi shallallahu `alaihi wa sallam. Dengan demikian matanglah rencana pengusiran Al-Imam Muhammad bin Ismail Al-Bukhari dari negeri Bukhara.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Upaya pengusiran itu bermula dengan dibacakannya surat Muhammad bin yahya Adz-Dzuhli di hadapan segenap penduduk Bukhara tentang tuduhan beliau kepada Al-Imam Muhammad bin Ismail Al-Bukhari bahwa beliau telah berbuat bid’ah dengan mengatakan bahwa “lafadhku ketika membaca Al-Qur’an adalah makhluk”. Tetapi dengan pembacaan surat, penduduk Bukhara pada umumnya tidak mau peduli dengan tuduhan tersebut dan terus memuliakan Al-Imam Al-Bukhari. Namun gubernur Khalid akhirnya mengusirnya dengan paksa sehingga Al-Imam Al-Bukhari sangat kecewa dengan perlakuan ini. Dan sebelum keluar dari negeri Bukhara, beliau sempat mendoakan celaka atas orang-orang yang terlibat langsung dengan pengusirannya. Ibrahim bin Ma’qil An-Nasafi menceritakan: “Aku melihat Muhammad bin Ismail pada hari beliau diusir dari negeri Bukhara, aku mendekat kepadanya dan aku bertanya kepadanya: “Wahai Abu Abdillah, apa perasaanmu dengan pengusiran ini?” Beliau menjawab: “Aku tidak peduli selama agamaku selamat.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Al-Bukhari meninggalkan Bukhara dengan penuh kekecewaan dan dilepas penduduk Bukhara dengan penuh kepiluan. Beliau berjalan menuju desa Bikanda kemudian berjalan lagi ke desa Khartanka, yang keduanya adalah desa-desa negeri Samarkan. Di desa terakhir inilah beliau jatuh sakit dan dirawat di rumah salah seorang kerabatnya penduduk desa tersebut.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Dalam suasana hati yang terluka, tubuhnya yang kurus kering di usia ke enampuluh dua tahun, beliau berdoa mengadukan segala kepedihannya kepada Allah Ta`ala: “Ya Allah, bumi serasa sempit bagiku. Tolonglah ya Allah, Engkau panggil aku keharibaan-Mu.” Dan sesaat setelah itu ia pun menghembuskan nafas terakhir dan selamat tinggal dunia yang penuh onak dan duri.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">Pembelaan Al-Bukhari</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Al-Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Bukhari mengakhiri hidupnya di desa Khartanka, Samarkan pada malam Sabtu di malam hari Raya Fitri (Iedul Fitri) 1 Syawsal 256 H. sebelum menghembuskan nafas yang terakhir, beliau sempat berwasiat agar mayatnya nanti dikafani dengan tiga lapis kain kafan tanpa imamah (ikat kepala) dan tanpa baju. Dan beliau berwasiat agar kain kafannya berwarna putih. Semua wasiat beliau itu dilaksanakan dengan baik oleh kerabat beliau yang merawat jenasahnya. Beliau dikuburkan di desa itu di hari Iedul Fitri 1 Syawal 256 H setelah shalat Dhuhur. Dan seketika selesai pemakamannya, tersebarlah bau harum dari kuburnya dan terus semerbak bau harum itu sampai berhari-hari.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Gubernur Bukhara Khalid bin Ahmad Adz-Dzuhli menuai hasil dari kedhalimannya dengan datangnya keputusan pencopotan terhadap jabatannya dari Khalifah Al-Muktamad karena tuduhan ikut terlibat pemberontakan Ya’qub bin Al-Laits terhadap Khilafah Ath-Thahir. Khalid bin Ahmad akhirnya dipenjarakan di Baghdad sampai mati di penjara pada tahun 269 H. Sedangkan Huraits bin Abil Waraqa’ ditimpa kehancuran pada anak-anaknya yang berbuat tidak senonoh. Para penentang Imam Bukhari menyatakan penyesalannya dan kesedihannya dengan wafatnya beliau dan sebagian mereka sempat mendatangi kuburnya.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Mulailah setelah itu orang berani menyebarkan pembelaan Al-Imam Al-Bukhari dari segala tuduhan miring terhadap dirinya. Tetapi berbagai pembelaan itu selama ini tenggelam dalam hiruk pikuk fitnah tuduhan keji terhadap diri beliau. Dan Allah Maha Adil terhadap hamba-hamba-Nya.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Muhammad bin Nasir Al-Marwazi mempersaksikan bahwa Al-Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Bukhari menyatakan: “Barangsiapa yang mengatakan bahwa aku telah berpendapat bahwa lafadhku ketika membaca Al-Qur’an adalah makhluk, maka sungguh dia adalah pendusta, karena sesungguhnya aku tidak pernah mengatakan demikian.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Abu Amr Ahmad bin Nasir An-Naisaburi Al-Khaffaf mempersaksikan bahwa Al-Imam Al-Bukhari telah mengatakan kepadanya: “Wahai Abu Amir, hafal baik-baik apa yang aku ucapkan: Siapa yang menyangka bahwa aku berpendapat bahwa lafadhku tentang Al-Qur’an adalah makhluk, baik dia dari penduduk Naisabur, Qaumis, Ar-Roy, Hamadzan, Hulwan, Baghdad, Kuffah, Basrah, Makkah, atau Madinah, maka ketahuilah bahwa yang menyangka aku demikian itu adalah pendusta. Karena sesungguhnya aku tidaklah mengatakan demikian. Hanya saja aku mengatakan: Segenap perbuatan hamba Allah itu adalah makhluk.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Yahya bin Said mengatakan: “Abu Abdillah Al-Bukhari telah berkata: Gerak-gerik hamba Allah, suara mereka, tingkah laku mereka, segala tulisan mereka adalah makhluk. Adapun Al-Qur’an yang dibaca dengan suara huruf-huruf tertentu, yang ditulis di lembaran-lembaran penulisan Al-Qur’an, yang dihafal di hati para penghafalnya, maka semua itu adlaah kalamullah (perkataan Allah) dan bukan makhluk.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Ghunjar membawakan riwayat dengan sanadnya sampai ke Al-Firabri, dia mengatakan bahwa Al-Bukhari telah mengatakan: “Al-Qur’an kalamullah dan bukan makhluk. Barangsiapa yang mengatakan bahwa Al-Qur’an itu makhluk maka sungguh dia telah kafir.” Bahkan Al-Imam Al-Bukhari menulis kitab khusus dalam masalah ini dengan judul Khalqu Af`alil Ibad yang padanya beliau menjelaskan pendirian beliau dalam masalah ini dengan gamblang dan jelas serta lengkap dan ilmiah.