رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لا يَنْبَغِي لأحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ


"Ya Rabb-ku, ampunilah aku, dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan, yang tidak dimiliki oleh seorangpun juga sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha pemberi’."

Sabtu, 20 Desember 2014

Asiyah Tetap Sabar Menghadapi Firaun Hingga Akhir Hayatnya



AL-QURAN telah menceritakan tentang kisah para Nabi serta sosok-sosok keluarga di sekitarnya. Demikian dengan keluarganya, ada kisah Nabi Nuh yang sabar dengan isteri yang durhaka. Ada juga kisah Asiyah istri yang baik hatinya, padahal Firaun begitu durhakanya.

Dan kemuliaan Asiyah ini Allah kabarkan dalam firmannya:

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلا لِلَّذِينَ آمَنُوا اِمْرَأَةَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

“Dan Allah membuat perumpamaan, bagi orang-orang yang beriman, istri Fir’aun, ketika dia berkata, ‘Ya Rabb-ku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.” (QS. At-Tahrim (66): 11).

Ketahuilah wahai para ukhti, Allah Ta’ala memberikan perumpamaan kepada kalian dan kita, juga kepada jin, tentang kisah Asiyah, perempuan yang teguh keimanannya, meskipun suaminya adalah seorang yang sangat kafir lantaran mengaku dirinya sebagai tuhan.

Asiyah selalu dizalimi oleh suaminya Fir’aun. Ia menyiksanya sampai akhirnya Asiyah meninggal dalam siksaan yang dialaminya, Allah Ta’ala menyelamatkan ia dari suami dan pengikutnya yang zalim dengan mewafatkannya, dan mengembalikan rohnya ke sisi-Nya.

Dikisahkan dalam Kitab Tafsir Al-Jahmi’ li Ahkam Al-Quran, Imam Al-Qurthubi, bahwa Abu Al-Aliyah berkata, “Fir’aun telah mengetahui keimanan istrinya, lalu dia keluar menuju para pembesarnya dan bertanya kepada mereka, ‘Apa yang kalian ketahui tentang Asiyah binti Muzahim?’ mereka menyanjung Asiyah. Fir’aun berkata kepada mereka, ‘Sesungguhnya dia telah menyembah Tuhan selain aku.’ Mereka berkata kepadanya, ‘Bunuhlah dia.’ Fira’un kemudian mengikat Asiyah dan membelenggu kedua tangan dan kakinya. Asiyah berkata, ‘Ya Rabb-ku bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga.’ Hal itu bertepatan dengan kedatangan Fir’aun. Asiyah tersenyum ketika dia melihat rumahnya di surga. Fir’aun berkata, ‘Tidakkah kalian heran akan kegilaannya? Sesungguhnya kita sedang menyiksanya, tapi dia malah tertawa.’ Allah kemudian mengambil nyawa Asiyah.”

Salman Al-Farisi berkata pada riwayat yang dituturkan oleh Utsman An-Nahdi, “Asiyah dijemur di terik matahari. Apabila sengatan matahari menyakitinya, malaikat menaunginya dengan sayap-sayapnya.”
Menurut suatu pendapat Fir’aun menjemur kedua tangan dan kedua kakinya di terik matahari, dan meletakkan sebongkah batu besar, di punggung Asiyah. Allah kemudian memperlihatkan kepada Asiyah rumahnya di surga.

Kisah Asiyah adalah kisah yang menjadi suriteladan bagi wanita-wanita mukmin. Ini adalah kisah Istri yang sholeh namun suaminya durhaka. Sesungguhnya suami adalah cobaan bagi istri, dan istri adalah cobaan bagi suami. Begitu juga anak-anak yang kita lahirkan dan besarkan.

Wahai para istri, jika mengalami siksaan oleh suami bersabarlah di jalan Allah, dan laksanakan shalat. Sesungguhnya orang-orang yang bersabar, dicintai Allah Ta’ala. Sabar itu tidak ada batasnya. Dengan cara yang Allah SWT perintahkan, dengan izin Allah Pula lah kita akan medapat kemuliaan. Semoga kita menjadi istri-istri yang mulia.


Islampos