رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لا يَنْبَغِي لأحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ


"Ya Rabb-ku, ampunilah aku, dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan, yang tidak dimiliki oleh seorangpun juga sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha pemberi’."

Selasa, 07 Oktober 2014

Hari Yang Panjang Dimasa Dajjal




Dari beberapa hadis dapat di jelaskan bahwa dalam masa kehidupan dajjal nantinya ada tiga hari yang panjang seperti hadis berikut ini.

“Kami bertanya kepada Rasulullah: ‘Wahai Rasulullah, berapa lama ia hidup dan tinggal di muka bumi?’. Beliau bersabda: ‘Selama empat puluh hari. Sehari seperti satu tahun, sehari seperti laksana satu bulan, sehari seperti satu pekan, lalu seluruh hari harinya seperti hari hari kalian’. Kami  kemudian bertanya kepada Rasulullah: ‘Wahai Rasulullah, sehari yang seperti satu tahun itu, apakah kita cukup shalat sehari saja?’. Jawab Rasul: ‘Tidak, tapi ukurlah seperti hari hari biasa’,” 
(HR Muslim).

Hadis tersebut sudah sedemikian jelasnya, hanya saja sebagian mereka mereka menolak hadis tersebut dikarenakan dianggap tidak masuk akal. Dalam masa hidup dajjal yang hanya 40 hari, ada tiga hari yang panjang, ada satu hari yang panjang seperti satu tahun, ada yang seperti satu bulan dan ada yang seperti satu minggu. Panjang di sini tentu panjang yang hakiki, dan bukan panjang secara kiasan, apalagi mengingkari hadis tersebut.

Jika seandainya bukan secara lahiriah yang harus dipahami, maka artinya apa pertayaan sahabat tersebut? Bahwasanya pertayaan itu lahir atas keyakinan sahabat terhadap apa yang Rasulullah katakan. Dan jawaban beliau membuktikan bahwa memang secara lahiriahlah yang Allah maksudkan. Jika bukan, tentunya beliau tidak akan menjawab seperti itu, dan pastinya akan menjelaskan kepada mereka bahwa pemahaman mereka salah.

Lantas, bagaimana satu contoh hari yang panjang seperti satu tahun? Mengenai hal ini ada dua kemungkinan. Pertama, matahari berjalan lambat sehingga untuk mencapai titik yang sama diperlukan waktu satu tahun. Kedua, matahari berhenti berputar mengelilingi bumi hingga berputar kembali setelah masa yang dijelaskan Rasulullah. Jika kita lihat hadis-hadis  shahih, maka sepertinya kita tak akan menjumpainya. Sedangkan jika dilihat dari hadis hadis yang dhaif, maka matahari berhenti berputar. Terlepas dari semua itu, yang jelas Rasulullah memerintahkan kita agar shalat disesuaikan.

Begitu juga terlepas dari itu semua, apakah matahari berhenti berputar atau matahari berjalan lambat, yang jelas itu semua jauh lebih mengerikan daripada sekadar matahari terbit dari barat. oleh karena itulah ada beberapa hadis shahih yang menjelaskan bahwa yang pertama kali terjadi dari sepuluh tanda kiamat besar adalah terbitnya matahari dari barat. Oleh karena itu pula Rasulullah menjelaskan bahwa ada tiga hal yang apabila hal itu terjadi, maka tidak akan diterima orang yang baru beriman dan yang belum sempat mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Wallahu a’lam.


Islampos