Setiap Muslim berharap dapat beramal saleh sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya. Amal saleh yang banyak dan baik bisa menjadi bekal keselamatan dunia dan akhirat. Namun, patut diketahui segala amal saleh bisa lenyap nilainya dari Allah SWT jika seorang Muslim melakukan satu dari tujuh perbuatan yang dilarang. Astaghfirullah.
Nabi Muhammad SAW telah mengingatkan umatnya untuk menjauhi tujuh perbuatan ini. Apa saja itu? Dari Abi Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Jauhilah tujuh dosa penghancur (amal).” Para sahabat Nabi bertanya, “Apa yang tujuh itu?” Nabi menjawab, “Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang Allah larang kecuali dengan hak (hukum), memakan riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri saat pertempuran berkecamuk, menuduh (zina) wanita mukminah yang memelihara kehormatannya.” (HR Bukhari).
Larangan untuk berbuat syrik tertuang dalam firman Allah SWT (QS al-Furqan [25]: 23). Bukan sekadar menghancurkan amal saleh, perbuatan syirik juga tidak terampuni apabila pelakunya belum sempat bertobat sampai ajal menjemput (QS an-Nisa’ [4]: 48), keluar dari Islam dan menjadi halal darah dan hartanya (QS at-Taubah [9]: 5), dan pelakunya haram masuk surga (QS al-Maidah [5]: 72).
Kedua, sihir. “Barang siapa yang mengikat suatu ikatan (buhul), lalu ia meniupnya maka sungguh ia telah menyihir. Barang siapa yang menyihir maka sungguh ia telah berbuat syirik. Barang siapa menggantungkan diri kepada sesuatu maka ia akan diserahkan kepada sesuatu itu.” (HR an-Nasa’i).
Ketiga, membunuh tanpa hak. “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi maka seakan-akan ia telah membunuh manusia seluruhnya.” (QS al-Maidah [5]: 32).
Keempat, memakan riba. Dari Jabir, Rasulullah melaknat orang yang memakan riba, nasabah riba, juru tulis, dan dua saksi transaksi riba. Nabi bersabda, “Mereka itu sama.” (HR Muslim).
Kelima, memakan harta anak yatim. “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke api yang menyala-nyala (neraka).” (QS an-Nisa’ [4]: 10).
Keenam, lari dari peperangan. Melarikan diri saat perang sedang berkecamuk itu sebagai perbuatan dosa besar dan bagi pelakunya akan mendapat dua ancaman, yaitu murka Allah dan siksa api neraka. (QS al-Anfal [8]: 15-16).
Ketujuh, menuduh wanita berzina. “Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali cambukan, dan janganlah kamu terima kesaksian yang mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS an-Nur [24]: 4). Semoga Allah membim bing kita agar terhindar dari tujuh dosa yang menghancurkan amal. Aamiin.
Republika