رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لا يَنْبَغِي لأحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ


"Ya Rabb-ku, ampunilah aku, dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan, yang tidak dimiliki oleh seorangpun juga sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha pemberi’."

Jumat, 10 Juli 2015

Bencana Akibat Dendam



TAK semua orang memiliki perilaku yang baik. Padahal, pada dasarnya mereka memiliki hati yang baik, namun mereka mengingkarinya. Salah satu perilaku tercela yang sering dilakukan oleh kebanyakan orang ialah dendam dan dengki. Mereka tak sadar bahwa perilaku tersebut akan membawanya pada bencana.

Ketahuilah, bahwa dendam dengki mengakibatkan 8 macam bencana, yaitu:
1. Membinasakan amal taat, menunjuk hadis Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda, “Hindarilah olehmu rasa dengki/ hasud, sebab ia dapat membinasakan segala kebaikan, tidak bedanya seperti api melahap kayu bakar, atau rumput,” yakni mengakibatkan kufur.

2. Menjadi faktor pendorong laku maksiat, sebab di dalamnya tidak sepi dari menggunjing, bohong, mencela dan mencaci maki seperti adat yang berlaku. Dari Dlamrah bin Tsa’labah, ia berkata, “Manusia selalu dalam kebaikan, sepanjang tidak mendendam hasud/ dengki.”

3. Terhalang memperoleh syafaat. Dari Abdullah bin Bisyar, Nabi SAW bersabda, “Bukan umatku, orang yang mendendam dengki, suka adu domba dan berilmu dukun, sebaliknya akupun bukan golongan mereka.”

Kemudian beliau membaca ayat berikut, “Orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin pria atau wanita tanpa salah yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah berbuat bohong dan dosa yang nyata,” (QS. Al-Ahzab: 58).

4. Masuk neraka (Dailami). Dari Ibnu Umar dan Anas bin Malik RA, Nabi SAW bersabda, “Ada 6 macam orang yang dilemparkan ke neraka sebelum diperhitungkan amalnya, akibat 6 perkara, yaitu:
– Para pemimpin/ penguasa, akibat perbuatan aniayanya.
– Orang Arab, akibat fanatik kesukuan/ kebangsaannya, (lebih dari itu orang ‘ajam/ bangsa selain Arab, yang terlalu membanggakan kesukuan/ kebangsaannya).
– Para penjajah, akibat angkara murka/ kesombongannya.
– Para pengusaha/ pedagang, akibat khianatnya.
– Para penduduk desa, akibat kebodohannya.
– Para ulama, akibat dendam dengkinya.”
5. Berbuat suatu pekerjaan yang mengakibatkan orang celaka, maka logislah, Allah memerintahkan supaya manusia mohon perlindungan kepada-Nya dari kejahatan orang yang hasud ketika ia melampiaskan dendam dengkinya, sebagaimana kita disuruh berlindung kepada-Nya dari kejahatan syetan terkutuk.

Allah SWT berfirman, “Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Tuhan, Penguasa Shubuh, dari kejahatan yang Dia ciptakan, … dan dari kejahatan orang hasud ketika melampiaskan dendam dengkinya,” (QS. Al-Falaq 1, 2 dan 5).

Nabi SAW bersabda, “Mohonlah pertolongan, supaya kebutuhan terpenuhi semua secara diam-diam, sebab setiap orang yang diberi kenikmatan, pasti ada orang yang dendam dengki kepadanya.”

6. Ditimpa kesukaran yang tiada guna, bahkan mengakibatkan ia menanggung dosa dan maksiat. Ibnus-Samak menegaskan, “Aku belum pernah melihat orang dhalim serupa dengan orang yang menderita/ teraniaya akibat dendam dengkinya, yakni menderita kesukaran penghidupan, pikiran kalut dan sedih selamanya.”

7. Buta mata hatinya, hingga sulit mempelajari pengertian hukum/ syariat agama Allah SWT. Sufyan memperingatkan, “Janganlah Anda menjadi manusia pendendam dengki, maka Anda menjadi mudah emosi/ pendek pengertian (sempit pikirannya).

8. Menjadi terhalang berbuat kebaikan dan terjerumus dalam jurang kehinaan, hingga sulit mencapai sukses tujuan, malahan menolong musuhnya. Oleh karena itu, dikatakan, “Pendendam dengki tidak mungkin menjadi tuan (maksudnya tidak bakal sukses).” []


Islampos