Amir bin Qais – semoga allah merahmatinya – mendatangi seorang wali.
“Tolong aku didoakan…”
“He,
kamu minta tolong pada orang yang
lebih lemah daripada kamu? Taatlah pada Allah dan berpegang teguhlah
padaNya, Allah bakal memberikan kepadamu apa yang diminta oleh para
hambaNya.”
Lalu sang wali itu tiba-tiba diam sejenak dan berbicara tentang firman Allah kepada Nabi Musa as:
“Jika
kamu ingin menjadi pemimpin di dunia, dan menjadi pangeran di tempat
yang luhur, maka pasrah totallah dirimu pada urusanKu, rela terhadap
aturan hukumKu…”
Dalam kisah ini Fudhail bin Iyadh mengatakan,
“Aku sangat malu untuk mengatakan, “Aku berpegang teguh pada Allah.
Karena orang yang berpegang teguh pada Allah itu tidak pernah takut
kepada selain Allah, tidak pernah berharap selain Allah. Hatinya putus
hubungan dengan dunia dan akhirat….”
Di Tolong Harimau
Seorang
yang saleh tiba-tiba kejebur sumur di tengah padang gersang. Tak ada
yang menolongnya. Walau pun ia berteriak kesana kemari. Tiba-tiba ada
suara, “Apakah anda minta tolong selain padaKu? Sedangkan Akulah
penolong orang yang minta bantuan pertolongan?”
Orang saleh itu
terdiam seribu bahasa. Tiba-tiba datanglah serombongan orang mendatangi
sumur itu. Bukannya menolong dia, tetapi malah menutup sumur tersebut,
agar tidak ada orang yang kejebur sumur tadi.
Orang saleh tadi
putus asa. Karena bibir sumur itu tertutup. Tentu suaranya tidak
didengar siapa pun. Ia pun putus harapan dari minta pertolongan pada
makhluk. Lalu orang itu bermunajat kepada Allah.
“Oh Tuhanku, sekarang tak ada lagi selain DiriMu. Sedang aku sangat butuh kepadaMu….”
Kemudian
Allah mengutus harimau, yang muncul dan mencoba membuka tutup sumur
itu. Gilanya, si harimau malah turun ke arah sumur itu, dan mencengkeram
orang itu dan dientaskan sampai ke atas sumur. Lalu ada suara dari atas
kepala harimau.
“Hai kamu jangan putus asa hatimu dari yang menolongmu, dari kehancuran demi kehancuranmu….”
Orang tersebut lalu memohon ampun kepada Allah Azza wa-Jalla atas rasa putus asanya.