فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Karena Sesungguhnya, Sesudah kesulitan itu ada kemudahan
Sesungguhnya, Sesudah Kesulitan Itu Ada Kemudahan.
(QS.94;7-8)
Sahabat dunia islam, salam sejahtera bagi kita semua, dalam hidup pasti tidak luput dari yang namanya masalah, bahkan ada yang bilang jangan hidup kalau tidak punya masalah.
Berbicara tentang masalah memang sangat komplek, tergantung dari manusia yang menjalani, ada yang punya masalah dalam bidang finansial, masalah keluarga, teman dan sebagainya. Bahkan sampai rumitnya masalah kita menjadi putus asa dalam menjalani kehidupan.
Sering kali diantara kita sahabat dunia islam, lupa bahwa ujian itu datangnya dari Allah dan hanya Allahlah yang akan memberikan jalan keluarnya, bahkan Allah sudah meyakinkannya lewat Al Qur’an di dua ayat 5 dan 6 surat Al Insyirah (94): “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (5). Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (6).”
Allah sampai mengulang dua kali ayat tersebut. Hal ini merupakan sebuah penegasan akan janjiNya dan maka janganlah khawatir janji Allah selalu nyata.
Tapi dalam menghadapi setiap kesulitan yang diberikan kita tidak lantas hanya menanti dan menanti hingga datangnya kemudahan yang dijanjikan itu. Ada beberapa hal yang jangan sampai terlupakan dalam penantian tersebut, yaitu sebagai berikut:
Pertama, Luruskan Niat dan Ber Doa
Sebelum kita memulai aktifitas pekerjaan kita harus meluruskan Niat, untuk siapa dan untuk ada tujuan kita melakukan pekerjaan. Setiap pekerjaan pasti akan di hadang dengan Kesulitan tetapi atas dasar niat yang baik dan selalu memualai pekerjaan dengan berdoa maka kesulitan atan terasa mudah dijalanai. Kesulitan yang dialami adalah atas dasar kehendak Allah, untuk itu hanya kepada Allahlah dikembalikan segala urusan dan hanya kepada Allahlah kita bisa memohon dimudahkan dengan cara berdoa.
Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS: Gafir 40:60)
Kedua, Shalat
Shalat adalah bentuk ibadah dimana setiap gerakan dan bacaannya adalah doa.shalat juga sebagai bentuk rasa sukur kita kepada Allah SWT, Ada bentuk komunikasi yang tercipta antara hamba dengan Tuhannya, dalam sholat kita bisa curhat, menceritakan setiap keluh kesah yang ada. Tapi jangan hanya saat kesulitan saja mengerjakan sholat, dalam keadaan apapun sholat wajib dikerjakan, bahkan kalau bisa ditambah dengan sholat-sholat sunnah, karena sesungguhnya sholat adalah tiang agama, jika tiangnya kokoh maka bangunan ibadah lainnya semoga ikut baik.
“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan sholat itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS: Al Baqarah 2:45)
Ketiga, Sabar
Sabar tak ada batasnya, sabar tak mengenal batas waktu dan bersabarlah hingga Allah menetapkan ketetapan terbaiknya, hingga Allah memperlihatkan jalan keluar setiap ujian, kemudahan dari kesulitan.
“Dan bersabarlah (Muhammad) menunggu ketetapan Tuhanmu, karena sesungguhnya engkau berada dalam pengawasan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika engkau bangun,(48) dan pada sebagian malam bertasbihlah kepada-Nya dan (juga) pada terbenamnya bintang-bintang (pada waktu fajar).” (49) (QS At Tur 52:48-49)
Keempat, Ikhtiar
Ikhtiar di sini adalah mengerjakan suatu pekerjaan dengan sungguh sungguh dan semaksimal mungkin. Dalam menghadapi kesulitan bukan berarti hanya menanti turunnya hujan dari langit, hanya berharap tiba-tiba terselesaikan. Perlu adanya ikhtiar semaksimal mungkin untuk menghadapi setiap masalah, untuk menyelesaikannya
“…Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri…” (QS: Ar Ra’d 13:11)
Kelima, Tawakal
Tawakal adalah berserah diri kepada Allah. Setelah melakukan usaha sebaik dan semaksimal mungkin, karena hanya Allahlah yang akan memberikan hasil terbaik dari setiap ikhtiar yang dibarengi dengan doa, sabar dan sholat.
“ Jika Allah menolong kamu, maka tidsak ada yang dapat mengalahkanmu, tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolongmu selain itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.” (QS: Al Imran 3:160).