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Fitnah itu memang kejam, lebih kejam dari pembunuhan. Dia tidak akan memilih antara orang jahil atau orang alim dari kalangan ulama. Dan ulama pun bisa salah dalam memberikan penilaian, karena yang ma’shum (terjaga dari kesalahan) hanyalah Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam. Orang-orang yang menyakini bahwa ulama itu ma’shum hanyalah para ahli bid’ah dari kalangan Rafidlah (Syiah) atau orang-orang sufi. Demikian pula orang-orang yang mencerca ulama karena kesalahannya semata tanpa mempertimbangkan apakah kesalahan itu karena kesalahan ijtihad ataukah kesalahan prinsip yang tak termaafkan, yang demikian ini adalah sikap sufaha’ (orang-orang dungu) semacm sururiyyun (pengikut Muhammad bin Surur) atau haddadiyyun (pengikut Mahmud Al-Haddad). Ahlus Sunnah wal Jamaah tidak menganggap para ulama itu ma’shum dan tidak pula melecehkan ulama ketika mendapati kesalahan mereka. Dengan prinsip inilah kita tetap memuliakan Al-Imam Muhammad bin Ismail Al-Bukhari. Dan juga kita memuliakan Al-Imam Muhammad bin Yahya Adz-Dzuhli. Kita mendoakan rahmat Allah bagi para imam-imam tersebut. Dan kita memahami segala perselisihan di kalangan mereka dengan ilmu Al-Qur’an dan As-Sunnah untuk mengerti mana yang benar untuk kita ikuti dan mana yang salah untuk kita tinggalkan.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Ahlus Sunnah wal Jamaah itu berkata dan berbuat dengan bersandarkan kepada ilmu. Adalah bukan akhlak Ahlus Sunnah wal Jamaah bila segerombolan orang berbuat hura-hura dan kemudian menvonis seseorang atau sekelompok orang. Tertapi ketika ditanyai, apa dasar kamu berbuat demikian? Jawabannya: Kami masih menunggu fatwa dari ulama!</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Kita katakan kepada mereka ini: “Apalagi yang kalian tunggu dari ulama setelah kalian berbuat, menvonis dan menilai? Apakah kalian berbuat dulu baru mencari pembenaran terhadap perbuatan kalian dengan fatwa ulama? Kalau begitu yang kalian tunggu adalah fatwa pembenaran dari ulama terhadap perbuatan kalian. tentu yang demikian ini bukanlah akhlak Ahlus Sunnah wal Jamaah.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Gubernur Bukhara Khalid bin Ahmad As-Sadusi dan mufti negeri Bukhara Huraits bin Abil Waraqa’ telah menyimpan ketidaksenangan kepada Al-Imam Muhammad bin Ismail Al-Bukhari dan berencana untuk mengusirnya dari negeri Bukhara. Ketika sedang mencari-cari alasan pembenaran terhadap perbuatannya tiba-tiba datang surat dari Al-Imam Muhammad bin yahya Adz-Dzuhli dari Naisabur yang memperingatkan sang gubernur dari bahaya bid’ah yang dibawa oleh Al-Imam Al-Bukhari. Surat ini seperti kata pepatah: pucuk dicita ulam tiba. Tanpa selidik dan tanpa teliti, segera surat ini dibacakan di hadapan penduduk Bukhara dan setelah itu datanglah keputusan pengusiran Al-Bukhari dari negeri kelahirannya, sehingga yang diharapkan, kesan orang bahwa pengusiran itu karena semata-mata alasan agama dan bukan alasan yang lainnya.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Tetapi Allah Maha Tahu dan Dia membongkar segala kejahatan di balik alasan-alasan yang memakai atribut agama itu. Sehingga yang tertulis dalam sejarah Islam sampai hari ini adalah kesan buruk terhadap perbuatan Khalid bin Ahmad As-Sadusi dan Huraits bin Abil Waraqa’. Dan bukan kesan buruk yang dibikin-bikin oleh para pencoleng fatwa ulama itu. Camkanlah! Pengkhianatan dan kedustaan itu berulang-ulang terus dari masa ke masa. Hanya saja pemainnya yang berganti-ganti. Tetapi semua itu akan menjadi sejarah bagi anak cucu di belakang hari sebagaimana sejarah pengkhianatan dan kedustaan terhadap Al-Imam Al-Bukhari yang sekarang menjadi pergunjingan bagi generasi ini.</span>Galih Gardhanyhttp://www.blogger.com/profile/00085477556047756261noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5060985557021314587.post-25017692286430705532016-10-01T21:19:00.000-07:002016-10-01T21:22:13.569-07:00MAKNA AIR MATA<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmBZzK11Ili7X2WtEyjAq8hsRxNWb3p3Yk4b99ZLy2EeKxWv0GcToMrVxAJyjlVvfgi8o7CFJ-WAyWMI2qQA-7DLAPh0lxl7yKq-YUo__wlkUfwwFAT4jXvXzkB2w2hDRGb-sQ1_jpVUNU/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmBZzK11Ili7X2WtEyjAq8hsRxNWb3p3Yk4b99ZLy2EeKxWv0GcToMrVxAJyjlVvfgi8o7CFJ-WAyWMI2qQA-7DLAPh0lxl7yKq-YUo__wlkUfwwFAT4jXvXzkB2w2hDRGb-sQ1_jpVUNU/s640/images.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br id="docs-internal-guid-5e9d86c8-839b-f12e-6f11-2bffa3c0209f" />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Pada kesempatan yang lain kami kembali berkunjung ke kediaman Abu Yusuf. Namun ketika itu Ibrahim kecil sedang menghadapi sakaratul maut.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Air mata Rasulullah SAW pun menetes dari pelupuk matanya. Menyaksikan peristiwa tersebut Abdurrahman bin Auf bertanya kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau menangis?” Rasulullah SAW menjawab, “Wahai Ibnu Auf, sesungguhnya itu merupakan ungkapan rasa kasih sayang.” </span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Kemudian Rasulullah SAW mengulang kembali perkataannya, “Sesungguhnya mata memang meneteskan air mata dan hati merasa sedih. Namun kami tidak mengucapkan sesuatu kecuali kalimat yang diridhai oleh Allah SWT. Dan sesungguhnya kami semua merasa sedih untuk berpisah denganmu wahai Ibrahim.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Kisah ini hendak mengingatkan dalam batas yang wajar air mata kesedihan boleh ditumpahkan, tetapi harus diiringi dengan melapazkan kalimat-kalimat yang diridhai Allah SWT. Selain itu, tangisan air mata juga harus diiringi dengan tindakan dan perbuatan yang diridhai Allah SWT.