رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لا يَنْبَغِي لأحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ


"Ya Rabb-ku, ampunilah aku, dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan, yang tidak dimiliki oleh seorangpun juga sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha pemberi’."

Kamis, 19 November 2015

Islam Bukan Agama Para Teroris dan Kaum Anarkis




BANYAK cara yang dilakukan musuh-musuh Islam untuk menghancurkan ajaran Islam dan umatnya. Salah satu yang ditempuh adalah dengan melemparkan tuduhan bahwa Islam identik dengan terorisme dan kekerasan (anarkisme).

Tuduhan-tuduhan semacam itu tampaknya tidak menargetkan pembusukan citra Islam semata, namun diharapkan juga untuk menimbulkan keraguan di kalangan kaum muslim akan kebenaran agamanya sendiri, sehingga sewaktu-waktu keyakinannya mudah goyah.

Situasi tersebut makin diperburuk oleh kenyataan bahwa sekarang ini umat Islam telah jauh dari Al-Quran dan As-Sunnah dengan sebenar-benarnya. Akibatnya, pengetahuan dan keyakinan umat Islam dalam mendalami keluruhan ajarannya tergolong lemah. Sedangkan pada sisi lain, musuh-musuh Islam terus saja menyebarkan fitnah bahwa seluruh kekerasan dan aksi terorisme yang mengatasnamakan Islam benar-benar bersumber dari ajaran Islam.

Mengidentikan Islam sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas kejadian-kejadian pemboman, yang paling terbaru terjadi di Paris. Apalagi, para pelakunya terindikasi sebagai orang-orang Islam. Hal ini memunculkan pandangan bahwa setiap orang islam yang teguh memegang ajarannya dipastikan akan rela mati dalam suatu peristiwa pengeboman diyakini membawa kesyahidan pelakunya, karena dianggap sudah berjihad di jalan Allah.

Makna jihad bukanlah pengeboman dan pembantaian secara membabi buta. Perang merupakan jalan terakhir yang ditempuh, jika memang ada pihak yang sengaja menghalang-halangi orang Islam dalam menegakkan ajaran tauhid.

Sabda Rasulullah SAW, “Barang siapa menyakiti kafir zimmi (orang kafir yang hidup berdampingan secara damai dengan kaum muslim), maka sungguh ia sama saja telah menyakiti aku,” (HR Bukhari).
Sejak kelahirannya, Islam tidak menyetujui atau mengajarkan kekerasan dalam berdakwah. Lebih jauh, Islam mengajarkan umatnya untuk hidup damai berdampingan dengan penganut agama lain tanpa saling mengganggu satu sama lain.

Kesimpulannya, berjuang atas nama Islam dengan menebar terror bom secara membabi buta, yang targertnya mungkin saja orang awam yang tidak tahu apa-apa, bahkan kaum muslim itu sendiri, jelas tidak sesuai dengan tuntutan ajaran Islam yang tercantum dalam Al-Quran dan Hadis.

Walaupun si pelaku merupakan orang Islam dan mengatasnamakan Islam terhadap aksi-aksi yang dilakukan.

Satu hal yang perlu diperhatikan saat ini adalah kemunduran umat Islam yang diakibatkan oleh ‘perang’ yang mungkin lebih hebat dari peperangan fisik, yakni peperangan dan pemikiran dan peperangan dalam penguasaan ekonomi.


Islampos