Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya serta pengikut mereka dengan baik hingga akhir zaman.
Syetan senantiasa berusaha menyesatkan
manusia dari jalan yang benar dan menjerumuskan mereka dalam perbuatan
dosa. Tujuannya, agar syetan memiliki teman sebanyak-banyaknya di
neraka. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
"Sesungguhnya setan itu adalah musuh
bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya setan-setan
itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka
yang menyala-nyala." (QS. Faathir: 6)
Salah satu jerat syetan dalam menyesatkan manusia dan menjerumuskan mereka dalam perbuatan dosa adalah dengan cara tazyin (menghiasi/memandang
baik perbuatan maksiat). Syetan senantiasa menghiasi perbuatan bejat
dan maksiat atas seorang hamba. Syetan juga menutupi akibat buruknya dan
menjadikannya terlihat remeh di mata pelakunya. Sehingga ia terlena
dalam perbuatan buruknya tersebut, bertambah jauh dari Tuhannya, dan
mati dalam kondisi hina.
Cukup banyak ayat yang menjelaskan trik syetan yang satu ini dalam menggelincirkan manusia, diantaranya firman Allah:
وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Dan Syetan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan." (QS. Al-An'am: 43)
Allah Ta'ala berfirman,
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
"Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh
sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan
mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku
akan menyesatkan mereka semuanya." (QS. Al-Hijr: 39)
Ibnu Katsir berkata dalam tafsir ayat di
atas, "Aku jadikan mereka suka dan gemar kepada maksiat, menguatkan dan
membantu mereka dengan sungguh-sungguh."
Allah berfirman dalam ayat yang lain,
كَذَلِكَ زُيِّنَ لِلْكَافِرِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-An'am: 122)
"(Syetan) menjadikan mereka memandang baik perbuatan mereka yang buruk itu." (QS. Al-Taubah: 37)
"Sebenarnya orang-orang kafir itu
dijadikan (oleh syetan) memandang baik tipu daya mereka dan dihalanginya
dari jalan (yang benar)." (QS. Al-Ra'du: 33)
Allah berfirman tentang kisah Ratu Bilqis, "Dan
syetan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan
mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak
dapat petunjuk," (QS. Al-Naml: 34)
Allah berfirman lagi tentang umat terdahulu, "Dan
(juga) kaum Ad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu
(kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka. Dan syetan
menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia
menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah
orang-orang yang berpandangan tajam." (QS. Al-Ankabut: 38)
Allah berfirman menerangkan tazyin syetan terhadap kafir Quraisy Makkah pada saat perang Badar, "Dan
ketika syetan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan
mengatakan: "Tidak ada seorang manusia pun yang dapat menang terhadap
kamu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu". Maka
tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat melihat (berhadapan),
syetan itu balik ke belakang seraya berkata: "Sesungguhnya saya
berlepas diri daripada kamu; sesungguhnya saya dapat melihat apa yang
kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada
Allah". Dan Allah sangat keras siksa-Nya." (QS. Al-Anfal: 48)
Ingat, Syetan Penyesat Tak Bertanggungjawab!
Walaupun syetan yang telah berbuat jahat
terhadap manusia dengan menggoda mereka untuk berbuat maksiat dan
menghiasi perbuatan buruk tersebut, tapi syetan –sebagaimana yang Allah
ceritakan kepada kita dalam Kitab-Nya- tidak mau bertanggungjawab ikut
menanggung perbuatan buruk tersebut. Syetan berlepas diri dari para
pengikutnya dan siapa yang berhasil disesatkan olehnya.
Allah Ta'ala berfirman,
كَمَثَلِ
الشَّيْطَانِ إِذْ قَالَ لِلْإِنْسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ
إِنِّي بَرِيءٌ مِنْكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ فَكَانَ
عَاقِبَتَهُمَا أَنَّهُمَا فِي النَّارِ خَالِدَيْنِ فِيهَا وَذَلِكَ
جَزَاءُ الظَّالِمِينَ
"(Bujukan orang-orang munafik itu
adalah) seperti (bujukan) syetan ketika dia berkata kepada manusia:
"Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata:
"Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut
kepada Allah Tuhan semesta alam". Maka adalah kesudahan keduanya, bahwa
sesungguhnya keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka kekal di dalamnya.
Demikianlah balasan orang-orang yang lalim." (QS. Al-Hasyar: 16-17)
وَقَالَ
الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الْأَمْرُ إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ
الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُمْ
مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي فَلَا
تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا
أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِ مِنْ قَبْلُ
إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
"Dan berkatalah syetan tatkala
perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah
menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan
kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan
bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu
mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan
tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu
dan kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak
membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak
dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang lalim itu mendapat siksaan yang
pedih." (QS. Ibrahim: 22)
Sikap Orang Beriman Setelah Berbuat Maksiat
Orang beriman yang telah berhasil
digelincirkan syetan dalam perbuatan maksiat -dengan fitrahnya yang
sehat-, akan merasa sangat bersalah, mengakui kejahatannya, dan
terbebabi dengan dosanya. Sehingga ia segera lupa dengan nikmatnya
maksiat, ia tersiksa, dan berharap kalau saja ia tidak terjerumus ke
dalamnya.
Penyesalan, tersiksa, dan galau sesudah
berbuat dosa akan menjadi sebab Allah menghapuskan dosanya, ini bagian
dari luasnya rahmat Allah, Tuhan semesta alam.
Godaan syetan dan tazyinnya ini akan
menghancurkan manusia yang menurutinya kecuali orang bertakwa dan
memiliki iman yang tulus. Apabila mereka lalai dan melanggar batas, maka
mereka segera kembali kepada Allah, menyesal, minta ampun, dan tidak
bertekad tidak akan mengulanginya. Allah Ta'ala menerangkan tentang
mereka ini,
إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang
bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada
Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya." (QS. Al-A'raf: 201)