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Ibnu Abbas RA meriwayatkan,</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"> “</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">Ada dua mata yang tidak akan disentuh oleh api neraka. Yaitu mata yang menangis di pertengahan malam karena takut kepada Allah SWT dan mata yang terjaga di jalan Allah.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"> </span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">(</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">HR Tirmidzi</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">).</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Hadis ini menjelaskan bahwa air mata yang mengalir karena takut kepada Allah SWT dan air mata yang mengalir karena berusaha konsisten di jalan Allah. Kedua tindakan itu, termasuk air mata yang tidak tersentuh api neraka.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Selain itu, air mata mengalir juga disebabkan seseorang yang mendengar, membaca, dan mengkaji Alquran. Sebagaimana Allah SWT berfirman :</span></div>
<br />
<div dir="rtl" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 37.9389px; vertical-align: baseline;">وَإِذَا سَمِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَى الرَّسُولِ تَرَى أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا مِنَ الْحَقِّ يَقُولُونَ رَبَّنَا آمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 37.9389px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"> “</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">Dan apabila mereka mendengarkan apa (alquran) yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri), seraya berkata, “Ya Tuhan, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran alquran dan kenabian Muhammad).</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">”</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">(</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">QS Al Maidah [5] : 83</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">).</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Bila ditilik dari segi kesehatan, seseorang tidak boleh meremehkan setiap air mata yang tertumpah. Sebab menurut hasil penelitian dan beberapa ilmuwan, air mata yang tertumpah itu mengandung beberapa manfaat di antaranya; dapat membantu daya penglihatan menjadi lebih baik, meminimalisir gangguan bakteri dan racun pada tubuh, menjaga kesehatan hidung dalam membantu pernapasan, meningkatkan motivasi hidup (mood) untuk hidup lebih bahagia dan berprestasi. Termasuk membantu meredakan gangguan ketegangan, frustasi, putus asa, dan stres.</span></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">REPUBLIKA.CO.ID</span>Galih Gardhanyhttp://www.blogger.com/profile/00085477556047756261noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5060985557021314587.post-45128283621734583192016-10-01T20:52:00.002-07:002016-10-01T20:53:53.861-07:00KEDATANGAN NABI MUHAMMAD SAW KE MADINAH<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLxLUy8UmUWe6OWNl2Y2JsVdtZ1_PCVRP43rHxP3he7cdVsZS3QUEn42NhYlaljk2wPhsRneYAvUrAvq2_m4SnJGthRi2dcDTsIoBQiMrNsCkmb_Az5ciyIm3En2CcT_JzIYH1EGaaeIm-/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="612" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLxLUy8UmUWe6OWNl2Y2JsVdtZ1_PCVRP43rHxP3he7cdVsZS3QUEn42NhYlaljk2wPhsRneYAvUrAvq2_m4SnJGthRi2dcDTsIoBQiMrNsCkmb_Az5ciyIm3En2CcT_JzIYH1EGaaeIm-/s640/images.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br id="docs-internal-guid-5e9d86c8-837b-232d-d5ff-8de68217b35e" />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">BEGITU terdengar keberangkatan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berhijrah dari Makkah menuju Madinah, maka kaum Anshâr keluar dari rumah-rumahnya untuk menunggu kedatangan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. </span></div>
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Mereka menunggu kedatangan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap hari pada hari masih pagi. Jika panas sudah terik, mereka pun kembali pulang ke rumah masing-masing. Demikian Imam Bukhâri rahimahullah , Ibnu Ishâq , al Hâkim dan ulama lainnya meriwayatkan.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Dan seperti biasa, hari Senin, 12 Rabi’ul Awal tahun ke-14 kenabian (tahun pertama hijriyah, bertepatan 23 September 622 M), kaum Anshar keluar menunggu kedatangan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Ketika panas sudah terik, mereka pun kembali ke rumah masing-masing.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Saat itu, ada seorang Yahudi sedang naik di salah satu bangunan yang tinggi di Madinah untuk suatu keperluannya. Seketika ia melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sahabatnya, maka diapun berseru: “Wahai orang-orang Arab, inilah kakek kalian yang kalian tunggu”.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Sehingga sontak kaum muslimin yang mendengar seruan orang Yahudi itu bangkit mengambil senjata-senjata mereka, menyongsong kedatangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di tempat mereka yang merupakan daerah bebatuan. Suara riuh dan takbir menggema di Bani Amr bin ‘Auf.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Kaum muslimin merasa sangat bahagia dan berduka cita dengan kedatangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Mereka menyambut dan menghormatinya sebagai seorang nabi. Sebagian kaum muslimin yang belum pernah berjumpa dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menghormati Abu Bakar sebagaimana menghormati Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , karena mengira dialah Nabi yang dimaksudkan.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Ketika panas kian terik, Abu Bakar Radhiyallahu anhuberdiri dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berteduh pada selendang Abu Bakar Radhiyallahu anhu. Sehingga kaum muslimin pun mengerti mana yang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka pun berkumpul di sekitar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , dan mengerumuninya.