Ketika memiliki uang cukup banyak, Nasrudin membeli ikan di pasar dan
membawanya ke rumah. Ketika istrinya melihat ikan yang banyak itu, ia
berpikir, “Oh, sudah lama aku tidak mengundang teman-temanku makan di
sini.”
Ketika malam itu Nasrudin pulang kembali, ia berharap ikannya
sudah dimasakkan untuknya. Alangkah kecewanya ia melihat ikan-ikannya
itu sudah habis, tinggal duri-durinya saja.
“Siapa yang menghabiskan ikan sebanyak ini ?”
Istrinya menjawab, “Kucingmu itu, tentu saja. Mengapa kau pelihara juga kucing yang nakal dan rakus itu!”
Nasrudin pun makan malam dengan seadanya saja. Setelah makan,
dipanggilnya kucingnya, dibawanya ke kedai terdekat, diangkatnya ke
timbangan, dan ditimbangnya. Lalu ia pulang ke rumah, dan berkata cukup
keras,
“Ikanku tadi dua kilo beratnya. Yang barusan aku timbang ini juga
dua kilo. Kalau kucingku dua kilo, mana ikannya ? Dan kalau ini ikan
dua kilo, lalu mana kucingnya ?”