Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Salah satu sebab untuk meringankan musibah yang menimpa kita, kita lihat musibah orang lain yang lebih berat. Demikianlah petunjuk Al-Qur'an. Saat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam disudutkan orang Yahudi melalui permintaa konyol mereka,
يَسْأَلُكَ أَهْلُ الْكِتَابِ أَنْ تُنَزِّلَ عَلَيْهِمْ كِتَابًا مِنَ السَّمَاءِ
“Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah Kitab dari langit.” (QS. Al-Nisa’: 153) Kemudian Allah hibur utusan-Nya dengan musibah yang pernah menimpa Nabi Musa ‘Alaihis Salam yang mendapat serangan permintaan yang lebih edan. Orang-orang Yahudi tidak mau beriman sehingga mereka melihat Allah secara langsung,
فَقَالُوا أَرِنَا اللَّهَ جَهْرَةً
“Mereka berkata: "Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata".” (QS. Al-Nisa’: 153)
Dalam ayat ini, Allah ingin menghibur Rasul-Nya agar tidak terlalu bersedih dengan permintaan mereka. Karena Rasul sebelum beliau, Nabi Musa pernah mendapat permintaan yang lebih berat.
Pelajaran dari ayat ini dalam menghadapi cobaan hidup; saat salah seorang kita mendapat musibah dan ujian hendaknya melihat kepada musibah dan cobaan orang lain yang lebih berat.
Diriwayatkan dalam hadits hadits shahih dari Khabbab bin al-Arat yang menceritakan tentang permintaan para sahabat kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam untuk berdoa dan memintakan pertolongan bagi mereka. Kemudian Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjawab, “Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian, salah seorang mereka disiksa dengan digergaji dari atas kepalanya sampai ke telapak kakinya, tapi hal itu tidak memalingkan mereka dari agamanya. Ada pula yang disiksa dengan sisir besi untuk memisahkan daging dari tulang mereka, tetapi hal tersebut tidak menggoyahkan imannya dari agamanya.”
Maka siapa di antara kita mengalami ujian dalam bisnisnya sehingga bangkrut, hartanya habis, tak tersisa kecuali rumah yang tinggalinya, hendaknya ia melihat orang lain di sekitarnya yang mendapat musibah lebih buruk darinya sampai menjadi gelandangan.
Simak kajian tafsir QS. Al-Nisa’: 153 yang –di antara isinya- berisi tips meringankan musibah yang menimpa diri, bersama Ustadz Syariful Mahya Lubis, MA, di madanitv.net. Wallahu A’lam.
VOA-Islam