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Nampak ketenangan menaungi mereka, dan saat itu turun wahyu kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam :</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;">فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ مَوْلَاهُ وَجِبْرِيلُ وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِينَ ۖ وَالْمَلَائِكَةُ بَعْدَ ذَٰلِكَ ظَهِيرٌ</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">“Maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula,” </span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">[</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">at-Tahrîm/66 : 4].</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Kaum wanita dan para budak berseru menyambut kedatangan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah datang … Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang … Allahu Akbar … Muhammad datang.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Abu Darda` Radhiyallahu anhu, salah satu yang menyaksikan peristiwa ini mengisahkan: “Aku tidak pernah melihat penduduk Madinah lebih bergembira dengan sesuatu sebagaimana kegembiraan mereka dengan kedatangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ”. [HR al-Bukhâri dalam al-Fath ,7/260].</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berjalan dan singgah di Quba’ di daerah Bani Amr bin ‘Auf. Di daerah itu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tinggal selama 14 hari dan mendirikan masjid pertama setelah hijrah, yaitu biasa disebut dengan Masjid Quba`.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Ketika hendak memasuki Madinah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirim pesan kepada para pembesar Bani Najar, dan mereka pun berdatangan dengan pedang terhunus. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengendarai tunggangannya lagi ditemani Abu Bakar Radhiyallahu anhu, berjalan ke arah Madinah.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Ketika sampai di daerah Bani Salim bin ‘Auf, mereka mendapati hari Jum’at. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shalat Jum’at di suatu lembah bersama para sahabatnya yang berjumlah sekitar seratus orang. Ini merupakan shalat Jum’at pertama yang dilakukan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam kota.</span></div>
<br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Setelah menunaikan shalat Jum’at, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya memasuki Madinah dalam suasana penuh gembira. Tidak ada satupun rumah yang dilalui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kecuali penghuninya memegang tali kekang tunggangannya dan berharap beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tinggal bersama mereka. Tetapi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Biarkanlah (ia berjalan), karena sesungguhnya dia ada yang menyuruhnya!”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Unta tunggangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terus berjalan hingga sampai di Bani Nujjar, tempat masjid Nabawi sekarang ini. Unta itupun berhenti, namun Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak turun dari atas punggungnya. Unta itu bangkit, dan ia berjalan lagi. Tidak beberapa lama, unta tunggangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menoleh dan kembali ke tempat pemberhentian yang pertama, yaitu di daerah Bani Nujjâr, tepat di depan rumah Abu Ayyûb al-Anshâri Radhiyallahu anhu. Akhirnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam turun.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Melihat hal ini, Abu Ayyûb Radhiyallahu anhu bergegas menghampiri barang bawaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejurus kemudian memasukkannya ke dalam rumahnya, dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 36.2144px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 36.2144px; vertical-align: baseline;">الْمَرْءُ مَعَ رَحْلِهِ</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 36.2144px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">“</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">Si pemilik barang ikut bersama barangnya</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Rumah Abu Ayyûb Radhiyallahu anhu terdiri dari dua tingkat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tinggal di bagian bawah, sedangkan Abu Ayyûb Radhiyallahu anhu dan istrinya di bagian atas.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Suatu malam Abu Ayyûb Radhiyallahu anhu tersadar keberadaan dirinya, sehingga ia berkata: “Kita berjalan di atas kepala Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ,” lalu mereka minggir dan tidur di bagian tepinya. Kemudian ia meminta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam agar pindah ke bagian atas, sedangkan Abu Ayyûb Radhiyallahu anhu dan istrinya pindah ke bawah.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Mendengar permintaan Abu Ayyûb Radhiyallahu anhu, maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menimpali: “Di bawah lebih mudah,” tetapi Abu Ayyûb Radhiyallahu anhu menjawab: “Saya tidak akan menaiki suatu atap, sedangkan engkau berada di bawahnya,” maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun pindah naik ke bagian atas rumah Abu Ayyûb, dan Abu Ayyûb pun turun menempati bagian bawah.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Abu Ayyûb Radhiyallahu anhu membuatkan makanan untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Ketika wadah makanan dikembalikan, ia menanyakan bekas tempat tangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu diikutinya tempat itu.