Nasrudin berlayar dengan kapal besar. Cuaca cerah menyegarkan, tetapi
Nasrudin selalu mengingatkan orang akan bahaya cuaca buruk. Orang-orang
tak mengindahkannya. Tapi kemudian cuaca benar-benar menjadi buruk,
badai besar menghadang, dan kapal terombang ambing nyaris tenggelam.
Para penumpang mulai berlutut, berdoa, dan berteriak-teriak minta
tolong. Mereka berdoa dan berjanji untuk berbuat sebanyak mungkin
kebajikan jika mereka selamat.
“Teman-teman!” teriak Nasrudin. “Jangan boros dengan janji-janji indah! Aku melihat daratan!”