“AKU melihat ke dalam surga maka
aku melihat kebanyakan penghuninya adalah fuqara’ (orang-orang fakir) dan aku
melihat ke dalam Neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penghuninya adalah
wanita,”
(Hadis Riwayat Al- Bukhari dan Muslim)
Timbul pertanyaan, apa yang menjadi penyebab para wanita
lebih banyak menghuni neraka? Banyak hal, ternyata.
Namun, dengan tiga hal saja ternyata sudah cukup mendekatkan
diri pada hal pedih di akhirat nanti
1. Kufur Terhadap Suami dan
Kebaikan-Kebaikannya
Seperti hadits Rasulullah SAW:
“ … dan aku melihat Neraka maka tidak
pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan
penghuninya adalah kaum wanita. Para sahabat pun bertanya : “Mengapa (demikian)
wahai Rasulullah?” Baginda shallallohu Alaihi Wasallam menjawab : “karena
kekufuran mereka.” Kemudian ditanya lagi : “Apakah mereka kufur kepada Allah?”
Baginda menjawab : “Mereka kufur terhadap suami-suami mereka, kufur terhadap
kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di
antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada
dirimu (yang tidak dia sukai) nescaya dia akan berkata : ‘Aku tidak pernah
melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ”
(Hadis Riwayat Imam Al-Bukhari)
2. Durhaka Terhadap Suami
Kedurhakaan yang dilakukan seorang isteri terhadap suaminya
pada umumnya berupa tiga bentuk kedurhakaan yang sering kita jumpai pada
kehidupan masyarakat kaum Muslimin. Tiga bentuk kedurhakaan itu adalah durhaka
dengan ucapan, durhaka dengan perbuatan, durhaka dengan ucapan dan perbuatan.
3. Tabarruj
Yang dimaksud dengan tabarruj ialah seorang wanita yang
menampakkan perhiasannya dan keindahan tubuhnya serta apa-apa yang wajib
ditutupnya dari pandangan lelaki bukan mahramnya.
Sebagaimana yang dihuraikan oleh Ibnul ‘Abdil Barr rahimahu
‘Llah ketika menjelaskan sabda Rasulullah shallallohu Alaihi: Wasallam
tersebut. Ibnul ‘Abdil Barr menyatakan: “Wanita-wanita yang dimaksudkan
Rasulullah shallallohu Alaihi Wasallam adalah yang memakai pakaian yang tipis
yang menampakkan tubuhnya atapun yang menunjukkan bentuk tubuhnya dan tidak
menutupinya, maka mereka adalah wanita-wanita yang berpakaian pada zahirnya dan
telanjang pada hakikatnya … .”