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Suatu hari, Abu Ayyûb Radhiyallahu anhu membuatkan makanan yang ada bawang putihnya untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Ketika dikembalikan, ia juga menanyakan bekas tempat tangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , namun dijawab: “Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak makan”.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Mendengar jawaban ini, Abu Ayyûb kaget, lalu ia naik menuju Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya: “Apakah bawang itu haram?”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Tidak, tetapi aku tidak menyukainya,” maka Abu Ayyûb Radhiyallahu anhu menimpali: “Aku membenci apa yang engkau benci …”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Dalam riwayat lain diceritakan, ketika Abu Ayyûb Radhiyallahu anhu masih tinggal di atas Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , suatu hari, wadah air milik Abu Ayyûb Radhiyallahu anhu pecah, maka ia segera mengeringkan dengan selimut miliknya yang hanya satu-satunya dan biasa dipakai untuk berselimut. Abu Ayyûb Radhiyallahu anhu khawatir, jika air akan menetesi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga bisa mengganggunya.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Ada yang meriwayatkan, Abu Ayyûb meminta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pindah ke atas lantaran peristiwa ini, dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memenuhi permintaannya. Sedangkan yang tertera dalam riwayat Imam Muslim dan Ahmad, bahwasanya yang menjadi penyebabnya ialah Abu Ayyûb merasa tidak enak berada di atas Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Riwayat inilah yang lebih benar.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Demikian, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tinggal sementara bersama Abu Ayyûb. Sedangkan Abu Bakar Radhiyallahu anhu, ia tinggal bersama Habib. Ada yang mengatakan Khubaib bin Yasaf. Ada pula yang mengatakan Abu Bakar Radhiyallahu anhu tinggal bersama Kharijah bin Zaid. []</span></div>
<br />
<br />
<br />
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">ISLAMPOS</span>Galih Gardhanyhttp://www.blogger.com/profile/00085477556047756261noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5060985557021314587.post-61443069255424234472016-10-01T08:09:00.002-07:002016-10-01T08:10:19.010-07:00MENJAGA AIB SUAMI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY9VIK3JwpwnTdpAObdzjwgkD6QfswtIRLArnRwMUuWtPz-3nbE6zAJBSZypc5EQvRjHgzI-qOuOl1yD8VBmJDQ2jteomi-Lgqs9jEXHjANfVpzz_TOEltDDwtmTOjNuGPZ42lOUQKIFQy/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="614" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY9VIK3JwpwnTdpAObdzjwgkD6QfswtIRLArnRwMUuWtPz-3nbE6zAJBSZypc5EQvRjHgzI-qOuOl1yD8VBmJDQ2jteomi-Lgqs9jEXHjANfVpzz_TOEltDDwtmTOjNuGPZ42lOUQKIFQy/s640/images.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<strong>Manusia</strong> tidak ada yang sempurna.Begitupun dalam keseharian suami istri,pastilah banyak kekurangan disana sini.<br />
<br />
Ketika seseorang telah menikah, maka isteri Dan suami telah menjadi satu bagian. Mereka bagaikan pakaian bagi satu sama lain. Dan fungsi utama pakaian adalah menutup aurat.<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Artinya, masing-masing suami istri harus berusaha menutupi aib pasangannya, dan pantang mengungkapkannya kepada orang lain, meski keluarga sendiri.</div>
<blockquote style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: url("http://m.voa-islam.com/images/quote.gif"); background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: no-repeat; background-size: initial; color: #0066ff; font-family: trebucet, georgia; font-size: 12px; margin: 1em 10px; padding: 0px 0px 3px 25px;">
Dan fungsi utama pakaian adalah menutup aurat. Artinya, masing-masing suami istri harus berusaha menutupi aib pasangannya, dan pantang mengungkapkannya kepada orang lain</blockquote>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
Namun sering kita jumpai realita menyedihkan di luar sana. Banyak kaum wanita ibu-ibu bergunjing membicarakan aib cacat atau cela yg ada pada suami mereka tanpa perasaan sungkan ataupun canggung. Bahkan di mata mereka hal tersebut terbilang remeh ringan dan begitu gampang meluncur dari lisan.Obrolan-obrolan vulgar yang menyangkut masalah kekurangan pada suaminya ketika melakukan hubungan badan dibuka secara blak-blakan. Mereka membeberkan masalah hubungan seksual sambil tertawa-tawa. Ketika asyik membicarakan kekurangan suami seakan lupa dgn diri sendiri. Seolah diri sendiri sempurna tiada cacat dan cela.<br />
<br />
Pernahkah kita sejenak mengingat pesan Rasulullah SAW, berikut ini,<br />
“Dari Abu Sa’id al-Kudriy, IA berkata, Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya manusia yang paling jelek kedudukannya di Hari kiamat adalah seorang laki-laki (suami) yang bercampur (bersetubuh) dengan isterinya, kemudian membeberkan rahasia (isteri)-nya tersebut.” (HR. Muslim)<br />
<br />
Manusia penuh dengan kekhilafan, begitupun sang suami. Sebaik baiknya beliau, pastilah mempunyai kekurangan, aib, cacat dan cela. Akan lebih baik jika kita menyimpan rapat rapat semua itu, dan menyibukkan diri ini utk memeriksa dan menghitung dan memperbaiki aib kita sendiri. Insyaallah hal itu sudah menghabiskan waktu tanpa sempat memikirkan dan mencari tahu apalagi membeberkan kekurangannya. Lagi pula orang yg suka mencari-cari kesalahan orang lain utk dikupas dan dibicarakan atau diceritakan di hadapan manusia Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membalas dgn membongkar aib walaupun ia berada di dlm rumahnya.</div>
<blockquote style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: url("http://m.voa-islam.com/images/quote.gif"); background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: no-repeat; background-size: initial; color: #0066ff; font-family: trebucet, georgia; font-size: 12px; margin: 1em 10px; padding: 0px 0px 3px 25px;">
