Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta
alam. Shalawat dan salam atas Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-
keluarga dan para sahabatnya.
Zina nerupakan perbuatan dosa terburuk. Salah satu
dosa besar yang paling besar. Dosa hina yang membuat Allah sangat murka.
Terlebih kalau yang melakukannya sudah pernah menikah dan merasakan madu
perkawinan.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menyediakan
ancaman berat atas perbuatan zina. Allah menggandengkannya dengan ancaman atas
perbuatan syirik dan pembunuhan. Ini menunjukkan status dosanya yang sangat
berat dan termasuk bagian dari dosa besar yang paling besar.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آَخَرَ
وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا
يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا
“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang
lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang
melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni)
akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam
azab itu, dalam keadaan terhina.”
(QS. Al-Furqan: 68-69)
Sejumlah mufassirin menyebutkan makna atsam. Yaitu
lembah di jahannam. Ikrimah mengatakan, “Mendapatkan atsam: lembah-lembah di
jahannam di mana para pezina disiksa di dalamnya.” [Lihat Tafsir Ibnu Katsir
dalam tafsir ayat di atas].
Di mana siksa atas mereka diipatgandakan dan mereka
kekal di dalamnya dalam kondisi dihinakan sejadi-jadinya. Ini siksa di akhirat
pasca dibangkitkan manusia. Adapun sebelum itu, di alam kuburnya, Allah
sediakan siksa atas pezina yang juga mengerikan dan menghinakan. Yaitu para
pezina laki-laki dan perempuan dipanggang di atas tungku yang bawahnya luas
sementara atasnya sempit. Saat api menyalak ke atas, maka mereka terangkat
sambil berteriak dan menjerit sekeras-kerasnya. Namun saat itu api mengecil dan
mereka kembali di atas tungku. Siksa itu berulang sampai kiamat tiba. Mereka
tak bisa keluar darinya. Sebuah kesengsaraan akibat kenikmatan haram sesaat.
Keterangan siksa di atas tercantum dalam hadits yang
sangat panjang di Shahih al-Bukhari. Berasal dari Samurah bin Jundab Radhiyallahu
'Anhu, ia berkata: “Pada suatu pagi Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam
bercerita kepada kami:
إِنَّهُ أَتَانِي اللَّيْلَةَ آتِيَانِ وَإِنَّهُمَا
ابْتَعَثَانِي وَإِنَّهُمَا قَالَا لِي انْطَلِقْ وَإِنِّي انْطَلَقْتُ مَعَهُمَا.
. . فَانْطَلَقْنَا فَأَتَيْنَا عَلَى مِثْلِ التَّنُّورِ قَالَ فَأَحْسِبُ
أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ فَإِذَا فِيهِ لَغَطٌ وَأَصْوَاتٌ قَالَ فَاطَّلَعْنَا
فِيهِ فَإِذَا فِيهِ رِجَالٌ وَنِسَاءٌ عُرَاةٌ وَإِذَا هُمْ يَأْتِيهِمْ لَهَبٌ
مِنْ أَسْفَلَ مِنْهُمْ فَإِذَا أَتَاهُمْ ذَلِكَ اللَّهَبُ ضَوْضَوْا
“Tadi malam aku didatangi dua orang. Keduanya
berkata kepadaku: berjalanlah. Kemudian aku pergi berjalan bersama keduanya. .
. lalu kami mendatangi bangunan menyerupai tungku api. Tiba-tiba terdengar
suara gaduh dan teriakan di dalamnya. Lalu kami melongok ke dalamnya. Ternyata
di dalamnya terdapat beberapa laki-laki dan perempuan telanjang. Kobaran api
dari bawah mereka menyalak ke mereka. Saat kobaran api itu mengenai mereka,
maka mereka menjerit kesakitan."
Kemudian Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam
bertanya kepada kedua orang yang pergi bersamanya tadi, “Siapa mereka itu?”
kemudian dijawab di ujung hadits,
وَأَمَّا الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ العُرَاةُ الَّذِينَ
فِي مِثْلِ بِنَاءِ التَّنُّورِ، فَإِنَّهُمُ الزُّنَاةُ وَالزَّوَانِي
“Adapun laki-laki dan perempuan telanjang yang
berada di bangunan seperti tungku api adalah para laki-laki dan perempuan
pezina.”
(HR. Al-Bukhari)
Inilah siksa yang disediakan bagi pezina di alam
kuburnya yang berlangsung hingga tiba kiamat. Sedangkan siksa berikutnya jauh
lebih buruk dan mengerikan. Adakah orang yang masih berani mengap kenikmatan
sesaat untuk kesengsaar yang panjang. Wallahu A’lam.