Keledai Nasrudin jatuh sakit. Maka ia meminjam seekor kuda kepada
tetangganya. Kuda itu besar dan kuat serta kencang larinya. Begitu
Nasrudin menaikinya, ia langsung melesat secepat kilat, sementara
Nasrudin berpegangan di atasnya, ketakutan.
Nasrudin mencoba membelokkan arah kuda. Tapi sia-sia. Kuda itu lari lebih kencang lagi.
Beberapa teman Nasrudin sedang bekerja di ladang ketika melihat
Nasrudin melaju kencang di atas kuda. Mengira sedang ada sesuatu yang
penting, mereka berteriak,
“Ada apa Nasrudin ? Ke mana engkau ? Mengapa terburu-buru ?”
Nasrudin balas berteriak, “Saya tidak tahu ! Binatang ini tidak mengatakannya kepadaku !”