Sebaik baiknya suami, pastilah mempunyai kekurangan, aib, cacat dan cela. Akan lebih baik jika kita menyimpan rapat rapat semua itu, dan menyibukkan diri ini utk memeriksa dan menghitung dan memperbaiki aib kita sendiri.</blockquote>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
Perkuatlah prinsip bahwa suami adalah separo dari kita, menceritakan kekurangannya sama seperti menelanjangi diri kita sendiri. Perbuatan seperti ini selain tdk pantas menurut perasaan dan akal sehat kita, ternyata syariat yg mulia pun mengharamkan.Ingatlah, Siapa yg menutup aib seorang muslim yg demikian keadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menutup aib di dunia dan kelak di akhirat. </div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<b>Voa-Islam</b></div>
Galih Gardhanyhttp://www.blogger.com/profile/00085477556047756261noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5060985557021314587.post-84936319696933948262016-09-30T23:08:00.002-07:002016-09-30T23:08:43.075-07:00DALIL PUASA SATU MUHARAM<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0CbQ_QZLLb0nEWsfDzRbZXENs9yPFuaxO2bVISBaWJxQxDGh8q0iICHBCfiV8v44UOK36kfKMtBYknAPECj7AYLCvTRLGFtTGvFu5z3KOofOcUXFT1q7IIJGToWoghT87G-dztsRO9eeE/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0CbQ_QZLLb0nEWsfDzRbZXENs9yPFuaxO2bVISBaWJxQxDGh8q0iICHBCfiV8v44UOK36kfKMtBYknAPECj7AYLCvTRLGFtTGvFu5z3KOofOcUXFT1q7IIJGToWoghT87G-dztsRO9eeE/s640/images.jpg" width="630" /></a></div>
<br />
<br />
<div dir="ltr" id="docs-internal-guid-5e9d86c8-7ed5-c2e4-c16b-22a9ed4fd457" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Allah swt menjadikan 4 di antara 12 bulan yang ada sebagai bulan-bulan haram, yaitu Dzulkaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab berdasarkan firman-Nya :</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<a name='more'></a><br class="kix-line-break" />
<span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;">إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَات وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلاَ تَظْلِمُواْ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Artinya : </span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu,”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"> </span></div>
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">(QS. At-Taubah [9] : 36)</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dari Abu Bakrah dari Nabi saw bersabda, ”Zaman telah berputar seperti keadaannya pada hari Allah menciptakan langit dan bumi, setahun terdiri dari dua belas bulan dan diantaranya ada empat bulan haram, tiga bulan berturut-turut, yaitu : Dzulkaidah, Dzulhijjah dan Muharram sedangkan Rajab Mudhar berada diantara Jumadi (al akhiroh) dan Sya’ban.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Bulan Muharram adalah salah satu bulan haram yang dianjurkan Rasulullah saw untuk banyak melakukan puasa di dalamnya berdasarkan sabdanya yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurariroh berkata, ”Rasulullah saw bersabda, ’Puasa yang paling afdhol setelah bulan Ramadhan adalah bulan Allah al Muharram dan shalat yang paling afdhol setelah shalat fardhu adalah shalat malam.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Didalam Syarhnya, Imam Nawawi mengatakan bahwa bulan ini (Muharram) adalah bulan yang paling utama untuk berpuasa.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Ada pendapat ulama yang menyebutkan bahwa yang paling utama untuk berpuasa dari bulan Muharram ini adalah sepuluh hari pertama, sebagaimana dikatakan al Mardawi didalam kitab “al Inshaf” bahwa yang paling utama dari bulan Muharram adalah hari kesepuluh atau Asyu’ra lalu hari kesembilan atau tasuua’a lalu sepuluh hari pertama.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Ibnu Rajab didalam kitab “Latha’if al Ma’arif” juga menyebutkan bahwa yang paling utama dari bulan Allah al Muharram adalah sepuluh hari pertama.’</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Kemudian juga dinukil dari Abi ‘Utsman an Nahdiy berkata bahwa mereka menganggungkan sepuluh hari yang tiga, yaitu : sepuluh hari pertama bulan Ramadhan, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dan sepuluh hari pertama bulan Muharram.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Namun demikian tidak terdapat hadits shahih yang menjelaskan tentang keutamaan berpuasa pada sepuluh hari pertama dari bulan Muharram secara keseluruhan. (Markaz al Fatwa no. 43810)</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Dan tidak pula terdapat dalil khusus yang menyebutkan bahwa berpuasa pada hari pertama (tanggal 1) dari bulan Muharram adalah sunnah akan tetapi yang di-sunnah-kan adalah memperbanyak berpuasa di bulan ini, sebagaimana penjelasan di atas. Dan jika seseorang melakukan puasa pada tanggal 1 Muharram karena anjuran memperbanyak puasa di bulan ini bukan karena kekhususan tanggal 1 Muharram maka ia telah melakukan sunnah berdasarkan hadits Abu Hurairoh di atas.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Sedangkan pada hari ke-9 (Tasuua’a) dan ke-10 (Asyura’) dari bulan Muharram maka dianjurkan bagi setiap muslim untuk melakukan puasa sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ibnu Abbas berkata, ”Sewaktu Rasulullah saw berpuasa pada hari Asyura lalu beliau saw memerintahkan (para sahabat) untuk berpuasa.” Para sahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.” Beliau saw menjawab, ”Untuk tahun depan, insya Allah kita berpuasa (juga) pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas berkata, ”Ternyata tahun depan tidaklah menemuinya hingga beliau saw wafat.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Didalam Syarhnya, Imam Nawawi menyebutkan pendapat Syafi’i dan para pengikutnya, Ahmad, Ishaq dan ulama lainnya, ”Dianjurkan berpuasa pada hari ke-9 dan ke-10 sekaligus karena Nabi saw berpuasa pada hari ke-10 dan beliau saw telah berniat untuk berpuasa pada hari ke-9.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Sebagian ulama mengatakan bahwa bisa jadi sebab dari berpuasa pada hari ke-9 yang disertai hari ke-10 adalah agar tidak tasyabbuh (menyerupai) orang-orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari ke-10, dan hadits diatas mengisyaratkan hal ini. (Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi juz IV hal 121)</span><br />
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;"><span style="font-size: 30.6249px;">Eramuslim</span></span>Galih Gardhanyhttp://www.blogger.com/profile/00085477556047756261noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5060985557021314587.post-89231126236352677112016-09-30T22:13:00.000-07:002016-09-30T22:13:43.273-07:00Shalat Sunnah menutup kekurangan Shalat Fardhu<div dir="ltr" id="docs-internal-guid-5e9d86c8-7e8b-a2d9-24a6-618012ef1561" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<br /></div>
<div dir="ltr" id="docs-internal-guid-5e9d86c8-7e8b-a2d9-24a6-618012ef1561" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ27k631jOqkQrVdwf-kqG3uVe1faIenhCs5V2OsgpXSnjXtCazYzsBhVjP1YcF6PBr28mdA99fF0sEY2D6ePZ3QY-inklLbzURppQJRcc7Ld1j9jJ2Xwqh47alEaiOiNWYeaWxtC9ctFy/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ27k631jOqkQrVdwf-kqG3uVe1faIenhCs5V2OsgpXSnjXtCazYzsBhVjP1YcF6PBr28mdA99fF0sEY2D6ePZ3QY-inklLbzURppQJRcc7Ld1j9jJ2Xwqh47alEaiOiNWYeaWxtC9ctFy/s640/images.jpg" width="494" /></a></div>
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Kewajiban kita beribadah kepada Allah dengan sempurna. Namun dengan kelemahan kita, selalu ada kekurangan dalam ibadah itu. Maka kita beristighfar setelah beramal, seperti istighfarlah shalat. </span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<a name='more'></a><br class="kix-line-break" />
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Di antara cara menyempurnakan kekurangan yang ada pada shalat fardhu kita adalah dengan manambah shalat sunnah rawatib. Yaitu shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu; sebelum dan atau sesudahnya.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, berkata: aku mendengar RasulullahShallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :</span><br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;">إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنْ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">“Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab dari seorang hamba adalah shalatnya. Apabila bagus maka ia telah beruntung dan sukses. Bila rusak maka ia telah rugi dan menyesal. Apabila ada kekurangan sedikit dari shalat wajibnya maka Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Lihatlah, apakah hamba-Ku itu memiliki shalat tathawwu’ (shalat sunnah)?” Lalu shalat wajibnya yang kurang tersebut disempurnakan dengannya, kemudian seluruh amalannya diberlakukan demikian.” (HR. Abu Dawud, Al-Tirmidzi, dan Al-Nasai. Hadits ini dishahihkan Syaikh Al-Albani)</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Dalam redaksi Abu Dawud disebutkan :</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;">قَالَ : انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ ، قَالَ : أَتِمُّوا لِعَبْدِي فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">“Allah berfirman: lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki shalat tathawwu’? Jika ia punya shalat tathawwu’, Allah berfirman: Sempurnakan shalat fardhu hamba-Ku melalui shalat tathawwu’nya.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Hadits ini menerangkan salah satu faidah utama shalat sunnah rawatib adalah menyempurnakan kekurangan dalam shalat fardhu.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Para ulama di Lajnah Daimah berkata : </span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;">تطوع كل فريضة من صلاة وصيام وزكاة ونحوها يكمل بها ما نقص من الفريضة</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">“Ibadah sunnah setiap ibadah yang fardhu berupa shalat, puasa, zakat, dan semisalnya menyempurnakan kekurangan pada amal fardhu.” (7/235)</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Dalam fatwa yang lain,</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;">السنن الرواتب يكمل بها ما نقص من الفريضة</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span></div>
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">“Shalat-shalat sunnah rawatib menyempurnakan kekurangan di shalat fardhu.” (Fatawa Lajnah Daimah: 5/418)</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Kesimpulan, kekurangan kita dalam shalat fardhu bisa ditutupi atau disempurnakan dengan shalat sunnah rawatib. Wallahu A’lam.</span>Galih Gardhanyhttp://www.blogger.com/profile/00085477556047756261noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5060985557021314587.post-7978911171672245152016-09-30T22:06:00.004-07:002016-09-30T22:07:38.151-07:00PERKATAAN PUN BISA MENJADI SEDEKAH<div dir="ltr">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2ign_JaZfZTZxJRTnuHmeHPv2yk0GeF7xGCTmgiQ61p48RzH2sHP6qTtZPKCD3F7HFk5FQ3KAsbr-7h7FRpSkTUoJHkq5HmTrEYVewx618FQwjLrCb6r_qWfAMWz6mhgY4pRefWYtQbzq/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="font-family: sans-serif; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2ign_JaZfZTZxJRTnuHmeHPv2yk0GeF7xGCTmgiQ61p48RzH2sHP6qTtZPKCD3F7HFk5FQ3KAsbr-7h7FRpSkTUoJHkq5HmTrEYVewx618FQwjLrCb6r_qWfAMWz6mhgY4pRefWYtQbzq/s640/images.jpg" width="495" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">4vector.com</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<div dir="ltr" id="docs-internal-guid-5e9d86c8-7ea2-02c7-67df-8f72c3eb8fe0" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">DI antara bentuk sedekah aggota badan adalah ucapan yang baik. Allah telah menjadikan ucapan lembut dan baik sebagai kualifikasi turunnya rahmat Allah. </span><br />
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br /></span><br />
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Tidak ada kata yang pantas/baik dalam al-Quran kecuali untuk menyebutkan perbuatan ini. Lalu Allah menjadikannya sebagai sifat dalam ucapan. Allah berfirman :</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;">وَإِمَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ابْتِغَاءَ رَحْمَةٍ مِنْ رَبِّكَ تَرْجُوهَا فَقُلْ لَهُمْ قَوْلا مَيْسُورًا</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">"Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas.”</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">(QS. Al-Isra : 28)</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Kita tidak hanya diperintahkan untuk berkata baik kepada sesame Muslim, bahkan sewaktu kita menyampaikan kebenaran (berdakwah) kepada orang-orang kafir pun kita diperintahkan menggunakan kata-kata yang baik. Inilah yang pernah diperintahkan oleh Allah kepada Musa dan Harun agar berkata kepada Firaun dengan perkataan yang pantas dan baik :</span></div>
<br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;">اذْهَبَا إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;">فَقُولا لَهُ قَوْلا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 34.4899px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">"Pergilah kamu berdua kepada Fir‘aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas, maka berbicaralah kamu berdua kepadanya, dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut (pada Allah)’." - </span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; font-style: italic; vertical-align: baseline;">(QS.20:43-44)</span></div>
<br />
<span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">dilakukan dalam rangka dakwah keapda Allah dan menyampaikan kebenaran, tidak untuk menjilat atau mencari muka.</span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span style="font-family: "arial"; font-size: 18.9695px; vertical-align: baseline;">Perkataan yang baik akan menggerakkan manusia, sementara perkataan yang buruk akan menghentikannya. Betapa banyaknya ucapan baik yang menyebabkan orang masuk surga! Sebaliknya, betapa banyaknya juga ucapan buruk yang menjerumuskan pelakunya ke dalam neraka. Maka, jadikanlah perkataanmu sebagai sedekah sehingga mengantarkanmu ke surga.</span><br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
<u><b>ISLAMPOS</b></u></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Galih Gardhanyhttp://www.blogger.com/profile/00085477556047756261noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5060985557021314587.post-80907373783246324362016-09-14T07:52:00.001-07:002016-09-14T07:52:11.839-07:00Baru Masuk Islam, Dubes Inggris Untuk Saudi Langsung Tunaikan Ibadah Haji<div dir="ltr">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip6SmyTFBv1HHW-SxauStrCcktKH7wtfW0pRW6IeiE2etVJMfj1r8sLDrFeWefQMYCIOAZjEoKJ_ySz1cZt5Q9iFqvEXHRbDykIdJSBL_E3Ql7R1SKzsZsmFCyzJFyFooZN9C2tYS4hyphenhyphenxI/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="font-family: sans-serif; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="414" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip6SmyTFBv1HHW-SxauStrCcktKH7wtfW0pRW6IeiE2etVJMfj1r8sLDrFeWefQMYCIOAZjEoKJ_ySz1cZt5Q9iFqvEXHRbDykIdJSBL_E3Ql7R1SKzsZsmFCyzJFyFooZN9C2tYS4hyphenhyphenxI/s640/images.jpg" width="640" /></a></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Baru menjabat sebagai Duta Besar Inggris untuk Kerajaan Arab Saudi sejak akhir bulan Januari kemarin, Dubes Simon Paul Collis bersama istrinya langsung tunaikan rukun Islam ke lima bersama istrinya Huda Mujarkech musim haji 1437 H.</div>
<div dir="ltr">
</div>
<a name='more'></a><br /><br />
<div dir="ltr">
Berita naik hajinya Dubes Collis beserta istrinya Huda diketahui pertama kali berkat unggahan foto aktivis Saudi Fawziah Al Bakr yang mengabadikan momen keduanya ketika menunaikan ibadah haji di tahun ini.</div>
<div dir="ltr">
“Duta besar Inggris untuk Saudi laksanakan ibadah Haji usai masuk Islam: Simon Collis dengan istrinya Huda di Makkah,” bunyi komentar Fawziah dalam akun Twitter miliknya.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Menanggapi pemberitaan tersebut, Collis dan istrinya menyampaikan terima kasih kepada Fawziah atas kicauannya di jejaring sosial Twitter.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Berhasil menyelesaikan kuliah jurusan Bahasa Arab, Collis, yang bergabung dengan Kementerian Luar Negeri Inggris tahun 1978 lebih banyak ditugaskan di kawasan Timur Tengah dan Asia Selatan.</div>
<div dir="ltr">
Bahrain menjadi tugas diplomasi pertamanya di luar negeri antara tahun 1981-1984, lalu menjalani tugas selanjutnya Tunisia sebagai Kepala Deputi selama dua tahun antara 1988 sampai 1990.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Selain di Tunisia, jabatan serupa juga diembannya kala misi di Amman 1996 sampai 1999. Lalu menjabat sebagai Konsulat Jenderal di Dubai pada 2000 sampai 2004, dan di Basra pada jabatan serupa pada 2004 sampai 2005.</div>
<div dir="ltr">
Sebelum ke Arab Saudi, Simon Collis pernah ditunjuk menjadi Dubes Inggris untuk Qatar tahun 2005-2007, kemudian Dubes untuk Suriah dari 2007-2012, dan Dubes untuk Irak tahun 2012-2014. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b><a href="http://m.eramuslim.com/berita/baru-masuk-islam-dubes-inggris-untuk-saudi-langsung-tunaikan-ibadah-haji.htm">ERAMUSLIM</a></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Galih Gardhanyhttp://www.blogger.com/profile/00085477556047756261noreply@blogger.com